Najwa Shihab Tiap Minggu Undang Menteri Kesehatan, Begini Respon Terawan Agus Putranto
Presenter sekaligus jurnalis Najwa Shibab mengaku, pihaknya telah berulang kali mengirimkan undangan wawancara kepada Menkes, Terawan Agus Putranto
Dirinya lantas memperkenalkan narasumber yang memang sudah lama dinantikan, yakni Menkes Terawan Agus Putranto dan sekaligus mempersilakan waktu dan tempat kepadanya.
Dengan bangganya, Njawa Shihab lantas mengajak diskusi kursi kosong yang dianggapnya ada Terawan yang duduk di kursi tersebut.
"Ke sekian kalinya kami mengundang, inilah kursi dan panggung Mata Najwa untuk Menteri Terawan," kata Najwa Shihab mempersilakan.
Pertanyaan pertama Najwa Shihab langsung terus terang menanyakan alasan selama ini tidak banyak muncul maupun berbicara, seiring dengan kasus covid-19 yang semakin tinggi.
"Mengapa menghilang pak?
Anda minim sekali di depan publik selama pandemi, rasanya menteri kesehatan yang paling low profile di seluruh dunia selama wabah ini hanya menteri kesehatan Republik Indonesia," tanya Najwa Shihab.
Kehaluan Najwa Shihab terus berlangsung dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan kepada kursi kosong yang dianggapnya ada sosok Terawan.
Najwa Shihab Titip Salam ke Luhut untuk Menkes Terawan
Presenter Najwa Shihab sampai menitipkan salam kepada Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan supaya disampaikan ke Menteri Kesehatan, Terawan Agus Putranto.
Salam dari Najwa Shihab tersebut diberikan lantaran dikatakannya bahwa Terawan selalu tidak menghadiri undangan dari Mata Najwa guna membahas persoalan pandemi covid-19.
Momen tersebut terjadi dalam acara Mata Najwa 'Trans7', Rabu (23/9/2020).
Najwa Shihab juga mempertanyakan sikap dan peran seorang menteri kesehatan dalam penanganan covid-19 di Tanah Air.
Seperti yang diketahui, Terawan jarang sekali muncul di publik, termasuk juga tidak banyak berbicara terkait penanganan covid-19 yang seharusnya merupakan tugas dan tanggungjawabnya.
Najwa Shihab lantas menanyakan kepada Luhut apakah memang ada perintah kepada Terawan untuk membatasi diri.
Karena dirinya berpandangan bahwa beberapa penanganan khusus covid-19 justru dilimpahkan kepada menteri-menteri lainnya.
Seperti misalnya penanganan khusus covid-19 di 9 provinsi dengan jumlah kasus tinggi, diserahkan kepada Luhut untuk memimpin.