Tak Cuma Korupsi, Kemarahan Prabowo Semakin Sempurna Akibat Faktor Lain, Dibongkar Rocky Gerung

Tak cuma korupsi di KKP, kemarahan bos Gerindra Prabowo Subianto ke Edhy Prabowo semakin sempurna karena ada faktor lain, dibongkar Rocky Gerung

Kolase TribunKaltara.com / Tribunnews
Menhan Prabowo Subianto dan Rocky Gerung. (Kolase TribunKaltara.com / Tribunnews) 

TRIBUNKALTARA.COM - Tak cuma karena korupsi di KKP, kemarahan bos Gerindra Prabowo Subianto ke Edhy Prabowo semakin sempurna karena ada faktor lain, dibongkar Rocky Gerung.

Akademisi Rocky Gerung membongkar reaksi Ketua Umum Gerindra, Prabowo Subianto terkait kasus korupsi yang menjerat orang kepercayaannya, Edhy Prabowo.

Bahkan Rocky Gerung menilai ada faktor lain yang membuat kemarahan Prabowo Subianto semakin sempurna ke Edhy Prabowo.

Ini terkait dengan amarah Prabowo saat Edhy Prabowo ditangkap KPK akibat kasus korupsi, suap ekspor benih lobster di Kementerian Kelautan dan Perikantan ( KKP ).

Sebelumnya, Hashim Djojohadikusumo mengungkap kemarahan Kbos Gerindra, Prabowo Subianto.

Hashim menyampaikan jika Prabowo merasa dikhianati oleh Edhy Prabowo.

"Pak Prabowo sangat marah, sangat kecewa, merasa dikhianati,” ucap Hashim Djojohadikusumo dalam konferensi pers pada Jumat (4/12).

Tak hanya itu, Hashim Djojohadikusumo menyebutkan pernyampaian Prabowo Subianto yang dalam bahasa Inggris "I pick him up from the gutter, and this is what he does to me."

"Dia bilang ke saya secara bahasa Inggris, dia sangat kecewa dengan anak yang dia angkat dari selokan 25 tahun lalu dan ini balasannya ke saya," imbuh Hashim mengingat pernyataan Prabowo.

Baca juga: Wakil Prabowo di Gerindra Sampaikan Kabar Buruk, Istri Sandiaga Uno Positif Covid-19

Lebih lanjut, Hashim Djojohadikusumo tak menampik jika ia sangat kenal baik dengan mantan Menteri Kelautan dan Perikanan yang ditangkap komisi antirasuah tersebut.

Hashim Djojohadikusumo menjelaskan, dirinya kali pertama kenal Edhy Prabowo 25 tahun lalu.

Kala itu, Edhy Prabowo merupakan seorang pengangguran yang berperilaku baik.

Meski demikian, perilaku Edhy Prabowo yang sekarang membuat penyesalan dalam diri Wakil Ketua Dewan Pembina DPP Partai Gerindra.

Kemarahan Prabowo Subianto ini lantas menuai perhatian masyarakat. Rocky Gerung sebagai pengamat politik pun buka suara terkait hal ini.

Dilansir dari vlog Rocky Gerung Official pada Minggu (6/12), akademisi itu menjelaskan, sejarah Prabowo Subianto dan Edhy Prabowo terbilang unik.

"Karena ini menyangkut kader yang memang diarahkan untuk jadi bagian elite Gerindra. Selama ini orang menganggap elite Gerindra itu hanya keluarga Djojohadikusumo, nah Edhy Prabowo dari awal melekat sebagai asisten dalam banyak hal Prabowo."

"Dari hal silat sampai urusan alumni dan sebagainya. Jadi terlihat Edhy menempati posisi unik, dia bukan sekadar anggota Gerindra dan punya sejarah lebih panjang dari Gerindra. Dianggap sebagai keluarga besar Djojohadikusumo," beber Rocky Gerung.

Baca juga: Rekaman Diduga Suara Danny Pomanto Beredar, Sebut Jusuf Kalla hingga Prabowo, Anak JK Keberatan

Lebih lanjut, kondisi unik ini membuat keluarga Prabowo Subianto maupun Prabowo sendiri bereaksi keras terhadap kabar Edhy Prabowo terciduk KPK.

"Jadi ini soal psikologi yang melekat di diri Pak Prabowo, yang menganggap Edhy Prabowo itu bagian dari keseharian Prabowo.

Jadi teguran itu bermakna seharusnya kenapa tak mendahulukan kepentingan Gerindra, jika memang mau korupsi ya seharusnya tak membuat gempar di awal-awal, namun dia mengekspresikan dengan cara meledak-meledak," ucap Rocky Gerung.

Rocky Gerung menilai, saat ini Hashim mengambil alih komunikasi politik dari Prabowo Subianto karena kemungkinan jika Ketua Dewan Pembina DPP Partai Gerindra yang berbicara maka ada meja yang bakal digebrak lagi.

Baca juga: Perbandingan Kekayaan Edhy Prabowo dan Juliari Batubara, 2 Anak Buah Jokowi jadi Tersangka Korupsi

"Karena dia adiknya jadi lebih paham psikologis dari Pak Prabowo. Saya kira itu dan saya tetap anggap terlambat karena spekulasi terhadap Gerindra itu sudah memburuk kemudian baru ada komentar resmi dari Prabowo melalui Pak Hashim," imbuh Rocky Gerung.

Kemudian, Rocky Gerung menyatakan, dahulu ketika Edhy Prabowo pertama kali diumumkan sebagai Menteri KKP juga banyak orang yang berasumsi terkait kedekatannya dengan Prabowo.

"Apakah ini keluarga dekat?atau punya hubungan erat terhadap Prabowo?

