Ahok Bongkar Bobroknya Tata Kelola Pertamina, Berani Usul BUMN Dibubarkan, Alasannya Tak Main-main
Ahok bongkar sistem kerja dan tata kelola Pertamina, hingga berani usul BUMN dibubarkan, alasannya tak main-main.
Diketahui penilaian itu dilakukan langsung oleh Kementerian BUMN.
Ahok lalu membandingkan metode BUMN yang diterapkan di Indonesia dengan di Singapura yang disebut Temasek.
Menurut dia, BUMN sebaiknya dibubarkan dan dibentuk semacam gabungan holding.
"Kalau iya, Kementerian BUMN dibubarkan sebetulnya. Kita membangun semacam Temasek, semacam Indonesia Incorporation," komentar Ahok.
Ahok menuturkan, kewenangannya sebagai komisaris kerap dilangkahi jajaran direksi dan Kementerian BUMN.
Ia memberi contoh pada penentuan jabatan direksi.
"Dia ganti direktur pun bisa tanpa kasih tahu saya, saya sempat marah-marah juga. Jadi direksi-direksi mainnya ke menteri, karena yang menentukan menteri," ungkap mantan Bupati Belitung Timur ini.
"Komisaris pun rata-rata titipan kementerian-kementerian," paparnya.
Gaji besar di Pertamina
Banyak praktik tata kelola Pertamina yang, menurut Ahok, sangat tidak efisien.
Mantan Bupati Belitung Timur ini menyinggung soal gaji di Pertamina yang, menurut dia, tidak masuk akal dalam pengelolaan perusahaan.
Sejak menjabat sebagai Komisaris Utama PT Pertamina, dia sering mendapati pejabat Pertamina masih menerima fasilitas gaji besar meskipun jelas-jelas sudah dicopot dari jabatannya.
"Tapi, masa (jabatan) dicopot gaji masih sama. Alasannya karena orang lama. Ya harusnya gaji mengikuti jabatan Anda kan. Mereka bikin gaji pokok gede semua.
Jadi bayangin gaji sekian tahun gaji pokok bisa Rp 75 juta. Dicopot, enggak ada kerjaan pun dibayar segitu. Gila aja nih," kata Ahok.
Lihat videonya mulai menit 1:00