TERUNGKAP! Ada Kotak Amal untuk Danai Organisasi Teroris, Polisi Bongkar Ciri-ciri & Bentuk Khusus
Terungkap! ada kotak amal untuk danai organisasi teroris, polisi bongkar ciri-ciri & bentuk khusus.
Mereka bersikap seperti biasa layaknya pembeli, memesan makanan dan minuman.
"Biasa saja pesan soto, minum. Makan saja mereka seperti biasa," ujar AM.
Di sela-sela menyantap makanannya, kata AM, polisi memperhatikan satu per satu kotak amal yang ada di warung soto miliknya.
Ada empat kotak amal yang ada di meja pembeli di warung soto tersebut, termasuk milik terduga teroris.
"Habis mereka makan baru ngomong soal kotak amal. "Kotak amal ini kita bawa ya'. Kata polisinya begitu," ucap AM.
"Saya tanya, bapak dari mana? 'Dari Mabes Polri, ini ada hubungannya sama teroris', kata dia begitu," tambahnya.
Begitu tahu orang yang ingin menyita kotak amal itu adalah polisi, AM pasrah dan tidak menghalangi pihak yang berwenang.
AM mengungkapkan, mulanya pelaku merupakan salah satu pembeli di warung soto miliknya.
Pelaku bahkan sudah menjadi pelanggan setia di rumah makan tersebut.
Sekira September hingga November 2020, pelaku sering membeli makanan di warung soto tersebut.
"Seminggu itu bisa empat sampai lima kali dia beli makan di sini, dan belinya tuh banyak," kata AM saat ditemui di lokasi, Rabu (16/12/2020).
Sekali beli, jelas AM, pelaku bisa memborong hingga sembilan porsi soto.
"Dia nggak makan di sini, selalu dibungkus," ujar dia.
Menurut AM, pelaku juga memintanya untuk menyediakan mangkuk khusus dengan alasan di kantornya tidak ada peralatan makan.
AM dan suaminya menyetujui permintaan pelaku. Yang jadi pertimbangan, pelaku merupakan pelanggan setia.
"Ya karena dia sering beli di sini, beli banyak juga, ya akhirnya kita sediakan mangkuk plastik. Tapi bukan sterofoam ya, karena takut mengubah rasanya kan," tutur AM.
Setelah hampir tiga bulan menjadi pelanggan, baru lah pelaku mengutarakan niatnya untuk menitipkan kotak amal.
"Dia bilang, 'bu saya titip kotak amal ya di sini'. Saya sempat mau tolak karena di sini kan sudah banyak kotak amal. Sudah ada tiga," kata dia.
Namun, pada akhirnya AM tetap mengizinkan pelaku untuk menitipkan kotak amalnya.
"Tapi baru tiga hari di sini, kotak amalnya sudah diambil polisi. Orangnya juga sudah ditangkap katanya," ujar AM.
Kotak amal yang "dititipkan" di rumah makan tersebut berbeda dengan kotak amal pada umumnya.
Biasanya kotak amal yang disebar berbentuk kotak terbuat dari kaca dan aluminium.
Namun, di warung soto ini, kotak amal tersebut berbentuk seperti kaleng susu.
Di kotak amal tersebut tertulis nama Lembaga Amil Zakat Abdurrahman bin Auf. Selain itu juga terdapat tulisan ajakan untuk bersedekah.
"Ringan beban hidup dengan bersedekah," demikian bunyi tulisan di kotak amal tersebut.
"Barang siapa ingin doanya terkabul dan dibebaskan dari kesulitannya, hendaklah dia membantu (menyelesaikan) kesulitan orang lain."
Sebelumnya, berdasarkan data Mabes Polri, 13 ribu kotak amal yang tersebar di Indonesia digunakan sebagai media pendanaan kelompok teroris.
Empat ribu kotak amal di antaranya berada di wilayah Lampung.
Asyik Bersepeda, Terduga Teroris di Sentul Ditangkap Densus 88 Antiteror
Penangkapan terduga teroris berinisial AYR (42) oleh Detasemen Khusus atau Densus 88 Antiteror Polri menghebohkan warga di Perumahan Mutiara Sentul Estate, Kelurahan Nanggewer, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Kompas.com mendatangi lokasi penyergapan terduga teroris di kawasan Sentul itu, Rabu (18/11/2020). Rumah terduga teroris itu tampak tidak dipasangi garis polisi.
Sejumlah kendaraan terlihat datang ke rumah terduga teroris tersebut. Diketahui bahwa mereka adalah kerabat pemilik rumah.
