Jenderal Anak Buah Idham Azis Berani Datangi Komnas HAM Sendiri, Ini Kepentingan Kapolda Metro Jaya
Jenderal polisi anak buah Idham Azis berani datangi Komnas HAM sendiri, ini kepentingan Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Fadil Imran.
TRIBUNKALTARA.COM - Jenderal polisi anak buah Idham Azis berani datangi Komnas HAM sendiri, ini kepentingan Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Fadil Imran.
Komnas HAM memanggil Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Fadil Imran dalam rangka klarifikasi insiden polisi dengan laskar FPI pengawal Rizieq Shihab.
Kedatangan Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Fadil Imran untuk mengungkapkan sejumlah bukti terkait tewasnya 6 laskar FPI pengawal Rizieq Shihab alias Habib Rizieq.
Kali ini, Jenderal polisi bintang 2 itu mendatangi Komnas HAM seorang diri, tanpa didampingi banyak orang, Senin (14/12/2020).
Bukan tanpa alasan Irjen Pol Fadil Imran berani datangi Komnas HAM sendiri.
Rupanya anak buah Kapolri Idham Azis ini punya kepentingan menghampiri Komnas HAM.
Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Fadil Imran mengaku menaati hukum.
"Saya taat hukum, hari ini dipanggil saya datang sendiri.
Enggak pakai diantar banyak orang," kata Irjen Pol Fadil Imran di Kantor Komnas HAM, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (14/12/2020).
Baca juga: Kapolri Idham Azis & Pangdam Jaya Diancam Seperti Kapolda Metro Jaya Fadil Imran, Pelaku Ngaku Iseng
Lebih lanjut, Irjen Pol Fadil Imran menjelaskan, kepentingan Polda Metro Jaya adalah agar kasus penembakan terhadap 6 anggota FPI itu terang benderang.
"Kepentingan kami agar kasus ini terang benderang di mata publik," ujar Kapolda Metro Jaya.
Baca juga: Munarman Tantang Kapolda Metro Jaya Buka-bukaan Soal Senpi & Peluru, Lantang Sebut FPI Difitnah
Irjen Pol Fadil Imran juga berjanji pihaknya terus bekerja mengusut tuntas insiden tewasnya laskar FPI pengawal Rizieq Shihab.
Bahkan anak buah Idham Azis ini menegaskan siap membantu menyerahkan fakta temuan polisi guna mendukung investigasi Komnas HAM.
"Kami akan berikan fakta berbasis scientific crime investigation.
Kami akan menjadikan fakta, kami tak mau membangun narasi.