Dianggap Banyak Kejanggalan, Bareskrim Sebut Rekonstruksi Tewasnya 6 Laskar Khusus FPI Belum Final
Dianggap banyak kejanggalan, Bareskrim sebut rekonstruksi tewasnya 6 Laskar Khusus FPI belum final.
Karena ini bagian dari profesionalisme. Ini untuk menjawab terkait banyaknya pertanyaan tentang rekonstruksi," jelasnya.
Dengan kata lain, Listyo Sigit Prabowo menyampaikan adanya kemungkinan proses rekonstruksi lanjutan yang digelar penyidik Polri.
"Apabila ada temuan-temuan baru terkait dengan tambahan-tambahan keterangan informasi saksi maupun bukti-bukti yang lain tentunya tidak menutup kemungkinan bisa dilanjutkan dengan proses rekonstruksi lanjutan," tuturnya.
Di sisi lain, ia menyampaikan hal tersebut sebagai bentuk komitmen Polri untuk tetap menjaga profesionalisme dan transparansi dalam rekonstruksi kasus tersebut.
"Perlu saya tekankan bahwa dalam rekonstruksi yang tadi malam yang kita lakukan.
Kami selalu berusaha untuk profesional transparan dan objektif dengan selalu melibatkan rekan-rekan media, rekan-rekan dari pengawas eksternal," pungkasnya.
Baca juga: Kesaksian Mengejutkan Titi DJ Soal Masa Lalu Judika Dibongkar di Indonesian Idol Aduh Dekil
Refly Harun Sorot Jumlah Peluru
Pakar Hukum Tata Negara Refly Harun mempertanyakan dua versi yang beredar terkait penembakan enam laskar Front Pembela Islam ( FPI).
Hal itu ia sampaikan dalam tayangan di kanal YouTube Refly Harun, Senin (14/12/2020).
Diketahui enam simpatisan Pemimpin FPI Habib Rizieq Shihab tewas ditembak setelah diduga mengancam aparat dengan senjata api dan senjata tajam pada Senin (7/12/2020) lalu.
Polisi kemudian menyebut tindakan tegas terukur itu sebagai pembelaan diri karena mendapat ancaman.
Refly Harun menilai ada kejanggalan dalam kedua versi yang beredar, baik dari pihak FPI maupun polisi.
"Persoalan sesungguhnya mengenai fenomena aneh, fenomena janggal terhadap tewasnya enam laskar FPI," singgung Refly Harun.
Ia mengungkap ada versi yang menyebutkan ditemukan lebih dari satu luka akibat peluru.