Mbah Rono Jelaskan Aktivitas Gunung Semeru Meletus Ingatkan Masyarakat Waspada Lahar Hujan
Ahli vulkanologi, Surono alias Mbah Rono mewanti-wanti masyarakat Lumajang, waspada lahar hujan setelah Gunung Semeru meletus.
- Material lontaran berukuran abu dapat tersebar lebih jauh tergantung arah dan kecepatan angin
- Potensi ancaman awan panas guguran dan guguran batuan dari kubang atau ujung lidah lava ke sektor tenggara dan selatan dari puncak
- Jika terjadi hujan dapat mengakibatkan lahar di sepanjang aliran sungai yang berhulu di daerah puncak.
Kesaksian Warga saat Gunung Semeru meletus
Sebelumnya, Gunung Semeru di Jawa Timur meletus dan mengeluarkan awan panas selama hampir tiga jam, Selasa (1/12/1010) dini hari.
Karena aktivitas gunung yang meningkat, warga yang tinggal di dekat kaki Gunung Semeru diminta untuk mengungsi.
Dikutip dari TribunMadura.com, Iwan, salah satu warga Desa Oro-oro Ombo, Kecamatan Prunojiwo, mengatakan, fenomena itu terjadi sekitar pukul 02.00 WIB, guguran lava itu menyerupai awan panas.
"Memang pukul 02.00 itu laju luncuran lava panas itu semakin besar hingga pukul 02.20 secara kasat mata seperti guguran awan panas," ujarnya, Selasa.
Masih dikatakan Iwan, guguran kali ini yang keluar dari kawah Jonggring Saloko terjadi lebih besar dari biasanya.
"Itu kayaknya sampai mengarah ke Curah (Besuk) Kobokan," ungkapnya.
Hal senada dikatakan Aisyah. Kata Aisyah, sebelum hujan abu terjadi sekitar pukul 02.00 WIB, dirinya mendadak terbangun dari tidur lantaran mendengar suara letusan dari Gunung Semeru.
"Memang ada suara letusan Gunung Semeru," ujarnya.
Takut terjadi yang tidak diinginkan, Aisyah pun memilih untuk mengungsi ke rumah keluarganya.
"Ngungsi ke rumah saudara karena takut kalau bertahan di sini," ungkapnya.
(*)