Inflasi Kalimantan Utara, BI Kaltara Sebut 0,54 Persen, Sektor Penerbangan Penyumbang Tertinggi
KPwBI Kaltara laporkan inflasi Kalimantan Utara, sebut 0,54 persen, sektor penerbangan angkutan udara penyumbang tertinggi
Penulis: Risnawati | Editor: Cornel Dimas Satrio
TRIBUNKALTARA.COM, TARAKAN - KPwBI Kaltara laporkan inflasi Kalimantan Utara, sebut 0,54 persen, sektor penerbangan angkutan udara penyumbang tertinggi.
Pada September 2020, Kota Tarakan mengalami inflasi sebesar 0,63% (mtm) sementara Tanjung Selor mengalami inflasi sebesar 0,19% (mtm).
Dengan kondisi tersebut, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Utara ( KPwBI Kaltara ), Yufrizal mengatakan Kaltara tercatat mengalami inflasi sebesar 0,54% (mtm).
Berdasarkan perkembangan itu, inflasi tahunan Provinsi Kaltara pada periode September 2020 sebesar 2,15%(yoy) atau masih berada di dalam kisaran sasaran inflasi Nasional sebesar 3,0% ±1% (yoy).
Realisasi ini relatif berbeda dengan kondisi historis dimana empat bulan paska Lebaran mengalami deflasi.
• Dukung Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia, BI Kaltara Gelar Pelatihan Batik Secara Virtual
• Sejarah Hari Batik Nasional, Sejak Thomas Stanford Raffles Jatuh Cinta, Batik Nusantara Mendunia
• Alexis Saelemaekers Jadi Pembeda, Gemilang Bareng Calhanoglu Bawa AC Milan Melaju di Liga Europa
Inflasi didorong adanya peningkatan pada tarif angkutan udara akibat kenaikan demand rute penerbangan seiring dibukanya beberapa rute dari dan menuju Tarakan, sejalan ditengah relatif terkendalinya beberapa komoditas pangan dari kelompok makanan, minuman dan tembakau.
"Peningkatan inflasi pada bulan September 2020 didorong oleh kenaikan tekanan pada kelompok transportasi khususnya tarif angkutan udara," ujar Yufrizal, Selasa (2/10/2020)
Kenaikan tarif terjadi pada bulan September seiring adanya kenaikan demand yang meningkatkan volume penumpang angkutan udara dari dan ke Kaltara.
Angkutan udara mengalami inflasi relatif tinggi dan menjadi komoditas utama penyumbang inflasi Kaltara dengan andil sebesar 0,62% (mtm).
Di sisi lain, kelompok Makanan, Minuman dan Tembakau pada bulan September 2020 mengalami deflasi sebesar -0,30% (mtm).
Lima komoditas yang memberikan andil deflasi bulanan (%mtm) antara lain daging ayam ras (-0,14%), bawang merah (-0,04%), ikan bandeng (-0,03%), wortel (-0,02%) dan cabai merah (-0,01%).
Sementara itu, komoditas yang memberikan andil inflasi bulanan (%mtm) terbesar yaitu sawi hijau (0,08%), bayam (0,03%), ikan layang (0,03%), dan kacang panjang (0,02%).
Kelompok makanan, minuman, dan tembakau mengalami penurunan sehubungan dengan adanya panen raya di sentra produksi bawang merah dan meningkatnya pasokan daging ayam ras dan ikan bandeng di wilayah Kaltara.
Dengan demikian, secara tahunan, kelompok makanan, minuman, dan tembakau tercatat inflasi sebesar 0,96% (yoy).