Dua Saksi Sudutkan Pinangki, Sebut Asal Usul Rp 1,709 Miliar Untuk Pembelian Mobil BMW SUV X5
Dua saksi kasus dugaan gratifikasi kepengurusan fatwa MA untuk Djoko Tjandra, buka-bukaan soal kehidupan mewah Jaksa Pinangki Sirna Malasari
Terkait pembelian mobil itu, jaksa lalu menanyakan apakah pembelian itu dilaporkan Pinangki ke Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK).
Sebab Pinangki merupakan pegawai negeri sipil (PNS) yang berprofesi sebagai jaksa.
"Melaporkan ke PPATK nggak?" tanya jaksa.
"Menawarkan ke PPATK, tapi (Pinangki) keberatan," jawab Yeni.
"Kenapa keberatan? Alasannya apa?" tanya jaksa.
"Kalau customer keberatan kita tidak memaksa," jawab Yeni lagi.
Yeni menyampaikan demikian lantaran perusahaan tempatnya bekerja hanya menyediakan formulir pengisian ke PPATK untuk pembelian mobil secara tunai.
Namun, formulir itu tak wajib diisi setiap pelanggannya.
Lantas, hakim mempertegas kesaksian Yeni yang sempat menyebut Pinangki membeli mobil dari hasil menang kasus.
"Saya ingin mencari keterangan terdakwa terkait menang kasus tadi ya. Apakah betul terdakwa yang menyampaikannya?" tanya hakim.
"Saya lupa, waktu itu saya menanyakan emang itu dari kantor itu menanyakan mau cash atau leasing. Kalau cash itukan ditanya dari mana (asal uang)," jawab Yeni.
"Saudara kan di BAP, kebetulan ada budget habis menang kasus tapi saudara tidak menanyakan lebih jauh kasus apa, gitu ya?" tanya hakim lagi.
"Iya," kata Yeni.
Menyikapi keterangan saksi, Pinangki pun membantahnya.
Ia membantah bila dirinya menyebut uang pembelian mobil tersebut berasal dari hasil memenangkan sebuah kasus.