Sempat Dikritik Bos PDIP Megawati, Kini Gubernurnya Mendunia, Anies Baswedan Jadi Wakil Ketua C40
Sempat dikritik Bos PDIP Megawati, kini Jakarta patut berbangga, lantaran gubernurnya mendunia, Anies Baswedan jadi Wakil Ketua C40
TRIBUNKALTARA.COM - Sempat dikritik Bos PDIP Megawati, kini Jakarta patut berbangga, lantaran gubernurnya mendunia, Anies Baswedan jadi Wakil Ketua C40.
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan viral di Twitter dengan tagar Anies Mendunia, Sabtu 5 Desember 2020.
Meski sebelumnya sempat mendapat kritik tajam dari Ketua Umum PDIP, Megawati, masyarakat Jakarta perlu bangga, lantaran posisi Anies Baswedan tak main-main di dunia.
Kini Anies Baswedan menjadi Wakil Ketua C40 Cities yang ditetapkan di London, Inggris pada Jumat (4/11)
Sebagai Wakil Ketua C40, Gubernur Anies Baswedan akan memberikan arahan strategis dalam rangka mengatasi krisis iklim untuk jaringan global meliputi 97 kota terbaik di dunia.
Di masa pandemi Covid-19, Gubernur Anies Baswedan dan Gubernur Koike dari Tokyo, juga akan bekerja sama dan mendukung para Wali Kota anggota C40 untuk mendorong pemulihan ekonomi kota akibat dampak pandemi Covid-19, melalui pendekatan yang ramah lingkungan dan berkeadilan, serta penanganan krisis iklim.
Baca juga: Selain Anies Baswedan, Ini Daftar Kepala Daerah Positif Covid-19 dalam Sepekan, Terbaru Asal Sulsel
Usai dipilih menjadi Wakil Ketua C40, Gubernur Anies Baswedan menyatakan siap bekerja sama dengan berbagai pihak sebagai upaya untuk perbaikan iklim.
" Jakarta bertekad memperluas jangkauan C40 untuk bekerja sama dengan kota dan para pemangku kepentingan lainnya, dalam rangka memenuhi tujuan dari implementasi aksi iklim yang transformatif, mengacu pada Perjanjian Paris (Paris Agreement).
Perkembangan terkini di kawasan Asia Timur, Tenggara, dan Oseania telah menciptakan peluang yang belum pernah terjadi sebelumnya, yaitu kolaborasi bersama generasi muda, sektor swasta, pemerintah nasional, serta mitra non-pemerintah lokal maupun internasional," ujar Anies Baswedan pada Sabtu (5/11/2020).
Perlu diketahui, berbagai upaya perbaikan kualitas udara di Jakarta telah dilakukan untuk membuat udara Jakarta lebih bersih dan bebas polusi.
Pada September 2020, Anies Baswedan turut mendukung peluncuran program Kemitraan Udara Bersih (Clean Air Partnership) di Jakarta untuk menangani polusi udara dan meningkatkan kesadaran akan dampaknya bagi kesehatan.
Selain itu terkait kebijakan penanganan pencemaran udara, Pemprov DKI Jakarta telah mengesahkan Peraturan Gubernur Nomor 66 Tahun 2020 tentang Uji Emisi Gas Buang Kendaraan Bermotor pada bulan Juli 2020.
Baca juga: Di Mata Najwa, Anies Baswedan dan Ahmad Riza Patria Singgung Kekosongan Pejabat DKI Jakarta
Saat ini sedang menyusun revisi terkait Baku Mutu Emisi Sumber Tidak Bergerak dan revisi ISPU dengan memasukan parameter PM2,5 di dalam perhitungan.
Sebelumnya, pada Agustus 2019 lalu, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta juga mengeluarkan Instruksi Gubernur Nomor 66 tetang Pengendalian Kualitas Udara, dimana terdapat 7 aksi untuk mengendalikan pencemaran udara.
Pengembangan fasilitas untuk mendukung penggunaan kendaraan bebas emisi seperti sepeda dan bus listrik, juga terus diupayakan.
Baca juga: Wilayah Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo Dapat Alarm dari Presiden Jokowi Soal Kasus Covid-19
Pesepeda menempati prioritas kedua sebagai pengguna jalan setelah pejalan kaki sehingga pembangunan jalur sepeda juga menjadi prioritas sejak 2019.
Saat ini sepanjang 78,4 kilometer jalur sepeda telah dibangun pada 22 ruas jalan, dari total target pembangunan mencapai 500 kilometer pada 2030.
Untuk diketahui C40 Cities merupakan jaringan yang menghubungkan 97 kota besar dunia yang telah berkomitmen untuk mengambil langkah-langkah progresif terkait perubahan iklim, untuk masa depan lingkungan kota yang lebih bersih, sehat, dan berkelanjutan.
C40 Cities mewakili lebih dari 700 juta warga di dunia dan seperempat ekonomi global.
Para pemimpin kota anggota C40 Cities berkomitmen untuk mewujudkan tujuan utama Kesepakatan Paris di tingkat lokal, sekaligus untuk menciptakan udara bersih untuk warga kota.
Ketua C40 Cities saat ini adalah Wali Kota Los Angeles, Eric Garcetti, dan Michael R. Bloomberg yang pernah menjabat sebagai Wali Kota New York selama 3 periode berperan sebagai Dewan Presiden C40.
Kegiatan C40 Cities didukung oleh tiga penyandang dana strategis: Bloomberg Philanthropies, Children’s Investment Fund Foundation (CIFF), dan Realdania.
Sempat dikritik Megawati
Beberapa waktu lalu, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri sempat mengkritik wilayah Anies Baswedan yang dianggap amburadul.
Menurut Megawati, semestinya DKI Jakarta bisa menjadi "Kota Mahasiswa" atau "City of Intellect" jika ditata dengan baik.
Hal ini Mega sampaikan saat menerima penghargaan "City of Intellect" dari Universitas Negeri Jakarta (UNJ) untuk Kota Semarang yang dipimpin oleh kader PDI-P Hendrar Prihadi.
"Saya bilang Jakarta ini menjadi amburadul. Karena apa, ini tadi seharusnya City of Intellect ini dapat dilakukan tata kotanya, masterplan-nya, dan lain sebagainya," ujar Megawati dalam pidato yang ditayangkan secara daring, Selasa (10/11/2020).
Baca juga: Setelah Politikus PDIP, Kini IPW Desak Polisi Proses Kasus Hukum Pimpinan FPI Rizieq Shihab
Bos PDIP Megawati mengatakan tujuan penataan DKI Jakarta harus dirumuskan secara jelas.
Ia pun berharap para akademisi turut terlibat dalam pembangunan DKI Jakarta.
"Siapakah yang buat hal ini? Tentunya para akademisi, insinyur dan lain sebagainya," katanya.
Kemudian Megawati mengenang masa lalunya saat pertama kali datang ke Jakarta.
Dia mengaku kesulitan belajar berbahasa Indonesia yang baik karena pengaruh teman-teman di lingkungan sekitarnya.
"Dulu waktu baru pindah dari Yogyakarta tahun 50-an, saya tidak bisa bahasa Indonesia yang baik, yang proper.
Karena teman-teman saya ngomongnya selalu lo-gue, karena dulu masyarakat Betawi jadi lo-gue.
Jadi bapak dan ibu saya, apalagi ibu saya suka pusing," tuturnya.
Baca juga: Sudah Tiba di Indonesia, Politisi PDIP Langsung Tuntut Polisi Usut Kasus Hukum Habib Rizieq Shihab
Penghargaan "City of Intellect" itu diberikan UNJ dengan berdasarkan riset tim yang dipimpin Ketua Senat dan Guru Besar UNJ Hafid Abbas.
Ada beberapa kriteria yang menjadi penilaian City of Intellect, di antaranya faktor keamanan dan keterjangkauan biaya hidup.
(*)