Carlo Acutis, Pemuda Milenial Pertama yang Resmi Mendapat Gelar Beato dari Paus Fransiskus

Seorang pemuda milenial bernama Carlo Acutis, resmi mendapat gelar khusus dari Gereja Katolik, gelar Beato diberikan langsung oleh Paus Fransiskus.

catholic news agency
Misa beatifikasi Carlo Acutis (catholic news agency) 

TRIBUNKALTARA.COM - Seorang pemuda milenial bernama Carlo Acutis, resmi mendapat gelar khusus dari Gereja Katolik, gelar Beato diberikan langsung oleh Paus Fransiskus.

Seorang pemuda yang meninggal 14 tahun lalu, Carlo Acutis, kini diberi gelar Beato oleh Paus Fransiskus.

Misa Kudus Beatifikasi Carlo Acutis dipimpin oleh Kardinal Agostino Vallini di Basilik Fransiskus Asisi, Minggu (11/10/2020).

Cuplikan Gol Timnas U-19 Indonesia Menang Telak Lawan Makedonia Utara, Jack Brown Borong 2 Gol

Alarm Bahaya Antonio Conte di Derby della Madonnina, AC Milan Membaik, Inter Milan Semakin Parah

Klasemen MotoGP, Danilo Petrucci & Alex Marquez Podium di Sirkuit Le Mans, The Doctor Gagal Total

Akun YouTube Misionaris Claris Indonesia menayangkan Misa Kudus Beatifikasi Carlo Acutis dengan memberikan terjemahan.

Judul video itu adalah Sungguh Mengharukan, saat gambar Beato baru, Carlo Acutis dibuka. Homili misa beatifikasinya.

Misa kudus itu dimulai dengan pembacaan Surat Apostolik Paus Fransiskus oleh Kardinal Agostino Vallini.

Seperti inilah bunyi Surat Apostolik Paus Fransiskus :

Kami, menerima keinginan dari saudara kami, Domenico Sorrentino, Uskup Agung Keuskupan Asisi, Nocera Umbra-Gualdo Tadino, dab banyak saudara lain dalam keuskupan, serta banyak umat beriman.

Setelah mendengar pendapat dari Kongregasi Perkara Orang-Orang Kudus, dengan otoritas Apostolik yang kami miliki, kami mengabulkan agar yang dimuliakan, Hamba Allah, Carlo Acutis, awam, yang dengan semangat mudanya menumbuhkan persahabatan dengan Yesus, meletakkan Ekaristi dan kesaksian cinta kasih sebagai pusat hidupnya.

Sejak saat ini akan disebut BEATO. Dan supaya dirayakan setiap tahun, seturut tempat dan peraturan yang berlaku, pada tanggal 12 oktober hari lahirnya di surga

Dalam nama Bapa, dan Putra, dan Roh Kudus. Amin.

Diberikan di Roma, di Lateran, 10 September, Tahun Masehi 2020, tahun ke - 8 pontifikat kami. Paus Fransiskus.

Sri Paus Fransiskus mengatakan pada Minggu (11/10/2020) bahwa kehidupan Carlo Acutis, memberikan kesaksian bagi para remaja bahwa kebahagiaan sejati ditemukan dengan mengutamakan Tuhan.

Melansir Kantor Berita Catholic, Carlo Acutis adalah seorang remaja Italia kelahiran Inggris, penganut Katolik taat yang memiliki bakat dalam bidang pemrograman komputer.

Carlo Acutis juga dilaporkan sering membantu orang miskin dan Vatikan mengklaim bahwa Carlo Acutis pernah menjadi "perantara dari surga" pada tahun 2013 untuk menyembuhkan seorang bocah lelaki Brasil yang menderita penyakit pankreas langka, seperti dilaporkan AFP.

Suka membantu orang miskin

Carlo Acutis adalah sosok religius sejak usia muda, meski ibunya mengatakan keluarganya jarang menghadiri gereja.

Ketika dia tidak sedang menulis program komputer atau bermain sepak bola, Carlo Acutis dikenal di lingkungannya karena kebaikannya terhadap mereka yang hidup di pinggiran.

"Dengan tabungannya, dia membeli kantong tidur untuk para tunawisma dan di malam hari dia membawakan mereka minuman panas," kata ibunya minggu ini, menurut kantor berita Catholic.

"Dia mengatakan, lebih baik mengurangi satu pasang sepatu jika itu berarti bisa melakukan satu pekerjaan bagus lagi," kata sang ibu.

Dia juga menjadi sukarelawan di dapur umum di Milan.

Uskup Assisi Domenico Sorrentino mengatakan bulan ini bahwa dapur umum untuk orang miskin akan dibuka untuk menghormati Carlo Acutis.

