TERUNGKAP IPW Beber Sudah Ada 2 Nama Calon Kuat Ganti Idham Azis, 13 Sosok Berpeluang jadi Kapolri
Terungkap IPW beber sudah ada 2 nama calon kuat ganti Idham Azis, 13 sosok berpeluang jadi Kapolri.
TRIBUNKALTARA.COM - Terungkap IPW beber sudah ada 2 nama calon kuat ganti Idham Azis, 13 sosok berpeluang jadi Kapolri.
Dalam artikel ini pula akan menyampaikan, apakah potensi kisah Tito Karnavian menjadi Kapolri akan terulang.
Seperti diketahui, dalam waktu dekat ini Kapolri Jenderal Pol Idham Azis akan diganti.
Meski ada 13 nama yang berpeluang, nantinya Presiden Jokowi akan menyampaikan dua nama saja untuk diajukan menjadi Kapolri.
Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) mengaku sudah mendapatkan informasi siapa 2 Nama yang menjadi calon kuat Kapolri, pengganti Jenderal Idham Azis.
Bocoran dari IPW, dari 13 Jenderal di Polri yang memiliki peluang, 2 sosok yang disebut-sebut menjadi calon kuat ini memang sudah lama diprediksi bakal masuk bursa calon Kapolri.
Menurut IPW lagi, bisa jadi 13 jenderal ini memiliki peluang yang sama.
Tetapi pada akhirnya, Presiden Jokowi nantinya hanya menunjuk dua atau bahkan satu nama yang akan dipilih menjadi Kapolri menggantikan Idham Aziz.
Baca juga: Video Syur 19 Detik Terjadi Kala Gisel Masih Jadi Istri Gading Marten? Pakar: Ada Unsur Kesengajaan
Baca juga: Deretan Fakta Ibu Kandung Hubungan Terlarang dengan Anak, Digerebek Narkoba Sampai 3 Kali Asusila
Baca juga: LENGKAP, Rincian Gaji PNS Beserta Tunjangan yang Diterima, Tunjangan DJP Jadi yang Terbesar
Baca juga: RESMI Link BRI e from.bri.co.id/bpum, Cara Cek Dana UMKM Banpres Rp 2,4 Juta, Tips Agar Tak Diblokir
Namun sayangnya, IPW masih merahasiakan siapa kedua Jenderal Bintang Tiga tersebut.
Hanya berdasarkan data-data dari pihak IPW, maka dua nama itu bisa diprediksi adalah sosok yang dianggap kompeten dan mampu menterjemahkan keinginan dari Presiden Jokowi untuk membantu pemerintahan mengamankan berbagai persoalan yang terjadi.
Terutama persoalan yang menyangkut keutuhan NKRI dan juga persoalan covid-19.
Ketua Presidium IPW Neta S Pane memperkirakan pada pertengahan Januari 2021 nanti, satu dari dua nama calon Kapolri itu sudah dikirim ke Komisi III DPR untuk uji kepatutan.
"IPW mendapat informasi ini tapi mengingatkan kalangan Istana bahwa minimal 20 hari sebelum Kapolri Idham Azis pensiun nama calon penggantinya sudah bisa diproses," kata Neta dalam keterangannya, Sabtu (19/12/2020).
Seperti dilansir dari Tribunnews dalam artikel 'IPW Sebut Istana Sedang Pertimbangkan Dua Nama Bakal Calon Kapolri'
Selain itu, IPW juga membeberkan tiga poin penting yang harus diperhatikan Presiden Jokowi untuk memilih seorang Kapolri.
Baca juga: Kapolres Serukan Pesan Kapolri Idham Azis Saat Deklarasi Damai Pilkada Bontang
Baca juga: 5 Nama Berpeluang Masuk Bursa Calon Kapolri Baru Ganti Idham Azis, 2 Mantan Ajudan Presiden Bersaing
1. Sejauhmana loyalitas dan kedekatan sang calon dengan Presiden Jokowi.
2. Calon Kapolri pengganti Idham Azis harus bisa mengkonsolidasikan internal kepolisian.
Khususnya, jam terbang yang dimilikinya, kapasitas dan kapabilitasnya yang bisa diterima senior maupun junior di tubuh Polri, dan kualitas kepemimpinan yang mampu menyelesaikan masalah di internal ataupun eksternal kepolisian.
3. Sejauhmana figur calon Kapolri itu tidak memiliki kerentanan masalah, terutama masalah yang bisa menjadi polemik di masyarakat di masa sekarang maupun ke depan.