Tetapi yang lebih penting sebetulnya bagaimana Gerindra menata ulang politiknya terhadap kader yang disebutkan dalam laporan KPK, terutama putri Pak Hashim," beber Rocky Gerung.

Baca juga: Disindir Adik Prabowo Keliru Soal Benur, Susi Pudjiastuti Ungkit Polemik saat Jadi Menteri Jokowi

Rocky menilai, kejengkelan Prabowo maupun keluarga Djojohadikusumo menjadi sempurna lantaran terseretnya nama putri Hashim Djojohadikusumo, Rahayu Saraswati.

"Secara profesional saya tahu Sara itu pintar dan tajam menganalisis masalah. Jadi sayang sekali dia terganjal dengan isu ini. Ini juga yang mungkin menyebabkan kejengkelan Prabowo atau keluarga Djojohadikusumo menjadi sempurna terhadap Edhy Prabowo.

Jadi bagian ini yang harus dilihat orang, mengapa Prabowo terlambat mengucapkan kejengkelannya dan kalkulasi politik sudah terlebih dahulu ada," aku Rocky Gerung.

SIMAK VIDEONYA:

Hashim Curiga Ada Motif Politik

Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Hashim Djojohadikusumo memberi peringatan kepada semua kader Partai Gerindra untuk tidak melakukan perbuatan-perbuatan yang melanggar hukum.

Hashim berjanji akan mengawasi perilaku dan gerak-gerik kader Gerindra se-Indonesia, terutama setelah kejadian penangkapan eks Menteri KKP Edhy Prabowo oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

"Ini saya bertekad, terus terang saja. Kalau ada kader-kader Gerindra yang menonton ini, saya bertekad mengawasi kalian semua.

Kalian semua akan saya awasi, perilaku ya, perbuatan-perbuatan. Saya Hashim akan awasi semua kader-kader di Indonesia," kata Hashim dalam konferensi pers di Cafe Jetski, Pluit, Jakarta Utara, Jumat (4/12/2020).

Hashim menjelaskan bahwa saat penangkapan Edhy, Partai Gerindra sebenarnya juga mendapatkan kabar baik.

Hari itu Partai Gerindra mendapatkan anugerah sebagai partai politik yang paling transparan dan bersih.

"Ini yang saya sesalkan. Hari Rabu waktu Edhy Prabowo ditahan, ditangkap, hari itu Partai Gerindra dapat penghargaan dari pemerintah yang diwakili Wakil Presiden.

Anugerah apa? Partai politik yang paling transparan dan paling bersih.

Bapak bisa cek dengan kantor Wapres, kita dapat penghargaan," kata Adik kandung Prabowo Subianto itu.

Namun, euforia penghargaan yang diterima Partai Gerindra itu tertutupi berita penangkapan Edhy Prabowo terkait dugaan suap ekspor benur atau benih lobster.

"Sampai sekarang tidak disebut sama sekali. Kita sudah bertahun-tahun dapat.

Anda bisa cek. ICW berikan penghargaan untuk Partai Gerindra. Kami yang paling bersih dan paling lengkap, transparan, sudah bertahun-tahun.

Tapi dengan satu kejadian yang sangat-sangat kita sesalkan semua, kok bisa tidak diliput oleh media?" ujarnya.

Hashim curiga ada motif politik di balik dugaan korupsi izin ekspor benih lobster yang menjerat Edhy Prabowo.

Ia menyebut kasus dugaan korupsi Edhy tersebut menyeret-nyeret namanya serta kakaknya, Prabowo.

Padahal menurut Hashim, keluarganya maupun Prabowo tak ada kaitan dengan izin ekspor benih lobster.

"Saya merasa ada politik tertentu, untuk jatuhkan nama keluarga kami," kata Hashim.

Hashim juga merasa sangat dirugikan oleh tindakan yang dilakukan Edhy.

Ia bahkan merasa menjadi korban atas pemberitaan yang kerap mengait-ngaitkan dirinya dan keluarga atas kasus yang menjerat Edhy tersebut.

"Kami merasa dikorbankan, kami merasa dizalimi, dan saya terus terang saja saya menduga ada motivasi politik tertentu," ujarnya.

Hashim mengatakan dirinya telah berbisnis sejak lama dan mengklaim tak pernah berlaku curang.

Menurutnya, bisnis yang dirinya lakukan sepenuhnya bersih, mulai dari izin hingga ekspor-impor.

"Kami sudah lama berbisnis tidak pernah kami curang, apalagi korupsi, apalagi langgar aturan yang berlaku," katanya.

Senada dengan Hashim, putrinya yang kini tengah mencalonkan diri sebagai Calon Wakil Wali Kota Tangerang Selatan, Rahayu Saraswati Djojohadikusumo juga menduga ada motif politik di balik kejadian ini.

"Mungkin ada konotasi politik kami dijadikan sasaran terus dan yang tidak fair kawan media banyak yang justru dukung dengan sebarkan tuduhan itu," ujarnya.

Sara--sapaan akrabnya--bahkan menyebut kejadian ini bisa menggerus elektabilitasnya sebagai calon kandidat wakil wali kota di Pilkada Tangerang Selatan, di mana pemungutan suara akan berlangsung kurang dari seminggu.

"Kalau dikaitkan Pilkada itu jadi makanan umum dan gerus elektabilitas, enggak perlu ditanya itu logikanya," katanya.

(*)

Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Edhy Prabowo Diciduk KPK, Rocky Gerung Sebut Prabowo sangat Murka Tapi Tak Diperlihatkan, https://jakarta.tribunnews.com/2020/12/07/edhy-prabowo-diciduk-kpk-rocky-gerung-sebut-prabowo-sangat-murka-tapi-tak-diperlihatkan?page=all.
Penulis: Kurniawati Hasjanah
Editor: Kurniawati Hasjanah
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved