Belajar Tatap Muka Dimulai Januari 2021, Politisi Gerindra Fadli Zon Buka Suara, Sebut Sekolah Rawan
Politisi Gerindra Fadli Zon menentang rencana pemerintah memberlakukan belajar tatap muka pada Januari 2021, sebut sekolah masih rawan.
TRIBUNKALTARA.COM - Politisi Gerindra Fadli Zon menentang rencana pemerintah memberlakukan belajar tatap muka pada Januari 2021, sebut sekolah masih rawan.
Pemerintah berencana membuka sekolah untuk belajar tatap muka pada Januari 2021 mendatang.
Rencana tersebut masih menuai pro kontra, karena saat ini masih dalam suasana pandemi Covid-19 atau virus corona.
Sistem belajar tatap muka resmi ditiadakan sejak pandemi Covid-19 mulai di awal 2020, dan digantikan dengan sistem belajar dari rumah atau dalam jaringan ( daring ).
Teranyar, anggota Dewan Perwakilan Rakyat ( DPR ) RI Fadli Zon buka suara terkait rencana belajar tatap muka tersebut.
Hal ini disampaikannya pada acara Mata Najwa yang disiarkan pada kanal YouTube Najwa Shihab , Selasa (2/12/2020).
Menurutnya, pemerintah sebaiknya lebih baik fokus kepada penangananan covid-19 di Indonesia.
"Sekolah ini rawan ya, lebih bagus kita ini konsentrasi memutus pademi," ucapnya.
Baca juga: Tokoh Gerindra Sandiaga Uno Atau Fadli Zon Calon Pengganti Menteri KKP Ditangkap KPK Edhy Prabowo
Baca juga: Fadli Zon Tak Diam Usai Koleganya di Gerindra Ditangkap KPK, Sindir Kasus di Partai Penguasa
"Jadi, bukan kita udah capek-capek sekarang, kemudian tiba-tiba muncul lagi," tambah Fadli Zon.
Politisi Partai Gerindra ini menyampaikan, hal itu menyebabkan masalah-masalah lain tidak akan terselesaikan.
"Ini yang menurut saya, masalah tidak akan selesai, masalah ekonomi tidak selesai, masalah sosial, politik dan lain-lain," pendapat Fadli Zon .
Fadli Zon menegaskan argumennya kembali untuk meminta pemerintah konsentrasi memutus penyebaran Covid-19.
"Konsentrasi saja dulu sekarang, bagaimana memutus rantai pandemi kita ini sehingga bisa betul-betul terkontrol."
"Dan, jangan memberikan peluang untuk klaster baru yang akhirnya berulang lagi," ucap politikus ini.
Ia menambahkan, pemerintah tidak bisa memprediksi keadaan ekonomi di tengah pandemi covid-19.