Haris Azhar Temukan Kejanggalan di Mata Najwa, Ragukan Analisa BIN soal Pembakaran Halte Sarinah
Aktivis HAM dan Direktur Eksekutif Lokataru, Haris Azhar temukan kejanggalan di Mata Najwa, ragukan analisa BIN soal pelaku pembakaran Halte Sarinah
TRIBUNKALTARA.COM - Aktivis HAM dan Direktur Eksekutif Lokataru, Haris Azhar temukan kejanggalan di Mata Najwa, ragukan analisa BIN soal pelaku pembakaran Halte Sarinah.
Presenter Mata Najwa, Najwa Shihab sempat menayangkan detik-detik pembakaran Halte Sarinah yang terjadi saat demo tolak UU Cipta Kerja beberapa waktu lalu, di Jakarta.
Dalam tayangan di Mata Najwa, perawakan pelaku pembakaran Halte Sarinah Jakrta, terlihat jelas.
Baca juga: TERUNGKAP di Mata Najwa Kelompok Anarko Pembakar Halte? BIN : Secara Sistematis Sudah Direncanakan
Baca juga: Najwa Shihab Bongkar Pembakar Halte Sarinah, Pelaku Terekam CCTV, Bukti Telah Diserahkan ke Polisi
Baca juga: Mata Najwa Spesial Hari Sumpah Pemuda Angkat Tema Unjuk Sumpah Anak Muda Live Streaming Trans 7
Deputi VII Badan Intelijen Negara ( BIN ) Wawan Purwanto menjelaskan keterlibatan anarko sebagai pelaku pembakaran Halte Sarinah, Jakarta.
Namun Haris Azhar tak sepakat dengan analisa BIN, sebab ia melihat adanya kejanggalan dalam video tersebut.
Hal tersebut diungkapkan Haris Azhar di acara Mata Najwa yang tayang pada Rabu (4/11/2020).
Mulanya, Najwa Shihab selaku host acara Mata Najwa menunjukkan beberapa foto pelaku pembakaran Halte Sarinah yang terekam kamera.
Foto- foto tersebut tampak begitu jelas lantaran diambil dari dekat di lokasi aksi demonstarn menolak Omnibus Law.
"Foto pelaku pembakaran yang jauh lebih jelas dari yang beredar," ucap Najwa Shihab.
"Kalau ini jarak dekat dari salah satu terduga pelaku, ada beberapa rangkaian foto yang dari jarak dekat," imbuhnya.
Di foto tersebut, tampak seorang pria berbaju serba hitam.
Pria berbadan besar itu mengenakan topi dan masker.
Rambutnya hitam lebat setelinga.
Ia juga terlihat membawa tas selempang.
Kemudian Najwa Shihab menjelaskan foto tersebut diambil dari saksi mata yang berada di lokasi pembakaran Halte Sarinah.
"Jauh lebih jelas, kami menerima itu dari sejumlah saksi mata," kata Najwa Shihab.
Lantas Najwa Shihab meminta tanggapan Deputi VII Badan Intelijen Negara ( BIN ) Wawan Purwanto terkait sosok di foto tersebut.
Wawan Purwanto menjelaskan peristiwa anarki di sejumlah tempat saat demonstrasi berlangsung, dilakukan secara sistematis dan by design.
Menurutnya perusakan di beberapa tempat umum seperti halte hingga pos polisi merupakan penyerangan yang sudah direncanakan.
"Secara sistematis dia sudah merencanakan, mereka cenderung datangnya lebih sore," kata Wawan Purwanto.
Wawan Purwanto mengatakan alasan kelompok terdjuga pelaku datang sore untuk mencari celah melakukan aksinya.
Wawan Purwanto mengatakan aksi sekelompk orang ini merupakan by design.
"Mereka mencari celah untuk melakukan penyerangan, ini by design," imbuhnya.
"By design siapa Pak Wawan?" tanya Najwa Shihab.
Wawan Purwanto mengatakan sekelompom orang kitu merupakan kelompok anarko.
"Ini tentunya suatu satu kelompok, kelompok Anarko terdektisi sejak awal memang seperti itu," jawab Wawan Purwanto.
"Jadi BIN menduga ini oleh kelompok Anarko?" tanya Najwa Shihab.
"Iya salah satunya," kata Wawan Purwanto.
Haris Azhar lalu menimpali ucapan Wawan Purwanto.
Haris Azhar menemukan keanehan lantaran kelompok anarko biasanya tidak memiliki postur tubuh seperti yang terekam di beberapa foto dan video.
Menurut Harus Azhar kelompk anarko jarang ada yang bertubuh gemuk.
"Engga tau ya, ada yang gemuk, saya jarang lihat kelompok Anarko gemuk, biasanya kurus-kurus," ucap Haris Azhar.
Sebelumnya, Tim Narasi membongkar video pelaku pembakar halte sarinah.
Video penelusuran pelaku diungkap melalui rekaman CCTV dan foto yang beredar di media sosial terkait pelaku perusakan dan pembakaran halte Sarinah saat demonstrasi UU Cipta Kerja beberapa waktu lalu.
Tim Narasi TV mengumpulkan rekaman CCTV, foto dan video yang menunjukkan segerombolan orang yang sama.
Saat itu ada segerombolan pemuda datang dari arah Jalan Sunda.
segerombolan pemuda yang berisi 7 orang itu sempat berkumpul dan berkoordinasi.
Sebelum melakukan aksinya, mereka terlihat melakukan observasi beberapa menit.
Mereka lalu berplencar.
Terlihat salah satu dari mereka membuka ponsel lalu kemudian mengetik pesan seperti berkomunikasi dengan orang lain.
Adapula yang mengambil foto di lokasi kejadian sebelum halte sarinah dibakar.
Tak berapa lama, mereka datang ke lokasi demonstrasi.
Namun, gerak gerik mereka seperti tidak berniat demonstrasi.
Kemudian 3 orang dari mereka mencari api dan kembali datang ke halte bersama satu orang temannya.
Pembakaran pertama dilakukan di sisi selatan halte.
Mereka berusaha mencari api dan mencari bahan untuk membakar halte tersebut.Setelah itu, mereka membakar di sisi selatan halte.
Kemudian pelaku merusak sisi utara halte.
Dari rekaman CCTV, beberapa orang yang merusak dan membakar halte terlihat saling mengenal dan datang dari arah yang sama.
Mereka seperti saling berbagi tugas.
Mereka tampak berusaha agar halte itu terbakar dan rusak.
Beberapa kali ia mengambil penyulut api.
Lantaran api kerap pdam, mereka berkumpul berkoordinasi.
Bahkan timbul dugaan, mereka bukan massa aksi, melainkan orang yang memang datang sengaja untuk membakar..
Setelah halte Sarinah terbakar, mereka duduk di jalan sambil memandang kobrana api di halte tesebut.
Najwa Shihab menegaskan sebelum menayangkannya, Najwa Shihab dan timnya memberikan video tersebut ke polisi.
"Sebelum ditayangkan di Mata Najwa, video ini sudah kami kirim ke polisi," ucap Najwa Shihab.
Ketika tim narasi TV menanyakan kepada humas polda metro jaya terkait foto pelaku yang viral di media sosial berbeda dengan pelaku yag ditangakp polisi.
Menurut pengakuan polisi, masih banyak pelaku yang sedang diburu, namun pihak kepolisian mengatakan masih mengumpulkan bukti.
(*)