"Ketiga kriteria ini menjadi bahasan serius dalam menentukan dan memilih calon Kapolri pasca Idham Azis. Sebab masalah Polri ke depan tidak lagi sekadar menghadapi para kriminal dan ancaman keamanan zaman old," jelasnya.
4. Di era milenial sekarang ini, dia menuturkan tantangan tugas Polri harus menghadapi dampak covid-19 dan setelah covid 19, menghadapi maraknya kelompok radikal, intoleransi, terorisme, sparatisme dan sebagainya.
Baca juga: 5 Jenderal Berpeluang Jadi Pengganti Idham Azis, Jokowi Diprediksi Beri Calon Tunggal Kapolri ke DPR
Baca juga: Lengkap, Daftar Calon Kapolri Pengganti Idham Azis, Ada Ketua KPK, Jokowi Ajukan Calon Tunggal Lagi?
"Jika Kapolri baru tak bisa mengkonsolidasikan Polri dengan kapabilitas dan jam terbang yang tinggi, tentu akan merepotkan Presiden Jokowi.
Apalagi jika Kapolri pengganti Idham Azis itu memiliki kerentanan masalah yang akut, tentu Polri dan pemerintahan Jokowi akan menjadi bulan bulanan kelompok tertentu yang ingin mengacaukan Kamtibmas," pungkasnya.
Komjen Calon Kapolri Pengganti Idham Azis
Sebelumnya, IPW sempat memprediksi ada 13 perwira tinggi Polri berpangkat Komjen yang akan bersaing dalam bursa calon Kapolri pengganti Jenderal Idham Azis.
Berdasarkan catatan IPW, 6 dari 13 Komjen itu bertugas di internal Polri dan 8 lainnya bertugas di luar Polri.
Berikut daftar lengkapnya dilansir dari Tribunnews.com dalam artikel 'Daftar 13 Komjen Polri yang Diprediksi Akan Bersaing dalam Bursa Calon Kapolri Pengganti Idham Azis'
1. Wakapolri Komjen Pol Gatot Eddy Pramono
Komjen Gatot Eddy merupakan jenderal polisi berusia 55 tahun kelahiran Solok, Sumatera Barat. Dia merupakan alumni akademi polisi tahun 1988.
Sebelum menjabat sebagai Wakapolri, dia menjabat sebagai Asisten Perencanaan dan Anggaran Kapolri pada 2018. Dia juga adalah tokoh senior dalam korps Bhayangkara.
Berbagai jabatan pernah dia emang dari Direktur Reserse Kriminal Umum Kepolisian Daerah Metro Jaya hingga Wakapolda Sulawesi Selatan.
2. Irwasum Komjen Pol Agung Budi Maryoto
Komjen Pol Agung Budi Maryoto merupakan seorang perwira tinggi Polri berusia 55 tahun yang lahir di Cilacap, Jawa Tengah. Namun, peluang Komjen Agung untuk menjadi Kapolri dinilai sulit.
Sebab, dia merupakan alumni Akpol angkatan 1987 yang notabene angkatan di atas jenderal Idham Azis yang merupakan angkatan 1988.
Namun demikian, peluang Komjen Budi tetap terbuka. Sebab, setidaknya dia memiliki berbagai pengalaman yang mumpuni.
Di antaranya, Kapolda Kalimantan Selatan, Kakorlantas Polri, Kapolda Sumatera Selatan, Kapolda Jawa Barat hingga Kabaintelkam Polri.
3. Kabareskrim Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo
Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo bisa dibilang calon kandidat Kapolri yang paling berusia muda. Perwira tinggi Polri kelahiran Ambon, Maluku itu masih berusia 51 tahun.
Listyo merupakan Alumni Akpol 1991.
Namanya Listyo melejit setelah sempat menjadi ajudan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Namun, dia juga pernah menjabat sebagai Kapolda Banten hingga menjadi Kadiv Propam Polri.
4. Kabaintelkam Komjen Pol Rycko Amelza Dahniel
Komjen Pol Rycko Amelza Dahniel merupakan seorang perwira tinggi kelahiran Bogor, Jawa Barat.
Dalam usianya 54 tahun, dia pernah memegang sejumlah jabatan penting.
Namun yang anyar, Komjen Rycko merupakan mantan ajudan Presiden ke-6 Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Dia juga pernah menjabat sebagai Kapolda Sumatera Utara dan Kapolda Jawa Tengah.
Komjen Rycko sendiri merupakan alumni Akpol 88 B.