"Ketika dia meninggal, gereja dipenuhi dengan orang-orang miskin.

Semua orang bertanya-tanya apa yang mereka lakukan di sana.

Nah, Carlo biasa membantu mereka secara diam-diam," kata Nicola Gori, yang mewakili kasus beatifikasi Carlo Acutis.

"Keluarga tahu soal itu, karena ibunya akan pergi bersamanya, yang baru berusia 15 tahun.

Dia akan memberi mereka kantong tidur dan makanan, itulah sebabnya mereka ingin menghadiri pemakaman ( Carlo Acutis )," tambahnya.

Melansir AFP, proses beatifikasi Carlo Acutis menjadikan dia memiliki gelar " Santo Pelindung Internet" meskipun sebelumnya sudah ada satu, akademisi abad ke-7, Isidore de Seville.

Paus Fransiskus mencatat Carlo Acutis sebagai remaja yang memberikan pengabdian besar pada Kehadiran Nyata Yesus dalam Ekaristi dan menjadi milenial pertama yang diberkati dengan gelar Beato pada 10 Oktober kemarin di Asisi, Italia.

Dilansir dari Wikipedia Bahasa Indonesia, "Beato dalam istilah Gereja Katolik dikenal sebagai bentuk dari proses beatifikasi (dari bahasa Latin "beatus", yang berbahagia).

Maknanya adalah suatu pengakuan atau pernyataan yang diberikan oleh Gereja terhadap orang yang telah meninggal bahwa orang tersebut adalah orang yang berbahagia.

Beatifikasi diberikan kepada orang yang dianggap telah bekerja sangat keras untuk kebaikan atau memiliki keistimewaan secara spiritual.

Beatifikasi memerlukan bukti berupa mukjizat (kecuali dalam kasus martir), sebagai bukti bahwa orang yang dianggap suci atau kudus itu telah berada dalam Surga dan dapat mendoakan orang lain."

Di usia Carlo Acutis yang ke-15, dia didiagnosis mengidap leukemia pada tahun 2006.

Dia mempersembahkan "penderitaannya" untuk Paus Benediktus XVI dan untuk Gereja, dengan mengatakan, “Saya mempersembahkan semua penderitaan yang harus saya derita untuk Tuhan, untuk paus, dan Gereja..."

Paus Fransiskus menjadikan Carlo Acutis sebagai teladan bagi para milennial dengan menulis bahwa Carlo Acutis mampu menggunakan internet dan teknologi untuk mewartakan injil.

“Memang benar bahwa dunia digital dapat membuat Anda menghadapi risiko ketergantungan, apatis, dan (hanya) kesenangan sesaat.

Namun jangan lupa bahwa ada anak muda bahkan ada yang menunjukkan kreativitas bahkan jenius.

Itulah yang terjadi pada Beato Carlo Acutis," tulis Paus pada tahun 2018.

"Carlo sangat menyadari bahwa seluruh perangkat komunikasi, periklanan, dan jejaring sosial dapat digunakan untuk membuai kita, membuat kita kecanduan konsumerisme dan membeli barang terbaru di pasar, terobsesi dengan waktu luang, terjebak dalam hal-hal negatif.

Namun dia tahu bagaimana menggunakan teknologi komunikasi baru untuk menyebarkan Injil, untuk mengkomunikasikan nilai-nilai dan keindahan."

Proses pemberkatan Carlo Acutis menjadi Beato dipimpin oleh Kardinal Agostino Vallini.

Mengutip Katolik News, dia mengungkapkan bahwa beatifikasi ini merupakan "kabar baik" bahwa ada seorang pemuda di zaman ini "telah ditaklukkan oleh Kristus dan telah menjadi cahaya bagi mereka yang ingin mengenal Dia dan mengikuti teladan-Nya."

Melalui surat apostolik dari Paus Fransiskus, peringatan terhadap Beato Carlo Acutis akan selalu berlangsung setiap tahun pada tanggal 12 Oktober, sesuai hari wafat Acutis pada tahun 2006.

(*)

Jangan Lupa Like Fanpage Facebook TribunKaltara.com

Follow Twitter TribunKaltara.com

Follow Instagram tribun_kaltara

Subscribes YouTube Tribun Kaltara Official

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul ""Santo Pelindung Internet" Carlo Acutis Diberi Gelar Beato oleh Paus Fransiskus", Klik untuk baca: https://www.kompas.com/global/read/2020/10/12/065347370/santo-pelindung-internet-carlo-acutis-diberi-gelar-beato-oleh-paus?page=all.
Penulis : Miranti Kencana Wirawan
Editor : Miranti Kencana Wirawan
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved