Siap Berdialog dengan Pemerintah, Habib Rizieq Shihab Beri Persyaratan 'Stop Kriminalisasi Ulama'
Siap berdialog dengan pemerintah, Habib Rizieq Shihab beri persyaratan 'Stop kriminalisasi ulama'.
TRIBUNKALTARA.COM - Siap berdialog dengan pemerintah, Habib Rizieq Shihab beri persyaratan 'Stop kriminalisasi ulama'.
Wacana untuk berdialog dengan pemerintah disikapi positif oleh Habib Rizieq Shihab.
Namun, Imam Besar Front Pembela Islam ( FPI ) ini meminta beberapa syarat sebelum dialog tersebut dilakukan.
Meskipun, ada pihak yang langsung mengulik dan mengungkit kasus hukum Imam Besar Front Pembela Islam ( FPI ) Habib Rizieq Shihab saat baru saja tiba di Indonesia.
Tapi, Habib Rizieq Shihab tetap menyatakan siap berdialog dengan Pemerintah Indonesia
Pasca kepulangannya ke Indonesia Habib Rizieq Shihab mengkritisi beberapa sikap pemerintah.
Salah satunya adalah penegakan hukum di tanah air.
Imam Besar Front Pembela Islam ( FPI ) itu juga menyentil kasus hukumnya yang kembali diungkit
Habib Rizieq Shihab menyindir sikap aparat penegak hukum yang terkesan berusaha mencari-cari kesalahannya.
Bahkan, berusaha mengungkit kembali kasus-kasus pidana yang melibatkan dirinya.
Habib Rizieq bahkan menyinggung soal revolusi berdarah terkait kasus hukum yang dinilai tidak adil.
Baca juga: Lebaran 2021 Bulan Mei, Daftar Hari Libur Nasional & Cuti Bersama 2021, Tambahan Cuti Bersama Natal
Baca juga: VIRAL! Pembeli Ini Diremehkan Pelayan Restoran Karena Pesan Paket Promo, Akhirnya Lakukan Pembalasan
Baca juga: UPDATE Daftar Harga Motor Honda Bulan November 2020, Ada Motor Bebek hingga Motor Sport
Baca juga: BUKAN RAMBUT atau KIMONO! Pakar Temukan 2 Kesamaan di Tubuh Gisel & Wanita di Video Asusila 19 Detik
Hal itu disampaikannya dalam unggahan kanal YouTube Front TV, Kamis (12/11/2020).
“Ini saya belum apa-apa. Nanti Habib Rizieq akan kita buka kasusnya. Wah, ini apa-apaan, sudahlah. Jangan buka kasus yang tidak ada,” kata Habib Rizieq.
"Kelompok yang tidak suka pemerintah digali-gali kesalahannya, diproses, sementara kelompok yang menjilat dibiarkan mereka melakukan kesalahan. Enggak boleh dibiarkan. Ini bisa jadi bom waktu yang kapan saja bisa meledak," tambahnya.
Habib Rizieq pun mengatakan, apabila negara ini tak ingin ada revolusi yang menyebabkan pertumpahan darah.