5. Kabaharkam Komjen Pol Agus Andrianto
Komjen Pol Agus Andrianto merupakan jenderal polisi berusia 53 tahun.
Alumni akademi polisi angkatan 1989 ini lahir di Blora, Jawa Tengah.
Komjen Agus Andrianto pernah menduduki sejumlah jabatan penting.
Di antaranya, Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri, Wakapolda Sumatera Utara, Kapolda Sumatera Utara hingga terakhir menjadi Kabaharkam Polri.
6. Kalemdikpol Komjen Pol Arief Sulistyanto
Komjen Pol Arief Sulistyanto merupakan seorang perwira tinggi Polri yang lahir di Nganjuk, Jawa Timur. Saat ini, Komjen Arief masih berusia 55 tahun.
Meski 3 tahun lagi menjelang pensiun, Komjen Arief dinilai sulit menjadi calon Kapolri.
Sebab sama halnya dengan Komjen Budi Maryoto, dia merupakan alumni Akpol 1987 yang notabene satu angkatan di atas jenderal Idham Azis.
Namun peluangnya tentu masih besar karena pengalamannya yang mumpuni.
Tercatat, dia pernah menjadi Dirtipideksus Bareskrim Polri, Kapolda Kalimantan Barat, Sahlijemen Kapolri, Asisten SDM Kapolri hingga Kabareskrim Polri.
7. Kepala BNPT Komjen Pol Boy Rafli Amar
Komjen Pol Boy Rafli Amar merupakan perwira tinggi polri yang lahir di Jakarta. Saat ini Komjen Boy Rafli masih berusia 55 tahun atau 3 tahun lagi menjelang masa pensiun.
Komjen Boy Rafli merupakan lulusan Akpol 1988. Dia merupakan salah satu tokoh yang berpengalaman dan pernah menjabat jabatan sentral di Polri.
Di antaranya, Kapolda Banten, Kadiv Humas Polri, Waklemdiklat Polri hingga kini menjadi Kepala BNPT.
8. Kepala BNN Komjen Pol Heru Winarko
Komjen Pol Heru Winarko merupakan alumni Akpol 85.
Ia lahir pada tanggal 1 Desember 1962 dan pernah menjadi Kapolda Lampung.
9. Ketua KPK Komjen Pol Firli Bahuri
Komjen Firli Bahuri merupakan perwira tinggi Polri yang lahir di Lontar, Muara Jaya, Ogan Komering Ulu, Sumatra Selatan.
Saat ini, Firli diketahui masih berusia 57 tahun.
Firli tercatat merupakan alumni Akpol angkatan 1990.
Namun jalannya menjadi calon Kapolri berat lantaran dia baru saja didapuk menjadi KPK periode 2019–2023.
Selain itu, dia juga terganjal dengan usia. Sebab pada tahun depan, Firli Bahuri telah memasuki masa pensiun.
Namun, jejak karirnya di Kepolisian juga bisa menjadi pertimbangan dan ikut memanaskan sebagai kandidat Kapolri.
Dia tercatat pernah menjadi ajudan Wakil Presiden RI Boediono.
Selain itu, dia juga pernah menjadi Wakapolda Banten, Karopaminal Divpropam Polri, Kapolda Banten, Karodalops Sops Polri, Kapolda Nusa Tenggara Barat hingga Kepala Badan Pemelihara Keamanan Polri.
10. Waka BSSN Komjen Pol Dharma Pongrekun
Komjen Pol Dharma Pongrekun merupakan seorang perwira tinggi Polri yang berusia 54 tahun.
Dharma tercacat sebagai lulusan akademi polisi angkatan 1988 yang memiliki pengetahuan mumpni di bidang reserse.
Di akpol Dharma Pongrekun dikenal berprestasi. Dharma sendiri tercatat sebagai staf pengajar di Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (STIK).
Namun, namanya juga mencuat lantaran sempat mencalonkan diri sebagai calon pimpinan KPK bersama 8 jenderal poisi lainnya termasuk Komjen Firli Bahuri.
11. Sestama Lemhanas Komjen Pol Didi Widjarnadi
Komjen Pol Didi Widjarnadi merupakan alumni Akpol 86, kelahiran 14 Januari 1963, dan masa dinas tinggal 1,5 bulan lagi.
12. Sestama BIN Komjen Pol Bambang Sunarwibowo
Komjen Bambang Sunarwibowo merupakan seorang perwira tinggi Polri kelahiran Malang, Jawa Timur. Saat ini dia berusia 54 tahun.
