Pertanyakan Keberadaan Menkes Terawan, Najwa Shihab Lontarkan 16 Pertanyaan Pedas
Najwa Shihab cecar Terawan dengan 16 pertanyaan pedas, perkara mempertanyakan kemana keberadaan Menkes Terawan Agus saat keadaan darurat pandemi Covid
Penulis: alisha cynthia | Editor: alisha cynthia
TRIBUNKALTARA.COM - Tagar #MataNajwaMenantiTerawan sedang ramai menjadi perbincangan di media sosial.
Tagar itu viral menyusul acara Mata Najwa yang dipandu Najwa Shihab.
Dalam acara yang diunggah di YouTube Senin (28/9/2020) tersebut, Najwa mencecar Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto dengan 16 pertanyaan.
Namun kenyataannya yang ada di hadapan hanya kursi kosong.
Pasalnya, Terawan tak pernah memenuhi undangan tim Mata Najwa.
"Kesekian kalinya, inilah kursi dan panggung Mata Najwa untuk Menteri Terawan" ucap Najwa Shihab.

Berikut Rangkuman 16 pertanyaan dari Najwa Shihab untuk Menteri Terawan, dilansir TribunnewsBogor.com:
1. Mengapa menghilang pak? Anda minim sekali muncul di depan publik memberi penjelasan selama pandemi? Rasanya menetri kesehatan yang paling low profile di seluruh dunia hanya meteri kesehaan Republik Indonesia
2. Atau kehadiaran Menteri Kesehatan di muka publik Anda rasa tidak terlalu penting?
3. Sejak awal pandemi Anda terkesan menganggap virus ini bukan ancaman besar, apakah kini Anda mengakui bahwa kita kecolongan dalam melakukan penanganan di awal yang seharusnya bisa lebih tanggap?
4. Saya ingin klarifikasi apakah betul di awal-awal pandemi dulu justru Menkes Terawan sebagai Menkes yang mengusulkan bahwa kita tidak perlu melakukan karantina wilayah?
5. Kondisi pandemi sampai sekarang belum juga terkendali, data dan angka jelas menunjukkan itu, disaat negara lain bisa berangsur-angsur memperlonggar situasi, kenapa kita tertinggal?
6. Presiden Jokowi secara terbuka berulang kali menegur kinerja Anda di depan publik, berangkat dari penilaian atasan anda itu, apa penjelasan Anda mengenai teguran tersebut satu per satu?
7. Kenapa test kita belum juga mencapai target?
8. Kenapa resapan anggaran Kementrian Kesehatan (Kemenkes) masih rendah?
9. Kenapa berbagai peraturan dan birokrasi masih berkelit di Kemenkes?
10. Kenapa perlindungan Tenaga Kesehatan (nakes) belum maksimal?
11. Spesifik soal Tenaga Kesehatan, angka kematian Nakes sangat tinggi dan masih terus naik, kapan akan dilakukan perbaikan?
12. Masih ada disparitas antara data pusat dan data daerah, padahal hal tersebut saat pandemi masih sangat krusial untuk menentukan kebijakan, mengapa tidak juga beres?
13. Bagaimana dengan data bahwa gedung Kemenkes menjadi klaster perkantoran terbesar di Jakarta? Kenapa tidak terbuka dan transparan lalu menutup kantor?
14. Ada banyak menteri kesehatan yang gugur dalam penanganan Covid-19, misal pada 'Menkes' New Zealand, Ceko, Polandia, Brazil, Chile, Pakistan, Israel (Public Health Director), Kanada (Public Health Agency Presiden), apakah penanganan kita lebih baik daripada negara-negara yang 'Menkes'nya mundur tersebut?
15. Tidak hanya desakan Presiden, namun publik diantaranya kala ada petisi meminta dengan kebesaran hati Anda Pal Menkes untuk mundur saja, siap mundur pak?
16. Atau bagaimana untuk bisa meyakinkan publik bahwa Anda memang masih layak menjalankan atau posisi yang berat ini?
• Sudah Ditunggu Najwa Shihab, Terawan Disindir Pengamat: Menkes Kalau Ngomong Sambil Cengengesan
• Mendadak Najwa Shihab Wawancarai Kursi Kosong, Menanti Menteri Terawan Hadir di Mata Najwa
Meskipun demikian, diakui Najwa Shihab cecaran pertanyaan yang dilontarkannya kepada Menteri Terawan ini berdasarkan pertanyaan dari publik.
"Pak Terawan itu hanya sebagian dari pertanyaan yang bukan hanya datang dari saya tapi juga kami kumpulkan dari publik untuk anda Menteri kesehatan. Kami tau tak akan ada yang bisa menyelesaikan persoalan pandemi ini sendirian, tapi kami berharap anda setidaknya bersedia memberi gambaran," ucapnya.
"Terawan Agus Putranto, waktu dan tempat kami persilakan" pungkas Najwa Shihab.
Artikel ini telah tayang di tribunnewsbogor.com dengan judul Cecar Menteri Terawan 16 Pertanyaan soal Covid-19, Najwa Shihab: Kalau Ada Petisi, Siap Mundur Pak?