Pilkada 2020

2 Istri Gantikan Suami Meninggal karena Covid-19 Bertarung di Pilkada Kaltim Unggul di 2 Quick Count

2 istri gantikan suami meninggal karena Covid-19 bertarung di Pilkada Kaltim unggul di 2 Quick Count.

Kolase/Tribun Kaltim
Sri Juniarsih dan Najirah 

TRIBUNKALTARA.COM - 2 istri gantikan suami meninggal karena Covid-19 bertarung di Pilkada Kaltim unggul di 2 quick count.

Pilkada tahun ini akan selalu diingat, karena dilaksanakan di tengah pandemi Covid-19.

Kemudian, beberapa calon kepala daerah yang telah terkonfirmasi Covid-19 akhirnya meninggal dunia.

Atas hal itulah, para istri harus menggantikan posisi untuk melanjutkan perjuangan almarhum suami.

Hasilnya pun memuaskan, dua dari istri memenangkan hasil quick count.

Gelaran Pilkada serentak 2020 ini berbeda dibanding tahun-tahun sebelumnya.

Pandemi Corona yang masih melanda membuat sejumlah Pilkada di beberapa daerah mengalami pergantian calon.

Di Kaltim sendiri 2 daerah yang melaksanakan Pilkada serentak terpaksa mengganti calonnya.

Pertama adalah Kabupaten Berau.

Calon bupati Muharram yang juga petahana meninggal dunia setelah beberapa hari sebelumnya dinyatakan positif virus Corona.

Bupati Berau Muharram menghembuskan nafas terakhirnya di RS Pertamina Balikpapan.

Baca juga: Penghitungan Formulir C1 PDIP Rampung, Paslon Basri Rase-Najirah Menang di Pilkada Bontang

Baca juga: Hasil Real Count Pilkada di KPU Samarinda, Paslon Nomor Urut 02 Andi Harun-Rusmadi Masih Unggul

Baca juga: Profil Calon Wakil Walikota Rusmadi Wongso Pemenang Quick Count Pilkada Samarinda 2020

Kepala Dinas Kesehatan Kota Balikpapan, Andi Sri Juliarty mengatakan sebelumnya mendapat kabar Bupati Berau Muharram.

Wanita yang kerap disapa Dio ini berujar bahwasannya menerima telepon terkait laporan terakhir kondisi Bupati Berau Muharram setelah waktu ashar.

"Pukul 16.08 Wita kami menerima telepon dari Direktur RSPB bahwa kondisi Bapak Bupati Berau menurun," ujarnya, Selasa (22/9/2020).

Selanjutnya pukul 17.12 Wita, wanita yang kerap disapa Dio ini kembali menerima telepon dari dokter penanggung jawab pelayanan (DPJP).

Bahwasannya informasi tersebut berkaitan dengan kabar meninggalnya Bupati Berau Muharram meninggal dunia di ICU RS Pertamina Balikpapan.

"Saat ini kami masih berkoordinasi dengan Kadinkes Berau dan keluarga melalui dokter yang mendampingi almarhum dari IDI Berau," imbuhnya.

Menuju gerbang kontestasi, partai pengusung sepakat mengganti Muharram dengan sang istri, Sri Juniarsih yang tetap berpasangan dengan Gamalis.

Saat pengambilan nomor urut, pasangan calon Bupati dan wakil Bupati Berau Hj Sri Juniarsih dan H Gamalis resmi mendapat nomor urut dua dalam pesta demokrasi pemilihan kepala daerah Kabupaten Berau Provinsi Kalimantan Timur ( Pilkada Berau 2020 ).

Pengambilan nomor urut tersebut dilakukan di rapat pleno terbuka KPU Berau di ballroom hotel exclusive, Jl AKB Sanipah, Kecamatan Tanjung Redeb, Kabupaten Berau, Senin (5/10/2020).

Ditemui usai pengambilan nomor urut, calon Bupati Sri Juniarsih mengatakan telah bisa menentukan langkah politik kedepan, termasuk harus mematuhi protokol kesehatan dalam pelaksanaan kampanye.

"Setelah selesai pengambilan nomor urut, mulai hari ini kami bisa menentukan langkah kami kedepan, yang tentu saja sesui perjanjian yang telah kami tanda tangani harus mematuhi protokol kesehan," ungkapnya.

"Dan tentu saja penetapan hari ini kami memohon doa dan restu masyarakat Berau semoga perjuangan kami yang penuh lika-liku mendapat kemudahan dari Aallh," tuturnya.

Tak lupa isteri mendiang H Muharram itu memohon doa dan restu masyarakat Berau untuk memberi dukungan dalam Pilkada Berau 2020 ini.

Sri Juniarsih juga menegaskan akan meneruskan perjuangan almarhum H Muharram yang meninggal dunia ditengah perjuangannya dalam Pilkada 2020 ini.

"InsyaAllah kami akan berusaha meneruskan perjuangan yang telah almarhum cita-citakan yang tentu saja program kerja almarhum yang telah direncanakan akan kami teruskan dan tentunya program itu sangat berpihak dan pro kepada rakyat," tuturnya.

Usai penununjukan, Sri Junarish Sekretaris DPW PKS Kaltim, Arif Kurniawan, mengungkapkan penunjukan isteri calon bupati petahana itu bukan tanpa alasa, dijelaskan Arif hal itu berdasarkan perbincangan partai pengusung dan salah satunya mengakomodir keinginan partai pengusung untuk yang menggantikan H Muharram adalah Sri Juniarsih.

"Penunjukan ini salah satunya mengakomodir keinginan teman-teman partai pengusung dan mereka juga berkehendak agar yang menggantikan beliau adalah istri almarhum sendiri," tutupnya.

Dikatakan Arif, Sri Juniarsih bakal tetap maju sebagai calon Bupati dan H Gamalis sebagai calon Wakil bupati.

Berdasarkan pengumuman KPU Berau nomor 442/PL.02.2.PU/6403/KPU-Kab/IX/2020, gabungan partai politik harus mengajukan calon pengganti paling lama 7 hari setelah H Muharram dinyatakan berhalangan tetap atau meninggal dunia. 

Usai Pilkada berlangsung, berdasarkan hasil pemilihan kepala daerah (Pilkada) Berau 2020, sudah dapat dilihat melalui Sistem Informasi Rekapitulasi (Sirekap), sudah memasukkan data sebesar 54.12 persen.

Dari total 558 Tempat Pemungutan Suara (TPS), 302 diantaranya sudah terinput dalam website KPU tersebut.

Dari perolehan suara tersebut pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati nomor urut dua Sri Juniarsih - Gamalis berhasil unggul 58.2 persen, sementara pasangan nomor urut 1, Seri Marawiah - Agus Tantomo meraih suara 41.8 persen.

Sebelumnya dalam deklarasi kemenangan, Calon Bupati perempuan pertama di Berau, Sri Juniarsih menyampaikan terimakasih dan apresiasi atas dukungan dan kepercayaan dari masyarakat Berau kepada dirinya.

"Relawan telah berjuang baik itu tenaga, fikiran dan air mata dan perjuangan ini telah mengantarkan kita kepada hasil baik Alhamdulillah dari data di TPS yang dirangkum relawan telah menunjukkan kita unggul di pesta demokrasi 9 Desember 2020,” jelas Sri Juniarsih.

Baca juga: Sederet Artis Ikut Pilkada 2020, Sahrul Gunawan, Adly Fairuz, Lucky Hakim, dll Siapa Menang & Kalah?

Baca juga: Rizky Billar Keceplosan Rencana Nikah dengan Lesty Kejora, Atta Tantang Bayar Booking Tempat Nikah

Baca juga: RESMI Polisi Tetapkan Rizieq Shihab Tersangka Kasus Kerumunan di Petamburan bersama 5 Orang Lainnya

Sementara itu kisah hampir serupa terjadi di Bontang.

Adi Darma yang sudah mendaftarakan diri sebagai calon Wali Kota Bontang meninggal dunia.

Sebelumnya Adi Darma harus menjalani perawatan karena positif covid-19. 

Dirawat di RSUD Bontang sejak 23 September 2020, calon Walikota Adi Darma meninggal dunia pada (1/10/2020).

Setelah meninggalnya mantan Wali Kota bontang in partai pengusung segera mencari pengganti.

Hingga diputuskan sang istri Najirah yang akan melanjutkan perjuangan mendiang suami di Pilkada serentak 2020.

Namun posiisnya berubah, Basri Rase yang sebelumnya diproyeksikan sebagai calon Wakil Wali Kota kini maju sebagai Calon Wali Kota.

Sementara Najirah maju menjadi calon Wakil Wali Kota.

Najirah mengaku mantap menggantikan posisi sang suami demi melanjutkan perjuangannya untuk Bontang ke depan. 

Ketua Tim Pemenangan Basri Rase - Najirah, H Maming membeberkan alasan pihaknya menyepakati kawinnya pasangan calon baru yang diusung PDIP dan PKB di Pilkada Bontang.

Kepada TribunKaltim.co, proses penggantian sosok Adi Darma sebagai peserta Pilkada Bontang tak begitu rumit.

Semua diputuskan keluarga besar Adi Darma dengan yakin dan pasti.

Najirah diputuskan melanjutkan perjuangan suaminya mendampingi Basri Rase.

"PDIP mengusung kader, Pak Adi Darma dan Bu Najirah kader. Pertama diberikan kesempatan sepenuhnya kepada pihak keluarga beliau (Adi Darma). Keluarga almarhum bersedia untuk maju," ujarnya.

Sambil menunggu keputusan keluarga, partai pengusung yakni PDIP dan PKB juga menyerap aspirasi dan kehendak masyarakat, terutama pendukung dan relawan.

"PDIP dan PKB sepakat mengusung bu Najirah. Juga kami mendengar aspirasi masyarakat," ucapnya.

Diberitakan sebelumnya, air mata Najirah hampir pecah di kantor KPU Bontang, Rabu (7/10/2020).

