Megawati Bertindak, Begini Nasib Kader PDIP yang Tak Dukung Anak Buah Risma di Pilkada Surabaya
Akhirnya Megawati Soekarnoputri bertindak tegas, kader PDIP yang tak dukung anak buah Risma di Pilkada Surabaya, resmi dipecat.
TRIBUNKALTARA.COM - Akhirnya Megawati Soekarnoputri bertindak tegas, kader PDIP yang tak dukung anak buah Risma di Pilkada Surabaya, resmi dipecat.
Gelaran Pilkada Surabaya sempat memicu polemik di internal partai pimpinan Megawati Soekarnoputri, PDIP.
Pasalnya sejumlah kader PDIP diketahui tak mematuhi perintah Megawati guna mendukung anak buah Risma, Eri Cahyadi di Pilkada Surabaya.
Malahan, sejumlah kader PDIP membelot ke Machfud Arifin - Mujiaman, lawan politik Eri Cahyadi di Pilkada Surabaya.
Alhasil Megawati memberi sanksi tegas dengan memecat kader yang tak mendukung anak buah Risma.
Kader yang dipecat PDIP lantaran tidak tunduk pada keputusan partai di Pilkada Surabaya adalah Anugrah Ariyadi
PDIP diketahui merupakan partai pengusung tunggal pasangan Eri Cahyadi - Armuji, dengan didukung oleh Partai Solidaritas Indonesia (PSI).
Adapun lawannya, Machfud Arifin - Mujiaman, diusung delapan partai koalisi yakni PKS, PPP, PKB, Golkar, Nasdem, Demokrat, PAN, dan Gerindra.
Baca juga: Detik-detik Kemarahan Anak Buah Megawati di PDIP, Semprot Guru Pembuat Soal Anies Diejek Mega
Kabar pemecatan Anugrah Ariyadi dibenarkan Wakil Sekretaris DPC PDIP Surabaya Achmad Hidayat.
Menurutnya, surat keputusan pemecatan Anugrah telah dikirim ke rumahnya.
"Surat pemecatan resmi dari DPP PDIP sudah diserahkan ke kediaman Pak Anugerah Ariyadi, dan diterima anggota keluarganya," katanya dikonfirmasi Minggu (20/12/2020) dikutip dari Kompas.com.
Achmad menuturkan, surat pemecatan bernomor: 82/KPTS/DPP/XII/2020 ini ditandatangani Ketua Umum PDIP Megawati SoekarnoputrI dan Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto.
Dalam surat tersebut, Anugrah Ariyadi dianggap melakukan pelanggaran berat, sehingga saksi yang ditetapkan adalah pemecatan.
"Anugrah Ariyadi tidak mengindahkan instruksi DPP PDIP terkait rekomendasi calon wali kota dan calon wali kota Surabaya pada Pilkada Surabaya 2020," jelasnya.
Respons Anugerah
Dikonfirmasi terpisah, Anugerah Ariyadi mengaku belum menerima surat pemecatan yang dimaksud tersebut.
"Saya sedang di Jakarta, jadi yang menerima surat anak saya, saya belum baca isinya," kata Anugerah.
Baca juga: Reaksi Risma Difavoritkan Jabat Mensos di Kabinet Jokowi, PDIP Tak Ingin Campuri Urusan Megawati
Dia mengaku sedang di Jakarta untuk ikut mengawal gugatan yang dilayangkan Machfud Arifin-Mujiaman ke Mahkamah Konstitusi (MK) terhadap hasil pilkada Surabaya.
"Saya memang bukan tim hukum resmi, tapi saya ikut membantu kelancaran gugatan ke MK.
Saya akan sikapi nanti kalau sudah membaca isinya," terang Anugerah.
Diketahui, Anugrah Ariyadi adalah anggota PDIP dengan Nomor KTA 35.78.08.1002.090967.0011.
Dia pernah menjabat sebagai Wakil Ketua DPC PDIP Surabaya selama dua periode, yakni pada 2010-2015 dan 2015-2020.
Dia juga pernah menjadi anggota DPRD Surabaya Fraksi PDIP periode 2014-2019.
Baca juga: Tinggal Tunggu Restu Bos PDIP Megawati, Tri Rismaharini Bisa Jadi Mensos, Pakar Beber Peluang Risma
Hasil Pilkada Surabaya
Hasil rekapitulasi suara pilkada Surabaya di tingkat KPU Surabaya menyebut pasangan Eri Cahyadi - Armuji unggul dari pasangan Machfud Arifin - Mujiaman dengan selisih 145.746 suara.
Perolehan suara Eri Cahyadi - Armuji sebanyak 597.540 suara, sementara Machfud Arifin - Mujiaman 451.794 suara.
Hasil rekapitulasi suara Pilkada Surabaya ditetapkan dalam Keputusan KPU Surabaya Nomor 1419/PL.02.6-Kpt/3578/KPU-Kot/XII/2020.
Pasangan Machfud Arifin - Mujiaman mengajukan gugatan ke MK terkait hasil pilkada Surabaya karena mengaku menemukan dugaan pelanggatan yang terstruktur, sistematis dan massif di proses Pilkada Surabaya.
Reaksi Risma saat anak buahnya unggul di Pilkada Surabaya
Diketahui, Tri Rismaharini alias Risma memang menjagokan paslon nomor urut 1 Eri Cahyadi-Armuji di Pilkada Surabaya.
Pasalnya Eri Cahyadi merupakan bekas anak buahnya di Pemkot Surabaya.
Apalagi Eri Cahyadi-Armuji di Pilkada Surabaya mendapat dukungan PDIP
Perempuan yang kini menjabat Ketua DPP PDIP Bidang Kebudayaan itu langsung bereaksi setelah Eri Cahyadi-Armuji unggul atas paslon nomor urut 2 Machfud Arifin-Mujiaman berdasarkan hasil hitung cepat atau quick count di Pilkada Surabaya 2020.
Setelah mengetahui Eri Cahyadi-Armuji unggul berdasarkan hasil quick count, Risma langsung bertolak menuju kantor PDIP.
Di Kantor DPC PDIP Kota Surabaya, Jalan Setail Nomor 8 Surabaya, Risma menemui Eri Cahyadi-Armuji beserta relawan dan pendukung mereka , Rabu (9/12/2020) sore.
"Saya mengucapkan syukur kepada Allah, kami diberikan kesempatan untuk melanjutkan pembangunan yang sudah kita lakukan di Kota Surabaya," kata Risma.
Baca juga: Pilkada 2020, Gibran dan Bobby Nasution Unggul, Dinasti Politik Jokowi Disorot Media Asing
Pada kesempatan itu, Risma yang juga menjabat sebagai Wali Kota Surabaya ini mengucapkan terima kasih kepada warga Kota Surabaya yang cukup antusias untuk berpartisipasi dalam Pilkada Surabaya 2020.
"Kami berterima kasih kepada seluruh warga Kota Surabaya yang telah memberikan kepercayaan kepada calon kami.
Mudah-mudahan kita bisa bersama-sama untuk membangun Kota Surabaya," ujar Risma.
Baca juga: Hitung Cepat Charta Politika, Menantu Presiden Jokowi Bobby Nasution Unggul Tipis di Pilkada Medan
Baca juga: Ketua KPU Kaltara Suryanata Al Islami Sebut Pelaksanaan Pilkada Serentak 2020 Berjalan Aman & Lancar
Risma menyampaikan, terhitung mulai hari ini, ia berharap tidak ada lagi perbedaan dan perpecahan.
Para pendukung paslon 1 maupun paslon 2 harus bersatu menjadi keluarga besar, kembali menjadi warga Kota Surabaya yang utuh.
"Selesai ini kita adalah satu keluarga besar, kembali warga Surabaya.
Tidak ada perpecahan, tidak ada lagi perbedaan, tidak ada lagi permusuhan," tutur Risma.
Di sisi lain, Risma berharap dan meminta kepada Eri Cahyadi-Armuji untuk bertanggung jawab dan menunaikan apa yang sudah dijanjikan selama kampanye lalu.
Ia mengaku masih memiliki mimpi yang ingin diwujudkan untuk Kota Surabaya.
Namun, karena masa jabatannya sebagai wali kota Surabaya akan segera berakhir, Risma mempercayakan itu semua kepada Eri Cahyadi-Armuji.
Di tangan Eri Cahyadi-Armuji, Risma ingin Surabaya lebih maju. Ia pun optimistis dengan masa depan Surabaya lantaran Kota Pahlawan di pimpin anak-anak muda yang gesit bekerja.
"Saya juga berharap, saya masih punya mimpi, bahwa Surabaya akan menjadi kota yang jauh lebih maju, karena dipimpin oleh anak-anak muda.
Tokoh-tokoh muda yang tentunya cara bekerjanya lebih cepat dan lebih inovatif," tutur Risma.
(*)