Warga di perumahan elit tersebut masih terus memperbincangkan terkait peristiwa penangkapan terduga teroris tersebut.
Warga terus bertanya-tanya mengenai aksi sejumlah petugas kepolisian menangkap pria yang biasa dipanggil haji.
Seorang warga bernama Idris mengaku kaget dengan kejadian pada Rabu pagi itu. Dia mengaku melihat banyak sekali mobil di depan gerbang perumahan tersebut.
Saat itu, Idris hendak ke sekolah sambil mengantar sang istri. Namun, ia terkejut karena ada satu orang yang terlihat dibawa ke dalam mobil oleh sejumlah petugas berperawakan besar dan tegap.
"Itu saya sempat menyaksikan penangkapannya, sekitar jam 08.00 lah itu di depan gerbang. Warga di sini juga pada enggak ngerti itu kasus apa, karena tiba-tiba saja gitu ( ditangkap)," kata dia.
Idris juga tidak begitu mengenal pria yang disebut-sebut sebagai terduga teroris itu. Idris merupakan seorang guru yang sehari-hari datang memberi soal lewat virtual ke sekolah TK yang kebetulan berdekatan dengan rumah pelaku.
Saat proses penangkapan, menurut Idris, senyap dan berlangsung singkat.
Petugas juga sempat meminta warga untuk segera masuk ke perumahan tersebut. "Enggak ada seragam hitam-hitam, pakai kaos saja ditambah mobilnya banyak banget. Saya enggak tahu juga itu Densus apa bukan," kata Idris.
Ditangkap Saat Bersepeda
Sementara itu, Kepala Keamanan Mutiara Sentul Estate Muhtadin membenarkan adanya penangkapan terduga teroris di gerbang perumahan. Dia menyebut, saat itu terlihat sejenis mobil ranger sedang parkir di depan gerbang perumahan sekitar pukul 06.00 WIB
Namun, tak satu pun mobil itu masuk ke dalam. Sejumlah petugas kepolisian hanya terlihat menunggu.
"Itukan mereka (polisi) sudah datang jam 06.00 di sini. Jadi penangkapannya di depan gerbang bukan di rumahnya," kata Muhtadin.
Muhtadin mengaku datang ke lokasi sejak pukul 06.00 WIB. Saat itu petugas masih melakukan penjagaan ketat. Dia menyebut bahwa pelaku ditangkap sekitar pukul 08.00 WIB, dalam kondisi sedang berolahraga.
"Jadi dia (AYR) ditangkap pas lagi olahraga, sepedaan. Sudah enggak sempat lagi dia ganti baju, langsung dibawa gitu ke dalam mobil, kondisinya pakai kaos olahraga itu," kata dia.
Sebelumnya diberitakan, Densus 88 menangkap seorang terduga teroris berinisial AYR di Sentul, Bogor, Rabu.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Awi Setiyono menuturkan, AYR merupakan anggota kelompok Jamaah Islamiyah (JI).
“Tepatnya di depan gerbang Kampung Mutiara, Sentul, Bogor, tim Densus 88 menangkap terduga pelaku terorisme atas nama AYR,” ujar Awi di Gedung Bareskrim, Jakarta Selatan, Rabu.
Baca juga: Kunci Jawaban Tema 8 Kelas 6 Halaman 2 3 4 5 6 7 Subtema 1, Apa yang Dimaksud dengan Rotasi Bumi?
Baca juga: KATALOG PROMO Giant Hari Terakhir Periode 15-17 Desember 2020, Beli 2 Gratis 1, Belanja Jadi Hemat
Menurut dia, AYR menjabat sebagai kepala iqtishot bithonah, sebuah sub bidang dalam kelompok JI yang berisi para pengusaha. Awi menuturkan, pengusaha yang berada dalam sub bidang tersebut berperan sebagai donatur kelompok JI.
“Di mana dana yang terkumpul tersebut salah satunya digunakan untuk membiayai pengiriman sekitar 80 orang anggota JI ke Suriah untuk mengikuti pelatihan militer,” ucap Awi.
Peran AYR lainnya yakni diduga menjabat sebagai Sekretaris III di Organisasi Aliansi Nasional Anti Syiah (ANNAS) Bogor pada 2015.
(*)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Polisi Beberkan Ciri-ciri Kotak Amal yang Diduga Jadi Sumber Pendanaan Organisasi Teroris JI, https://www.tribunnews.com/nasional/2020/12/17/polisi-beberkan-ciri-ciri-kotak-amal-yang-diduga-jadi-sumber-pendanaan-organisasi-teroris-ji?page=all.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Terduga Teroris di Sentul Ditangkap Saat Sedang Bersepeda"