Belajar Tatap Muka Dimulai Januari 2021, Politisi Gerindra Fadli Zon Buka Suara, Sebut Sekolah Rawan
Politisi Gerindra Fadli Zon menentang rencana pemerintah memberlakukan belajar tatap muka pada Januari 2021, sebut sekolah masih rawan.
"Menurut saya, kita tidak bisa gambling keadaan ekonomi kita di tengah resesi, ini akan menimbulkan kerawanann yang multi dimensi kalau dibiarkan."
"Segeralah, kita fokus dan prioritas terhadap memutus mata rantai pandemi ini," tambahnya.
Selain Fadli Zon , acara Najwa Shihab ini terlihat tamu undangan lainnya, yakni Politikus Partai Nasdem Irma Suryani dan Ketua Satgas Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Zubairi Djoerban.
Hampir sependapat dengan Fadli Zon , Ketua Satgas Covid-19 IDI Zubairi Djoerban memohon pemerintah untuk menunda pengadaan sekolah tatap muka langsung.
"Mohon banget sekolah dibukanya ditunda," ucapnya.
Zubairi menceritakan pembelajaran pesantren yang sudah dibuka sebelumnya, terbukti menimbulkan kasus positif covid-19 baru.
"Pesantren sudah lama dibuka dan terbukti begitu banyak yang terinfeksi."
"Masa kita engga belajar dari pesantren ini untuk diterapkan di sekolah ?,' ucap Zubairi.
Politikus Partai Nasdem Irma Suryani juga menyampaikan ketidaksetujuannya atas kebijakan sekolah tatap muka yang rencan dibuka Januari 2021.
"Saya engga setuju kalau anak sekolah di Januari, langsung ditatap muka."
"Anak-anak ini, walaupun imunnya baik, ketika mereka pulang yang ditulari itu seluruh rumah lo," ujarnya.
Diketahui, kebijakan ini akan diserahkan pada setiap pemerintah daerah untuk mengaturnya.
Dengan catatan, orang tua atau wali murid memiliki hak untuk menentukan anak akan sekolah tatap muka atau daring.
Pembelajaran Tatap Muka Harus Utamakan Keselamatan Siswa
Seperti pemberitaan Tribunnews sebelumnya.