Anak Buah Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman Dikerahkan ke Sigi, Buru Kelompok Ali Kalora

Pemerintah tidak tinggal diam, pasca pembunuhan empat warga di Desa Lembantongoa, Kecamatan Palolo, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah.

Editor: Amiruddin
Tribun Jakarta
Pangdam Jaya, Mayjen TNI Dudung Abdurachman ( tengah). (Tribun Jakarta) 

Namun tidak demikian dengan Tontaikam atau Pleton Pengintai Keamanan. Satuan ini masih terdengar asing bagi orang awam.

Dibentuk pada tahun 1992, satuan setingkat peleton ini berada di bawah Detasemen Markas Brigif (Brigade Infanteri) Mekanis 1 PIK/Jaya Sakti, Kodam Jaya.

Anak buah Pangdam Jaya, Mayjen TNI Dudung Abdurachman itu bertugas membantu Brigif khususnya menangani masalah keamanan di daerah – daerah tertentu.

Utamanya yang sangat sulit dijangkau kendaraan besar dan harus dijangkau dengan motor serta perlu segera penanganan secara cepat dan tepat.

Sama seperti Yonkav, Tontaikam ini diharapkan juga mampu memberikan efek tekanan psikologis kepada para pengacau keamanan.

Tontaikam memiliki kemampuan untuk menyajikan Intelijen dalam rangka mendukung tugas Brigif, baik dalam operasi intelijen, operasi tempur, baik dalam pembinaan teritorial maupun operasi bantuan.

Baca juga: TNI dan Polisi Dihalangi FPI saat Masuk Kawasan Habib Rizieq di Petamburan, Dandim Tak Tinggal Diam

Baca juga: Pengakuan Pangdam Jaya Setelah Perwakilan FPI Sambangi Markas Mayjen TNI Dudung Abdurachman

Dikutip dari laman Wikipedia, awalnya, penugasan tontaikam ini lebih dominan untuk menjaga kegiatan-kegiatan resmi kenegaraan. Peleton ini sudah memiliki pengalaman dalam pengamanan, seperti KTT Non Blok 1992, APEC 1994, KTT OKI 1997, termasuk menjaga Ibu kota pada saat-saat kritis keamanan ketika berlangsung Pemilu dan Sidang Umum MPR 1998 serta Sidang Istemewa 1999.

Selain itu terdapat satu tugas yang cukup memberikan pengalaman tersendiri bagi para personel Tontikam adalah pengamanan kedatangan Presiden AS George W. Bush ke Bogor tahun lalu.

Pengamanan orang nomor satu AS ini memang cukup menyita perhatian masyarakat Indonesia pada saat itu.

Dalam tugas pengamanan VVIP/VIP, Tontaikam di BP kan ke Paspampres (Pasukan Pengaman Presiden) dan biasanya setelah melakukan koordinasi, lalu mereka dimasukkan ke check-point yang telah ditentukan. Konsekuensi lingkup tugas peleton ini sudah pasti masuk dalam katagori “Ring satu”.

Tugas pengaman VVIP/VIP tidak terbatas pada wilayah ibu kota Jakarta. Tontaikam juga pernah dikerahkan untuk mengamankan kunjungan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono dan rombongan ketika melakukan kunjungan kerja ke Aceh, pasca tsunami.

Kebutuhan ini diperlukan karena kala itu di wilayah tersebut memang tidak memiliki satuan pengamanan yang spesifik seperti yang dimiliki Tontaikam.

Kendala geografis

Mabes Polri mengungkapkan tim gabungan TNI-Polri mengalami sejumlah kendala dalam menangkap jaringan Mujahidin Indonesia Timur (MIT) yang diduga dalang pembunuhan satu keluarga di Dusun 5 Lewonu, Sigi, Sulawesi Tengah.

Asisten Kapolri bidang Operasi, Irjen Imam Sugianto menyampaikan kesulitan yang paling mencolok adalah letak geografis daerah pelarian pelaku yang memasuki pegunungan dan hutan di Sigi.

Sumber: Tribunnews.com
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved