Tak Lagi Menyala Sejak 25 September, Api Abadi Mrapen Tinggal Kenangan? Ini Penjelasan Pemerintah
Tak lagi menyala sejak 25 September 2020, Api Abadi Mrapen di Grobogan, Jawa Tengah tinggal kenangan?
Saat ini, titik yang berdiameter tiga meter dengan kedalaman sekitar 2 meter itu diberi nama Sendang Dudo.
Api biru di Mrapen tersebut mengukir sejarah panjang dan kerap dijadikan sumber nyala api obor beberapa agenda nasional dan internasional.
Dimulai pada tahun 1963.
Saat itu api biru di Mrapen digunakan untuk nyapa api obor pesta olahraga Ganefo pada 1 November 1963.
Saat itu ada 2.700 atlet dari 51 negara di Asia, Afrika, Eropa, dan Amerika Latin yang datang dan ikut bertanding.
Api Abadi Mrapen juga digunakan untuk nyala obor Pekan Olahraga Nasional (PON) XVII pada 23 Agustus 1966 lalu.
Selain itu, selama bertahun-tahun Api Abadi Mrapen juga digunakan untuk menyalakan obor saat upacara Hari Waisak bagi umat Budha di Jawa Tengah.
Api sempat mengecil pada tahun 1966
Dari catatan pengelola Api Abadi Mrapen, api biru di Desa Manggarmas tersebut juga pernah mengecil pada tahun 1966 lalu.
Namun api abadi tersebut bisa terselamatkan setelah petugas menemukan sumber gas baru dengan kandungan yang lebih melimpah.
Sumber gas baru tersebut berjarak sekitar 75 sentimeter dari sumber gas lama.
Menurut pengelola Api Abadi Mrapen, David Diyanto petugas kemudian mengalirkan gas di sumber baru ke sumber gas lama mengguna pipa.
Api abadi yang sempat mengecil kembali menyala sempurna hingga akhirnya padam pada September 2020 lalu.
"Jadi awalnya hanya retakan tanah, kemudian direka sedemikian rupa dengan pipa dan sebagainya.
Api Abadi Mrapen tercatat tak pernah padam dan terus menyala, hanya saat dirombak, kami matikan untuk keselamatan pekerja," ucap David.