Polemik BBM di Kabupaten Malinau, Terkendala Fasilitas hingga Sarana Pengiriman
Berikut polemik BBM di Kabupaten Malinau, terkendala fasilitas hingga sarana pengiriman, premium jadi sorotan
Penulis: Mohamad Supri | Editor: Cornel Dimas Satrio
TRIBUNKALTARA.COM, MALINAU - Bahan Bakar Minyak ( BBM )berjenis premium akhir-akhir ini menyita perhatian masyarakat di Kabupaten Malinau.
Mulai dari kelangkaan BBM bersubsidi hingga masalah tingginya harga ecer BBM berjenis premium di tingkat pengecer.
Seorang warga Malinau Kota yang juga seorang pengecer BBM botolan, Roben mengatakan pada bulan september lalu sempat terjadi kelangkaan BBM berjenis premium, Sabtu (24/10/2020).
"Memang kita pernah kesulitan dapat bensin dan pertalite, seingat saya akhir bulan September kemarin.
Tiga hari itu bensin kosong," jelasnya.
Rapat Koordinasi Tim BBM Kabupaten Malinau kemarin, Rabu (21/10/2020) menemukan sejumlah permasalahan BBM di Kabupaten Malinau.
Ada empat pokok permasalahan mengenai hal ini. Mulai dari masalah distribusi, operasional, kuota hingga soal fasilitas.
Sebagaimana dipaparkan dalam rakor tersebut, PS. Kanit Tipidter Satreskrim Polres Malinau, Aipda Haryanto mengatakan masalah berkaitan keterbatasan Agen premium Minyak Solar ( APMS ) di Kabupaten Malinau.
Menurut penulusuran pihaknya, dari tiga APMS di Kabupaten Malinau, yakni APMS Semoga Jaya, APMS Tribuana dan APMS Beringin, hanya APMS Semoga Jaya yang beroperasi penuh.
" BBM di Malinau disalurkan dari Pertamina Kota Tarakan lewat jalur laut.
Tapi dari tiga APMS, hanya APMS Semoga Jaya saja yang beroperasi penuh," jelasnya.
Hal tersebut berpengaruh terhadap ketersediaan BBM premium di Kabupaten Malinau.
Demikian halnya keterbatasan fasilitas pengiriman BBM.
Pengiriman BBM reguler dari Pertamina Kota Tarakan terbatas sarana pengiriman.