Buntut Orang Kepercayan Prabowo Terjerat Korupsi, Hashim Ultimatum Kader Gerindra
Buntut orang kepercayan Prabowo Subianto, Edhy Prabowo terjerat korupsi, ditangkjap KPK, Hashim Djojhadikusumo ultimatum kader Gerindra
Hashim menyayangkan, kasus keberhasilan tak banyak diberitakan terkalahkan oleh kasus penangkapan Edhy Prabowo.
"Tapi dengan satu kejadian yang sangat-sangat kita sesalkan semua, kok bisa tidak diliput oleh media?" katanya.
Kekecewaan Hashim juga karena kasus ini menyeret dia dan puterinya.
Hashim Djojohadikusumo mengaku dirinya dan sang anak, Rahayu Saraswati, termasuk keluarganya, terzalimi lantaran selama ini dikaitkan dengan kasus korupsi yang menimpa Edhy Prabowo.
Menurut Hashim, dirinya sudah berkecimpung di bisnis bidang kelautan selama 34 tahun dan tak pernah melakukan korupsi.
"Keluarga kami sudah 34 tahun berbisnis di bidang kelautan. Sejak 1986 di bidang budidaya mutiara, PT Bima Sakti Mutiara," katanya.
Dia berterus terang, selama berbisnis tersebut tidak pernah curang, apalagi korupsi, atau melanggar peraturan-peraturan yang berlaku.
Hashim Djojohadikusumo membantah bahwa perusahaannya terlibat dalam kasus korupsi izin ekspor lobster yang menjerat Menteri KKP Edhy Prabowo.
Baca juga: Prabowo Belum Bicara Soal Penangkapan Menteri KKP, Refly Harun Soroti Sikap Ketum Partai Gerindra
Menurut Hashim Djojohadikusumo, selama ini perusahaannya belum pernah mengekspor lobster, melainkan membudidayakan biota laut tersebut.
Seperti diketahui, kuasa hukum keluarga Hashim Djojohadikusumo, Hotman Paris Hutapea menyebut bahwa keponakan Prabowo Subianto, Rahayu Saraswati Djojohadikusomo, belum memiliki izin ekspor benih lobster.
Hal ini untuk menjawab isu yang beredar bahwa perusahaan yang Sarah pimpin, yakni PT Bima Sakti Mutiara ikut masuk dalam pusara kasus yang menimpa eks Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo.
Gerindra Minta Maaf ke Presiden Jokowi
Partai Gerindra menyampaikan permintaan maaf kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) atas kasus Edhy Prabowo yang ditangkap KPK karena dugaan kasus suap ekspor benih lobster.
"Permohonan maaf kami ucapkan kepada Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia, Ir Joko Widodo - Kyai H Ma'aruf Amin serta seluruh anggota kabinet 'Indonesia Maju'," kata Sekjen Gerindra Ahmad Muzani dalam pernyataan yang diunggah di media sosial resmi Partai Gerindra, Jumat (27/11/2020).
Muzani berharap, meski terdapat kasus yang menyeret Edhy Prabowo, seluruh kegiatan pemerintahan tetap berjalan sebagaimana biasanya.