TNI Antar Pulang Mahasiswa Usai Demonstrasi di Patung Kuda Jakarta, Puluhan Pelajar Diamankan Polisi
Kejadian unik mewarnai demonstrasi di Patung Kuda, Jakarta saat TNI antar pulang mahasiswa, puluhan pelajar diamankan polisi.
TRIBUNKALTARA.COM - Kejadian unik mewarnai demonstrasi di Patung Kuda, Jakarta saat TNI antar pulang mahasiswa, puluhan pelajar diamankan polisi.
Aksi demonstrasi mahasiswa yang dihelar di Patung Kuda Jakarta, berjalan kondusif.
Hal ini terjadi lantaran TNI dan polisi tak terpancing dengan provokasi para demonstran di Patung Kuda, Jakarta.
Bahkan TNI mengawal mahasiswa pulang sampai ke rumah usai demonstrasi.
Panglima Daerah Komando Militer Jaya/Jayakarta (Pangdam Jaya) Mayjen TNI Dudung Abdurachman mengapresiasi massa yang tidak bertindak anarkis saat unjuk rasa.
Baca juga: Tito Karnavian Cium Aroma Tak Netral Penyelenggara Pilkada, Sebut Ada Calon yang Pasang Orang di KPU
Baca juga: Hasil Liga Champions, Alvaro Morata Gacor Tanpa Cristiano Ronaldo, Juventus Tumbangkan Dynamo Kyiv
Baca juga: Iwan Bule Beri Shin Tae-yong Target Timnas U-19 Indonesia Lolos Fase Grup Piala Dunia U-20
"Saya mengucapkan terima kasih yang jelas mahasiswa buruh dan masyarakat yang ikut demo luar biasa.
Artinya demonstrasi damai ini dan tindakan atau perlakuan dari TNI dan Polri dengan persuasif, humanis, ini rupanya sangat efektif," ujar Dudung Abdurachman usai massa bubar.
Dudung juga apresiasi aparat yang tidak menembakan gas air mata.
Sehingga aksi demonstrasi berakhir damai.
Menurut Dudung, TNI pun berinisiatif untuk mengantarkan massa pulang agar massa tidak anarkis.
Massa unjuk rasa dari kalangan mahasiswa sudah tiba di Patung Kuda Arjuna Wiwaha, Gambir, Jakarta Pusat.
Mereka memenuhi Jalan Medan Merdeka Barat arah Thamrin, Jakarta Pusat.
Sekira 100 mahasiswa itu mulai memenuhi Jalan Medan Merdeka Barat pukul 13.30 WIB.
Satu mobil komando disediakan dalam unjuk rasa yang digelar Selasa (20/10/2020).
Para mahasiswa yang datang mayoritas menggunakan almamater. Mereka memakai almamater mulai kuning, hijau tua, hijau muda, dan biru.
Sebuah ban terlihat dibakar di depan massa aksi.
Dalam orasinya, seorang orator yang naik mobil komando menyebut bahwa aksi tersebut sebagai langkah penolakan terhadap UU Omnibus Law yang disahkan pemerintah dan DPR RI.
"Sudah satu tahun Jokowi menggaungkan UU Omnibus Law dan sampai saat ini undang-undang itu masih dapat penolakan rakyat," ujar orator tersebut.
Terlihat berbagai bendera BEM (Badan Eksekutit Mahasiswa) dikibarkan dalam aksi itu.
Mulai dari BEM BSI, Politeknik Negeri Jakarta, Universitas Jenderal Soedirman, Universitas Dipenogoro, Universitas 11 Maret, dan Universitas Negeri Jakarta (UNJ).
Sampai 15 menit, aksi unjuk rasa berlangsung tertib. Mahasiswa bergiliran naik ke mobil komando.
Namun demikian, mereka masih bertahan di lokasi.
Pukul 17.40 WIB massa membakar ban di dekat Patung Kuda Arjuna Wiwaha.
Namun, polisi dan TNI tidak juga terpancing. Mereka tetap bertahan dengan aksi simpatik tanpa merespons serangan berupa gas air mata.
Komandan Kodim (Dandim) 0501/ Jakarta Pusat (JP) BS Kolonel Inf Luqman Arief pun terus membujuk massa agar pulang.
Massa akhirnya mau pulang asalkan ada pengawalan dari TNI.
Luqman pun menyanggupi hal tersebut.
Aparat TNI keluar pagar berduri menuju ke kerumunan massa.
"Baik kawan-kawan. Kalian akan dikawal aparat TNI.
Maka segera pulang, orang tua kalian menunggu," ujar Luqman kepada massa.
Sekitar satu kompi aparat dari Angkatan Laut (AL) dan Angkatan Darat (AD) masuk halaman Gedung Sapta Pesona Kementerian Pariwisata RI.
Mereka keluar pagar berduri lewat satu pintu Gedung Sapta Pesona.
Dengan tertib para massa anarko itu berjalan pulang ke arah Thamrin dikawal oleh aparat TNI.
Mereka membubarkan diri pukul 18.00 WIB menjelang magrib.
Pelajar diamankan polisi
Sementara itu, Kapolda Metro Jaya Irjen Nana Sudjana mengatakan, sebanyak 33 pelajar diamankan polisi saat demo tolak Undang-undang Cipta Kerja di kawasan Istana Negara Jalan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Selasa (20/10/2020).
"Sampai saat ini ada sekitar 33 pelajar yang kami amankan, ini kami amankan bukan ditangkap," ujar Nana di Patung Kuda, Jalan Merdeka Barat, Selasa. Nana mengatakan, pelajar yang diamankan tersebut diduga tergabung kelompok Anarko.
Meski demikian, kata Nana, kelompok Anarko yang diamankan kali ini tak sebanyak hari-hari sebelumnya.
"Sementara Alhamdulilah untuk saat ini keterlibatan para pelajar ataupun kelompok Anarko tidak sebesar (dibanding) beberapa hari sebelumnya," kata Nana. Dia mengatakan, pihaknya masih memeriksa mereka yang diamankan.
"Ini kan sedang berproses (pemeriksaam kepolisian)," tutur dia.
Sebelumnya, belasan remaja yang hendak ikut unjuk rasa di kawasan Patung Kuda Arjuna Arwana diamankan polisi.
Pantauan Kompas.com pukul 14.25 WIB, belasan remaja ini tampak berjalan dari arah Medan Merdeka Timur mengarah masuk ke dalam barisan massa yang tengah unjuk rasa di kawasan Patung Kuda Arjuna Arwana.
Namun, belum sampai masuk dalam barisan massa, para remaja yang saat itu bergerombol langsung digiring masuk ke dalam Pos Polisi Monas di kawasan Patung Kuda.
Para remaja ini tampak digiring oleh polisi berpakaian sipil.
Belum diketahui apa alasan kepolisian mengamankan para remaja tersebut.
Saat hendak menuju ke pos polisi tempat para remaja itu dibawa, awak media tak diperbolehkan masuk.
Hari ini sejumlah kelompok kembali menggelar aksi unjuk rasa tolak Omnibus Law UU Cipta Kerja di Jakarta.
Selain mahasiswa, kelompok buruh juga terlibat dalam aksi yang bertepatan dengan satu tahun masa jabatan Jokowi-Ma'ruf Amin ini.
Sebelumnya, demonstrasi serupa telah digelar dua kali di Jakarta, yakni pada Kamis (8/10/2020) dan Selasa (13/10/2020).
Keduanya demonstrasi diwarnai kericuhan. Massa perusuh bentrok dengan polisi.
(*)
Jangan Lupa Like Fanpage Facebook TribunKaltara.com
Follow Twitter TribunKaltara.com
Follow Instagram tribun_kaltara
Subscribes YouTube Tribun Kaltara Official