Anak Buah Prabowo di Gerindra Tak Terima Mobil Pasukan Elite TNI Berhenti di Markas FPI Petamburan
Anak buah Prabowo di Gerindra, Fadli Zon tak terima mobil pasukan elite TNI Koopssus berhenti di markas FPI Petamburan, lantang minta diusut
Dalam video tersebut tampak juga kendaraan TNI lainnya termasuk patroli pengawalan yang mengenakan sepeda motor.
Dalam potongan video tersebut juga disorot papan penujuk bertuliskan DPP FPI.
Dalam kepsyen di unggahan tersebut tertulis "Siang ini di Petamburan".
Kepala Pusat Penerangan TNI, Mayjen TNI Achmad Riad mengatakan kendaraan Koopsus TNI dalam rangkaian kendaraan tersebut baru kembali dari kegiatan menuju markasnya di Cilangkap.
Namun demikian, Achmad mengatakan tidak ada hal khusus terkait kejadian dalam video tersebut.
"Betul konvoi kendaraan Koopsus kembali dari kegiatan menuju ke Markasnya di Cilangkap lewat Petamburan. Tidak ada hal khusus," kata Achmad ketika dihubungi Tribunnews.com pada Kamis (19/11/2020).
Achmad mengatakan tidak ada pasukan TNI yang diturunkan ketika itu meski dalam rangkaian unggahan berupa foto di akun Instagram tersebut tampak sejumlah orang berseragam loreng mirip seragam TNI sedang berdiri di dalam sebuah gang.
Baca juga: Siap Amankan Pilkada, Kapolda Kaltara Irjen Pol Bambang Kristiyono : Jangan Coba-coba Goda TNI-Polri
Achmad menambahkan, kalau pun konvoi kendaraan tersebut tampak berhenti, hal tersebut merupakan protap konvoi kendaraan berat untuk cek kondisi kendaraan dan rangkaian.
"Tidak ada (pasukan yang diturunkan), kalau pun terlihat berhenti, itu merupakan protap konvoi kendaraan berat untuk cek kondisi kendaraan dan rangkaian," kata Achmad.
Puspen tanggapi pencpotan poster HRS
Terkait video pembongkaran baliho Habib Rizieq itu, Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI, Mayjen Achmad Riad pun angkat bicara.
Dikutip dari Tribunnews, Achmad membantah jika aksi tersebut diperintahkan.
Ia menilai, pencopotan baliho bergambar Rizieq Shihab murni datang dari aksi masyarakat.
"Yang jelas dilaksanakan secara bersama-sama. Itu ada Salpol PP ada polisi ada TNI di bawah membantu."
"Saya pikir itu kembali dari masyarakat. Tidak ada yang memerintahkan."