Mbah Rono Jelaskan Aktivitas Gunung Semeru Meletus Ingatkan Masyarakat Waspada Lahar Hujan

Ahli vulkanologi, Surono alias Mbah Rono mewanti-wanti masyarakat Lumajang, waspada lahar hujan setelah Gunung Semeru meletus.

Kolase TribunKaltara.com / Tribun Jogja dan Kompas.com Hartik
Mbah Rono dan Gunung Semeru (Kolase TribunKaltara.com / Tribun Jogja dan Kompas.com Hartik) 

TRIBUNKALTARA.COM - Ahli vulkanologi, Surono alias Mbah Rono mewanti-wanti masyarakat Lumajang, waspada lahar hujan setelah Gunung Semeru meletus.

Kabar Gunung Semeru Hari Ini, giliran Mbah Rono yang memberikan pendapatnya terkait aktivitas gunung di Lumajang, Jawa Timur itu.

Setelah Gunung Semeru meletus, Mbah Rono justru ingatkan waspada lahar hujan di sungai.

Sebelumnya, Gunung Semeru di Lumajang, Jawa Timur, meletus dan mengeluarkan awan panas, Selasa (1/12/2020) dini hari.

Luncuran awan panas Gunung Semeru terjadi selama hampir tiga jam.

Berkaitan dengan aktivitas gunung ini, Badan Geologi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Geologi (PVMBG), Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (KESDM) menetapkan tingkat aktivitas Gunung Semeru dalam status Waspada Level II.

Penetapan status Waspada Level II itu berdasarkan hasil pemantauan visual dan insturmental, serta potensi ancaman bahaya yang ada.

Baca juga: Sederet Fakta Gunung Semeru Meletus, Muntahkan Lava Panas Selama 3 Jam, Warga Dengar Suara Gemuruh

Baca juga: Pengakuan Pendaki Nekat ke Puncak Gunung Merapi, Berbahaya Videokan Guguran Batu Sebesar Gedung

Baca juga: Mbah Asih, Juru Kunci Gunung Merapi Beri Pesan Penting ke Warga Terkait Meningkatnya Status Merapi

Kendati hanya berstatus waspada level II, tetapi aktivitas Gunung Semeru ini sudah cukup aktif.

Dengan beberapa kejadian sebagai berikut:

1. Asap kawah berwarna putih dan kelabu teramati dari puncak

2. Suhu udara sekitar tercatat sekitar 19-32 derajat Celsius

3. Cuaca cerah hingga hujan, angin lemah hingga kencang ke arah utara, timur laut, timur, selatan, barat daya dan barat juga terjadi di gunung api tersebut dan sekitarnya

4. Erupsi yang terjadi terus-menerus, menghasilkan kolom erupsi berwarna kelabu dengan tinggi maksimum 500 meter dari atas kawah atau puncak

5. Guguran batu dan kejadian awan panas guguran yang berasal dari ujung lidah lava, dengan jarak luncur maksimum 1 kilometer ke sektor tenggara lereng

6. Gempa letusan dengan rata-rata 40 kejadian per hari tercatat yang paling mendominasi kejadian di Gunung Semeru.

Lantas, dengan kondisi kejadian tersebut akankah Gunung Semeru meletus besar dalam waktu dekat?

Ahli vulkanologi, Surono mengatakan bahwa kemungkinan letusan besar itu belum bisa dipastikan berdasarkan status Waspada level II dan aktivitas di gunung api Semeru yang terjadi itu.

"Saya kira sudah cukup, letusan dini hari tadi yang dihasilkan awan panas, letusan sejauh 11 kilometer dari puncak," kata Surono yang akrab disapa Mbah Rono kepada Kompas.com, Selasa (1/12/2020).

Berdasarkan pantauan Badan Geologi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Geologi (PVMBG), Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (KESDM).

Pada Selasa, 1 Desember 2020, mulai pukul 01.23 WIB, teramati awan panas guguran dari kubah puncak, dengan jarak luncur 2 hingga 11 kilometer ke arah Besok Kobokan di sektor tenggara dari puncak Gunung Semeru.

"Untung dini hari, jika siang hari, ada aktivitas di sungai, enggak kebayang saya," kata dia.

Terkait potensi semburan panas dari kawah Gunung Semeru, Mbah Rono menegaskan bahwa hal itu tidak mungkin terjadi.

"Tidak mungkin (semburan panas), pembentukan kubah lava, ya," ujarnya.

Sementara, mengenai akan berapa lama kondisi aktivitas Gunung Semeru terjadi seperti hari ini, menurut Mbah Rono, kejadian letusan sudah selesai.

"Saya kira sudah selesai, nggak tahu lagi nanti," ucap dia.

Namun, Mbah Rono juga mengingatkan dengan kondisi aktivitas gunung di musim hujan seperti sekarang ini, masyarakat jelas harus waspada diri.

Masyarakat sekitar wilayah Gunung Semeru, haruslah hati-hati jika akan memasuki area Besuk Kobokan karena material awan panas masih sangat panas, meskipun bagus untuk bahan bangunan.

"Hati-hati lahar hujan, utamanya mereka yang beraktivitas di dalam dan di bantaran sungai yang berhulu di Semeru," tegasnya.

Sedangkan, berikut beberapa potensi ancaman bencana Gunung Semeru yang patut diwaspadai masyarakat menurut PVMBG.

- Lontaran batuan pijar di sekitar puncak

- Material lontaran berukuran abu dapat tersebar lebih jauh tergantung arah dan kecepatan angin

- Potensi ancaman awan panas guguran dan guguran batuan dari kubang atau ujung lidah lava ke sektor tenggara dan selatan dari puncak

- Jika terjadi hujan dapat mengakibatkan lahar di sepanjang aliran sungai yang berhulu di daerah puncak.

Kesaksian Warga saat Gunung Semeru meletus

Sebelumnya, Gunung Semeru di Jawa Timur meletus dan mengeluarkan awan panas selama hampir tiga jam, Selasa (1/12/1010) dini hari.

Karena aktivitas gunung yang meningkat, warga yang tinggal di dekat kaki Gunung Semeru diminta untuk mengungsi.

Dikutip dari TribunMadura.com, Iwan, salah satu warga Desa Oro-oro Ombo, Kecamatan Prunojiwo, mengatakan, fenomena itu terjadi sekitar pukul 02.00 WIB, guguran lava itu menyerupai awan panas.

"Memang pukul 02.00 itu laju luncuran lava panas itu semakin besar hingga pukul 02.20 secara kasat mata seperti guguran awan panas," ujarnya, Selasa.

Masih dikatakan Iwan, guguran kali ini yang keluar dari kawah Jonggring Saloko terjadi lebih besar dari biasanya.

"Itu kayaknya sampai mengarah ke Curah (Besuk) Kobokan," ungkapnya.

Hal senada dikatakan Aisyah. Kata Aisyah, sebelum hujan abu terjadi sekitar pukul 02.00 WIB, dirinya mendadak terbangun dari tidur lantaran mendengar suara letusan dari Gunung Semeru.

"Memang ada suara letusan Gunung Semeru," ujarnya.

Takut terjadi yang tidak diinginkan, Aisyah pun memilih untuk mengungsi ke rumah keluarganya.

"Ngungsi ke rumah saudara karena takut kalau bertahan di sini," ungkapnya.

(*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Akankah Semeru Meletus Lagi dalam Waktu Dekat? Ini Kata Mbah Rono", Klik untuk baca: https://www.kompas.com/sains/read/2020/12/02/080300523/akankah-semeru-meletus-lagi-dalam-waktu-dekat-ini-kata-mbah-rono?page=2.
Penulis : Ellyvon Pranita
Editor : Gloria Setyvani Putri
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved