Gerakan 30 September
Dikira Kawan, Polisi Muda Ini Selamat dalam Pemberontakan G30S/PKI
Dikira kawan oleh para pemberontak G30S/PKI, polisi muda ini selamat dalam pembantaian yang merenggut 7 nyawa Pahlawan Revolusi tersebut.
Rasa tanggung jawab membuat Sukitman bergegas mengendarai sepedanya dengan cara melawan arah mencari sumber tembakan itu.
Sementara rekannya tetap melakukan tugas jaga.
Dalam benak pemuda yang terlintas mungkin terjadi perampokan.
Ternyata suara itu berasal dari rumah Jenderal DI Panjaitan yang terletak di Jln. Sultan Hasanudin.
Di situ sudah banyak pasukan bergerombol.
Belum sempat tahu apa yang terjadi di situ, tiba-tiba ia dikejutkan oleh teriakan tentara berseragam loreng dan berbaret merah yang berusaha mencegatnya.
"Turun! Lempar senjata dan angkat tangan!"
Sukitman yang waktu itu baru berusia 22 tahun, kaget dan lemas.
la segera melakukan apa yang diperintahkan tanpa bisa menolak.
Di bawah ancaman senjata di kiri-kanan, Sukitman kemudian diseret dan dilemparkan ke dalam truk dalam keadaan tangan terikat dan mata tertutup.
"Tapi saya tetap masih belum bisa menduga apa yang terjadi," katanya sambil berusaha menggali memori saat peristiwa menakutkan itu terjadi.
Menurut perasaannya, dalam truk itu Sukitman ditempatkan di samping sopir.
Dengan mengandalkan daya ingatannya, Sukitman berusaha mencari tahu ke mana ia akan dibawa.
Begitu dari Cawang belok ke kanan, Sukitman mulai kehilangan orientasi.
Berbagai perasaan berkecamuk di dadanya.