Bambang sendiri merupakan lulusan Akpol 1988. Dia juga pernah menjabat sebagai Asrena Kapolri, Sahlisosek Kapolri, Deputi IV Badan Intelijen Negara Bidang hingga Ekonomi Intelijen.
13. Irjen Depkumham Komjen Pol Andap Budhi Revianto
Komjen Pol Andap Budhi Revianto merupakan seorang perwira tinggi polri kelahiran Jakarta. Alumni Akpol 88 itu kini telah berusia 54 tahun.
Sebelum menjadi Irjen Kemenkumham, dia pernah menjabat sebagai Kapolda Sulawesi Tenggara, Kapolda Maluku hingga Kapolda Kepulauan Riau.
IPW menilai seluruh perwira tinggi berbintang 3 memiliki peluang yang sama dalam perebutan calon Kapolri.
"Meski Komjen yang bertugas di internal Polri lebih berpeluang menjadi Kapolri tapi para Komjen yang bertugas di luar kepolisian juga tetap memiliki peluang yang cukup besar.
Misalnya Sutanto, Dai Bachtiar dan Tito Karnavian masuk menjadi Kapolri setelah bertugas di luar Polri, yakni di BNN dan BNPT," kata Ketua Presidium Indonesia Police Watch Neta S Pane dalam keterangannya, Senin (30/11/2020)
Saat terpilih menjadi Kapolri, Tito Karnavian langkahi lima angkatan Akpol seniornya
Apakah kisah Tito Karnavian saat menjadi Kapolri bakal terulang di tahun 2021 mendatang? berikut kisah Tito saat terpilih menjadi Kapolri.
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dipilih Presiden Jokowi sebagai calon tunggal kapolri pengganti Jenderal Polisi Badrodin Haiti yang segera purnatugas.
Seperti diketahui, Tito merupakan jenderal bintang tiga yang angkatannya paling muda yakni Akpol 87.
Dengan terpilihnya Tito sebagai Kapolri, maka Tito melangkahi lima angkatan seniornya.
Akankah ini tidak menimbulkan gejolak di internal Polri?
Menanggapi hal itu, Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Strategis Kepolisian Indonesia (Lemkapi), Edi Hasibuan mengatakan Tito pasti diterima oleh senior-seniornya.
"Pak Tito ini orang yang santun, dia juga sangat menghormati senior-seniornya. Pasti senior juga menerima," ucap Edi, Rabu (15/6/2016).
Edi menambahkan pihaknya meyakini Presiden Jokowi sudah memiliki banyak pertimbangan dan alasan menetapkan Tito sebagai calon kapolri tunggal.
"Mudah-mudahan ini yang terbaik bagi Polri," katanya.
Terpisah, Staf Khusus Presiden Bidang Komunikasi, Johan Budi Sapto Pribowo membenarkan bahwa Presiden Joko Widodo telah mengajukan surat permohonan persetujuan Calon Kapolri ke Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).
"Memang benar hari ini 15 Juni, Presiden menyampaikan surat permohonan persetujuan calon Kapolri kepada DPR. Sedang nama yang diajukan Presiden adalah Komjen Pol Tito Karnavian," ujar Johan lewat pesan singkatnya, Rabu (15/6/2016).
Johan mengungkapkan, pengajuan nama Komjen Pol Tito tersebut setelah Presiden mendengarkan masukan dari berbagai pihak, diantaranya dari Kompolnas, Kepolisian maupun masyarakat.
Johan mengatakan, awalnya tidak hanya Komjen Tito saja yang diusulkan oleh Kompolnas, namun ada sejumlah nama lain.
"Nama Tito Karnavian adalah salah satu dari beberapa nama yang diajukan oleh Kompolnas kepada Presiden," kata Johan.
Johan juga menjelaskan pengajuan surat permohonan persetujuan Calon Kapolri ke DPR berdasarkan Undang-Undang yang berlaku.
"Proses pergantian Kapolri yang dilakukan Presiden adalah merujuk pada UU Nomor 2 tahun 2002 tentang Kepolisian RI. Penunjukan Calon Kapolri sepenuhnya menjadi wewenang dan hak prerogratif Presiden," kata Johan.
Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Siapa 2 Calon Kapolri Pengganti Idham Aziz yang Dipertimbangkan Istana? IPW Beber 3 Poin Penting dan di Tribunnews.com dengan judul Komjen Tito Langkahi Lima Angkatan Akpol Seniornya