Ternyata Swab Test Bisa Salah Diagnosa Virus Corona, Ditemukan Saat Uji Feses Anak Negatif Covid-19
Ternyata test swab bisa salah diagnosa Virus Corona, ditemukan saat uji fases anak negatif Covid-19.
"Nggih (iya), jumlah tertinggi, besok dan setererusnya membaik," kata Sekretaris Gugus Tugas covid-19 Bali, Made Rentin, melalui pesan WhatsApp, Kamis.
Rentin mengatakan, 230 kasus baru ini didominasi mahasiswa Politeknik Transportrasi Darat (Poltrada) Bali yang dinyatakan positif covid-19.
"311 taruna, total 238 yang positif dan kemarin dan hari ini keluar hasilnya," kata dia.
Adapun jumlah pasien sembuh bertambah 125 orang dan 5 orang meninggal dunia.
Baca juga: Seorang Pria di Balikpapan Mencari Cacing Sutera di Sungai Dam yang Keruh, Imbas Corona
Baca juga: KABAR GEMBIRA Dampak Pendemi covid-19, 14 Provinsi Bebaskan Pajak Kendaraan, Hanya Sampai Akhir 2020
Sehingga secara kumulatif, kasus positif sebanyak 14.568 orang, sembuh 12.974 orang (89,06%), dan meninggal dunia 441 orang (3,03%).
Sementara kasus aktif menjadi 1.153 orang (7,91%). Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan covid-19 Bali Dewa Made Indra mengatakan, Bali telah menerapkan Pergub Nomor 46 Tahun 2020, yang mengatur tentang sanksi administratif bagi pelanggar protokol kesehatan.
Denda yang diterapkan adalah Rp 100.000 bagi perorangan dan Rp 1 Juta bagi pelaku usaha dan tempat fasilitas umum lainnya.
Menurutnya, pulihnya kesehatan masyarakat dari wabah covid-19 merupakan tanda akan segera pulihnya perekonomian yang sebelumnya anjlok akibat pariwisata yang mengalami dampak sangat besar.
Ia menambahkan pengendalian dan pencegahan ini adalah tanggung jawab bersama.
"Sinergi antara Pemerintah, masyarakat dan semua pihak adalah kunci utamanya. Untuk itu mari bersama kita terapkan protokol kesehatan kapan pun dan di mana pun berada," kata dia.
Diberitakan sebelumnya, Politeknik Transportasi Darat (Poltrada) menjadi klaster baru penularan covid-19 setelah ditemukan 238 kasus positif di kampus milik Kementerian Perhubungan itu.
Direktur Poltrada Bali Bambang Wijonarko memastikan, 238 mahasiswa yang positif covid-19 itu dikarantina di asrama mahasiswa.
Mahasiswa yang positif covid-19 itu dirawat dengan baik. Fasilitas asrama pun memadai sebagai tempat karantina.