Misteri Hilangnya Calon Pengantin Pria di Hutan Jelang Pernikahan, Ada Jejak di Bawah Pohon Besar

TRIBUNKALTARA.COM - Beredar kabar hingga viral di medsos, nasib malang calon pengantin pria, menghilang misterius di tengah hutan jelang pernikahan, tinggalkan jejak di bawah pohon besar.

Nasib malang menimpa calon pengantin di Kabupaten Kampar, Riau, jelang hari pernikahan.

Momen jelang pernikahan yang seharusnya menjadi suasana bahagia, justru berubah menjadi nestapa, lantaran calon pengantin pria menghilang misterius di tengah hutan.

Sesaat sebelum menghilang, calon pengantin pria itu seolah meninggalkan jejak di bawah pohon besar di tengah hutan.

Hingga kini misteri hilangnya calon pengantin pria belum terungkap. 

Baca juga: Misteri Hilangnya 3 Bocah Usia 7 Tahun di Langkat, Terakhir Terlihat Bermain di Dekat Kebun Sawit

Baca juga: Viral Suara Dentuman Misterius Gegerkan Warga Jakarta, BMKG Sebut Tak Ada Aktivitas Seismik

Baca juga: Didatangi Pria Misterius Dalam Mimpi, Abdul Ghani Temukan Benda Kuno di Lubang Galian Dekat Rumahnya

Kisah ini menimpa Horas Ipong, warga Jalan Teratai IV Nomor 58, Kelurahan Sungai Putih, Kecamatan Tapung, Kabupaten Kampar yang sudah hampir sepekan menghilang.

Tidak ada kabar sedikitpun tentang dirinya.

Padahal, dari penuturan beberapa saksi, ia menghilang diperkirakan tidak jauh dari rumahnya.

Kepada Tribun, kakak Horas Ipong, Murni Simatupang menuturkan, terakhir kali adiknya berangkat dari rumah pada Senin (23/11/2020) lalu sekira pukul 10.00 WIB.

Saat itu Horas Ipong mengatakan akan pergi ke tempat kerja di pabrik pengolahan minyak mentah kelapa sawit, PT Wira Karya Pramitra.

Jarak tempat kerjanya itu hanya sekitar 500 meter dari rumahnya.

"Ia berangkat menggunakan sepeda motor ninja, BM 3688 CK. Bajunya garis belang-belang merah orange putih, dan celana jeans dongker.

Ia pamit katanya mau ke bank bersama calon istrinya, Riri Febryani pagi itu," kata Murni kepada Tribun, Sabtu (28/11/2020).

Sebelum keluar rumah, dikatakan Murni, adiknya itu sempat menelpon calon istrinya yang juga bekerja di pabrik yang sama.

Ia meminta agar menitipkan KTP dan buku rekening bank miliknya di security pabrik.