Bursa Calon Kapolri

IPW Beberkan Peta Bursa Calon Kapolri Usai Idham Azis Mutasi Jenderal Polri Imbas Kasus Habib Rizieq

Indonesia Police Watch ( IPW ) beberkan peta bursa calon Kapolri usai Idham Azis mutasi Jenderal Polri imbas kerumunan di acara Habib Rizieq

Kolase TribunKaltara.com / Kompas.com dan Tribunnews
ILUSTRASI - Kapolri Idham Azis dan Perwira Polri. (Kolase TribunKaltara.com / Kompas.com dan Tribunnews) 

TRIBUNKALTARA.COM - Indonesia Police Watch ( IPW ) beberkan peta bursa calon Kapolri usai Idham Azis mutasi Jenderal Polri imbas kerumunan di acara Habib Rizieq.

Belum lama ini Kapolri Jenderal Idham Azis memutasi sejumlah Perwira di tubuh Polri setelah ribut-ribut kerumunan di acara Habib Rizieq.

Mutasi Perwira Polri ini justru menjadi sorotan Ketua Presidium Indonesia Police Watch Neta S Pane.

Menurut IPW, mutasi sejumlah Jenderal Polri justru berdampak pada berubahnya peta bursa calon Kapolri.

IPW menilai rotasi besar-besaran di struktur organisasi Polri membuat bursa calon Kapolri juga kini semakin dinamis.

Setidaknya ada tiga bagian yang berubah dalam rotasi ratusan pejabat baru tersebut.

Baca juga: Daftar Mutasi Besar-besaran Personel Polri, 2 Bulan Jelang Kapolri Jenderal Idham Azis Pensiun

Diketahui, Kapolri Jenderal (Pol) Idham Azis merotasi 637 posisi yang diisi oleh pejabat baru. Jabatan yang dirotasi mulai dari pangkat Komjen hingga AKBP.

Ketua Presidium Indonesia Police Watch Neta S Pane menilai rotasi yang dilakukan Idham Azis kemarin terbagi menjadi tiga bagian. 

"Bagian pertama rotasi dilakukan setelah presiden Jokowi "berteriak" kenapa kerumunan massa Rizieq dibiarkan.

Yang terkena rotasi adalah Kapolda Metro Nana dan Kapolda Jabar Rudy," kata Neta dalam keterangannya, Sabtu (21/11/2020).

Selanjutnya, Neta mengatakan bagian kedua adalah rotasi yang diakibatkan banyaknya perwira polri yang pensiun.

Di antaranya dari Pamen hingga Pati, termasuk Komjen Antam yang menjabat Sekjen kementerian kelautan.

Sementara itu, bagian ketiga mutasi akibat adanya puluhan pamen Polri yang mengikuti pendidikan sespimti.

Baca juga: Perintah Kapolri Idham Azis ke Para Polisi Jelang Pilkada 9 Desember 2020, Singgung Operasi Senyap

Menurut Neta, mutasi kali ini menguntungkan gerbong polisi yang dekat dengan Idham Azis.

"Dalam mutasi ini ada sejumlah orang Idham Azis yang bergeser ke posisi strategis, antara lain menduduki jabatan Kapolda Metro dan Kapolda Jatim.

IPW menilai teriakan presiden tentang kerumunan massa Rizieq dimanfaatkan Idham untuk melakukan rotasi dalam rangka menyongsong suksesi Kapolri, dalam hal ini menggeser kekuatan Geng Solo dan memperkuat Geng Makassar serta memberi peluang bagi Geng Pejaten," ungkapnya.

Dengan demikian, menurut dia, peristiwa kerumunan massa Habib Rizieq dimanfaatkan untuk mengubah peta kekuatan di internal polri untuk menyongsong suksesi Kapolri pada Januari 2021. 

Meski penentuan calon Kapolri adalah hak prerogatif presiden Jokowi, tapi masing masing kekuatan di internal polri berusaha mencari peluang dan bermanuver menyuguhkan calon calon terbaik dari kubunya. 

"Penyuguhan calon calon terbaik itu dilakukan dengan cara menempatkan figur figur tersebut di posisi strategis.

Sekarang ini bursa calon Kapolri masih terlalu cair, sehingga sulit memprediksi siapa yang akan menjadi calon kuat, apalagi setelah tergusurnya salah satu calon kuat Kapolri dari posisinya sebagai Kapolda metro jaya," jelasnya.

Baca juga: RESMI, Reuni 212 Tak Diizinkan Institusi Idham Azis, FPI dkk Siapkan Agenda Lain Bareng Habib Rizieq

Dijelaskan Neta, masih cairnya bursa calon Kapolri ini dikarenakan masih akan adanya mutasi Jenderal bintang tiga yang pensiun pada Desember mendatang.

Pada posisi Desember ada dua posisi Jenderal bintang tiga yang kosong, yakni pensiunnya Sestama Lemhanas dan Kepala BNN. 

"Dengan demikian akan ada dua Jenderal bintang dua polri yang naik menjadi bintang tiga.

Siapa pun yang naik tentu berpeluang untuk masuk dalam bursa calon Kapolri. Jumlah Jenderal bintang tiga polri saat ini ada 13 orang yang 7 di antaranya berada di luar institusi kepolisian.

Dari 13 itu hanya beberapa saja yang bisa ikut bursa. Sisanya tidak bisa ikut karena faktor angkatan dan lainnya," ungkapnya.

Prediksi bursa calon Kapolri

Ketua Presidium Indonesia Police Watch Neta S Pane menyebutkan pemilihan calon Kapolri harus dipilih dari kepangkatan yang tertinggi yaitu Jenderal bintang tiga atau Komisaris Jenderal (Komjen).

Komjen adalah jabatan yang satu level di bawah jabatan Kapolri yang berpangkat bintang empat.

Dengan kata lain, saat ini ada 14 personel Polri berpangkat Komjen yang berpotensi menjadi pengganti Kapolri Idham Azis.

Namun, kata Neta, tidak semua Jenderal bintang tiga tersebut bisa melaju sebagai calon Kapolri.

Pasalnya, ada 3 Komjen yang akan memasuki masa pensiun menjelang suksesi Kapolri. Ketiganya akan mulai pensiun pada November, Desember dan Januari 2020 mendatang.

"Hanya beberapa saja yang bisa ikut bursa, sisanya tidak bisa ikut karena karena memasuki masa pensiun," kata Neta saat dikonfirmasi, Kamis (19/11/2020).

Tiga Komjen yang akan pensiun adalah Kepala BNN Komjen Heru Winarko, Sekjen Kementerian KKP Komjen Antam Novambar, dan Sekretaris Utama Lemhanas Komjen Didid Widjarnardi.

Dengan adanya 3 orang Jenderal bintang tiga pensiun itu, otomatis ada tiga orang perwira tinggi Polri berpangkat Inspektur Jenderal (Irjen) yang akan naik menjadi pangkat Komjen. 

Dari sejumlah nama yang beredar, memang ada tiga Jenderal bintang dua yang menguat untuk naik pangkat menjadi Komjen menjelang suksesi Kapolri.

Mereka disebut juga akan ikut bersaing dalam bursa calon Kapolri mendatang.

"Siapapun Jenderal bintang dua Polri yang naik menjadi bintang tiga tentu berpeluang untuk masuk dalam bursa calon Kapolri," jelasnya.

(*)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul IPW: Kasus Rizieq Shihab Dimanfaatkan Jenderal Idham Azis Menyongsong Suksesi Calon Kapolri, https://www.tribunnews.com/nasional/2020/11/21/ipw-kasus-rizieq-shihab-dimanfaatkan-Jenderal-idham-azis-menyongsong-suksesi-calon-Kapolri.
Penulis: Igman Ibrahim
Editor: Johnson Simanjuntak
Sumber: Tribunnews.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved