Tertarik Bisnis Kedai Kopi, Simak Latihan Coffee Cupping Keterampilan Dasar Observasi Cita Rasa Kopi
Tertarik bisnis kedai kopi, simak latihan Coffee Cupping keterampilan dasar observasi cita rasa kopi.
Penulis: Mohamad Supri | Editor: M Purnomo Susanto
TRIBUNKALTARA.COM, MALINAU - Tertarik bisnis kedai kopi, simak latihan coffee cupping keterampilan dasar observasi cita rasa kopi.
Teknik Coffee Cupping merupakan teknik observasi uji cita rasa kopi yang digunakan oleh produsen dan pembeli biji kopi untuk menilai tingkatan rasa kopi.
Pada pelatihan Coffee Cupping di Kedai Kopi Kael Malinau, pengelola dan penyeduh lintas kedai kopi di Kecamatan Malinau Kota mengadakan pelatihan sederhana uji cita rasa kopi.
Baca juga: Saka Wira Kartika Kodim 0907 Tarakan Bagi Sembako, Bantu Masyarakat Kurang Mampu & Terdampak Corona
Baca juga: Wijin Tak Unggah Foto Bareng Gisella Anastasia di Instagram saat Viral Video Mesum Mirip Gisel
Baca juga: Hasil Liga Inggris, Edinson Cavani dan Bruno Fernandes Bikin Everton Tak Berkutik, Man United Menang
Pemilik kedai Kopi Tubu Malinau, Arie Frederich berbagi pengalamannya lewat kegiatan pelatihan tersebut. Selain membuka kedai kopi, Arie turut menjajakan biji kopi dalam kemasan yang disangrai sendiri oleh Arie.
Coffee Cupping atau biasa disebut kaping adalah teknik dasar yang biasa digunakan Arie untuk menilai tingkatan rasa biji kopi. Dengan metode kaping, ia dapat menilai layak tidaknya biji kopi diedarkan di pasaran.
Arie mengatakan tujuan pelatihan adalah untuk melatih kepekaan lidah peserta sebagai keterampilan dasar bagi penyeduh kopi atau bahkan bagi masyarakat awam sekalipun.
Berbeda dengan uji rasa kopi biasa, Cupping diperlukan untuk menilai rasa kopi secara objektif. Karena indera perasa masing-masing orang berbeda, rasa biji kopi harus dinilai secara objektif yakni dengan teknik Coffee Cupping.
"Melalui kaping, kita dapat menilai kopi secara objektif. Contohnya berapa tingkat ketebalannya, kopinya kategori pahit atau asam, sehingga kita bisa menentukan kategori rasa biji kopi yang dikaping," ujar Arie saat ditemui di Kedai kopi miliknya, Minggu (8/11/2020)
Menurut Arie, tiap-tiap biji kopi memiliki karakteristik tersendiri. Melalui Coffee Cupping, tingkat rasa kopi seperti rasa asam-manis, pahit, tebal-tipis, termasuk aroma kopi akan dinilai secara objektif.
Setelah melalui uji cita rasa tersebut, penguji dapat menentukan, apakah kategori kopi yang diuji adalah jenis kopi yang cenderung pahit manis atau asam.
"Penguji rasa dalam teknik kaping nanti akan menilai tingkatan kopi. Masing-masing nilai tingkatan rasa akan dicatat. nanti penguji yang menilai kategori rasa kopi tersebut," ungkapnya.
Latihan Coffee Cupping tidak sesulit yang dibayangkan. Peralatan yang digunakan juga cukup sederhana.
Peralatan dan bahan yang perlu disiapkan antara lain: Alat penggiling, timbangan, cangkir, sendok, air panas untuk seduhan dan biji kopi yang akan dinilai.
Pertama-tama persiapkan sekira 8 hingga10 gram biji kopi, ukur dengan timbangan. kemudian giling sampel kopi dengan ukuran coarse (kasar).
Setelah digiling, tuangkan bubuk kopi ke dalam cangkir yang sudah disiapkan. Observasi aroma serbuk kopi tadi dengan cara dihirup. Langkah ini dimaksudkan untuk menganalisa aroma serbuk kopi sebelum diseduh.
Setelah itu, siapkan 150 ml air panas dengan suhu minimal 90 derajat celcius. Secara perlahan, tuangkan air panas ke dalam cangkir yang berisi serbuk kopi tadi.
Diamkan selama kurang lebih 4 menit. Menurut Arie, rasa kopi lebih mudah untuk dinilai dalam kondisi hangat, daripada saat panas.
Sembari menunggu, rendam sendok ke dalam wadah berisi air panas yang digunakan untuk menyeduh kopi. Tujuannya agar suhu sendok yang digunakan sesuai dengan air seduhan kopi tersebut.
Setelah empat menit, dekatkan hidung ke bibir cangkir tadi kemudian dorong ampas kopi di permukaan cangkir secara perlahan. Aduk dengan hitungan dua putaran secara perlahan kemudian observasi aroma kopi tersebut.
Setelah mengobservasi aroma, angkat ampas kopi menggunakan sendok tadi. Jika telah bebas dari ampas kopi, gunakan sendok untuk menyeruput kopi.
Amati rasa kopi perlahan-lahan. Tiap akan menyeruput kopi kata Arie, terlebih dulu memikirkan jenis rasa apa yang akan dinilai. Hal tersebut dilakukan agar lidah dapat menemukan rasa yang dicari.
"Sebelum menyeruput kopi, kita konsentrasi dulu rasa apa yang mau dinilai. Contohnya rasa pahit, kita berpikir dulu untuk menemukan rasa pahit di sampel itu. Supaya lidah kita bisa mencari rasa pahit pada kopi," ungkapnya.
Baca juga: Dosen Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Ratih Herningtyas, Moderator Debat Publik Pilkada Bulungan
Baca juga: Gisella Anastasia Singgung Kamar, Akui Ada yang Sebut Gordennya Serupa di Video Mesum Mirip Gisel
Baca juga: Zaskia Gotik Melahirkan Anak Pertama, Reaksi Sirajuddin saat Tahu Bayinya Lahir Prematur
Arie menekankan latihan tersebut dimaksudkan hanya untuk melatih lidah agar kepekaan indra perasa bisa meningkat. Jika lidah sudah peka, lama-kelamaan peserta dapat menemukan biji kopi yang berkualitas.
Menurut Arie, latihan coffee cupping merupakan keterampilan dasar cukup penting utamanya bagi penyeduh kopi.
Bagi siapa saja yang tertarik untuk membuka kedai kopi, keterampilan tersebut juga bisa digunakan untuk memilih jenis biji kopi yang cocok digunakan.
(*)
(Tribunkaltara.com / Mohammad Supri)