Calon Wakil Walikota di Pilkada Bontang itu tampak emosional menyampai keterangan pers usai menyerahkan dokumen calon pengganti ke KPU Bontang.

"Yang menjadi semangat buat saya sebagai wakil walikota, tak lain meneruskan cita-cita almarhum," ungkapnya dengan nada terbata-bata.

Tampak serasi dengan Basri Rase mengenakan atasan putih, Najirah seakan ingin menyampaikan bahwa dirinya yang bertekad maju di Pilkada Bontang, tak mau menyiakan perjuangan suaminya, Adi Darma yang beberapa tahun belakangan ini konsentrasi di kontestasi politik Bontang.

"Yang membuat saya semangat tak lain untuk meneruskan cita-cita beliau. Yang ingin berbuat untuk masyarakat, untuk menyejahterahkan warga Bontang," ungkapnya.

Mendengar hal itu Ferza Agustia, anaknya kontan mengelus punggung ibunya yang tampak emosional.

Usapan itu kembali membuat Najirah kembali kokoh dan tegak.

Sementara Basri Rase dalam kesempatan konferensi pers, lagi-lagi memilih untuk tak bersuara.

Baca juga: Divonis Bebas, Terdakwa Tagih Utang Istri Kombes Pingsan di Ruang Sidang, Hakim Temukan Bukti Baru?

Dari pantauan Tribunkaltim.co, di area luar kantor KPU Bontang tampak pendukung dan relawan pasangan Basri Rase - Najirah.

Mereka berjejer di sepanjang pagar depan kantor KPU Bontang.

Suara teriakan dukungan mereka tembus ke halaman kantor KPU Bontang.

"Kuat ibu. Kalian tak sendiri," seru salah satu pendukung.

Saat keduanya meninggalkan kantor KPU Bontang, Basri Rase dan Najirah dielu-elukan para pendukungnya.

Bagaimana hasilnya?

Untuk sementara pasangan Basri Rase-Najirah masih unggul atas lawannay di Pilkada Bontang

Dilansir dari laman resmi KPU, progres rekapitulasi hitung suara berdasarkan formulir model C yang diterima dari KPPS melalui Sirekap- aplikasi rekapitulasi penghitungan suara KPU, hingga Kamis (10/12/2020) pukul 07.12 WIBA. sudah mencapai 56.90 persen.

Dari total 375 TPS di tiga kecamatan dan 15 kelurahan, ada 213 TPS yang baru rampung mengirimkan hasil perhitungan suara.

Dari keselurahan hasil penghitungan sementara dari total TPS di tiga kecamatan yang baru masuk, Basri Rase - Najirah hingga saat ini masih berada posisi teratas dengan perolehan 25.346 suara atau 52,1 persen.

Sementara, rivalnya Neni Moerniaeni - Joni Muslim hanya mengantongi 23.311 suara atau 47,9 persen.

Dari keterangan yang didapatkan dari hasil hitung cepat KPU,  Basri Rase - Najirah mengungguli rivalnya di dua kecamatan di Bontang.

Data perolehan sementara;

1.  Kecamatan Bontang Utara

* Basri Rase - Najirah                    13.343 suara,

* Neni Moerniaeni - Joni Muslim 13.760 suara

2. Kecamatan Bontang Selatan

* Basri Rase - Najirah                   8.468 suara,

* Neni Moerniaeni - Joni Muslim 6.478 suara

3. Kecamatan Barat

* Basri Rase - Najirah                   3.535 suara.

* Neni Moerniaeni - Joni Muslim 3.073 suara

Baca juga: TERBARU Kode Redeem ML Mobile Legends 10 Desember 2020, Iko Uwais dan Al Ghazali Jadi Chou & Gusion

Baca juga: Positif Covid-19, Ustadz Yusuf Mansur Didoakan Ridwan Kamil, Sandiaga Uno Ajak Sama-Sama Berjuang

Baca juga: Jawaban Polisi Soal Lubang Peluru di Dada 6 Laskar Khusus FPI, Pengakuan Habib Rizieq di Malam Naas

Sedangkan, suara Paslon Neni Moerniaeni - Joni Muslim di dua kecamatan tertinggal dari lawanya. Namun unggul di satu kecamatan. Yakni, Kecamatan Bontang Utara dengan perolehan 13.760 suara,

Di Kecamatan Bontang Selatan 6.478, dan Kecamatan Bontang Barat 3.073 suara, perolehan Neni kalah dari Basri-Najirah..

Sebagai informasi, Data yang ditampilkan pada menu Hitung Suara adalah data yang hasil foto formulir Model C.Hasil-KWK yang dikirim oleh KPPS melalui Sirekap.

Data yang ditampilkan pada menu hitung suara bukan merupakan hasil resmi penghitungan perolehan suara. Penetapan hasil rekapitulasi penghitungan perolehan suara dilakukan secara berjenjang sesuai tingkatannya dalam rapat pleno terbuka.

(*)

Sumber: Tribun Kaltara
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved