Virus Corona

Selain Inggris dan Afrika Selatan, Varian Baru Virus Corona Muncul di Nigeria, Punya Jenis Berbeda

Kabar buruk pandemi Covid-19, setelah Inggris dan Afrika Selatan yang melaporkan adanya varian baru virus corona, kini muncul jenis baru di Nigeria.

Kolase TribunKaltara.com / freepik
ILUSTRASI - Virus Corona. (Kolase TribunKaltara.com / freepik) 

TRIBUNKALTARA.COM - Kabar buruk pandemi Covid-19, setelah Inggris dan Afrika Selatan yang melaporkan adanya varian baru virus corona, kini muncul jenis baru di Nigeria.

Sepertinya virus corona berkembang pesat seiring waktu, hal ini terbukti dengan ditemukannya varian baru virus corona di Inggris dan Afrika Selatan belum lama ini.

Sementara itu, kabar mengejutkan datang dari Nigeria yang mengklaim menemukan varian baru virus corona.

Namun varian baru virus corona yang terdeteksi di Nigeria, justru memiliki jenis yang berbeda dari virus yang menyebar di Inggris dan Afrika Selatan.

Varian baru lain dari virus corona telah muncul di Nigeria dan diperlukan penyelidikan lebih lanjut mengenai penyebarannya.

Penemuan ini dapat menambah peringatan baru dalam pandemi corona setelah varian serupa dari virus SARS-CoV-2 yang kabarnya 70% lebih mudah menular diumumkan di Inggris dan Afrika Selatan, yang membuat adanya pembatasan perjalanan internasional dan tindakan lain saat dunia memasuki musim liburan.

"Ini adalah garis keturunan terpisah dari Inggris dan Afrika Selatan," kata John Nkengasong, Kepala Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Afrika (CDC Afrika) kepada wartawan seperti dikutip Al Jazeera.

Baca juga: SBY Mendadak Muncul, Peringatkan Presiden Jokowi di Twitter, Kekhawatiran Bos Demokrat Tak Main-main

Nkengasong mengatakan, CDC Nigeria dan Pusat Genomik Penyakit Menular di negara itu akan menganalisis lebih banyak sampel varian baru virus corona.

“Beri kami waktu… ini masih sangat awal,” katanya.

Peringatan tentang varian baru yang tampak didasarkan pada dua atau tiga urutan genetik, kata Nkengasong.

Tetapi, peringatan dari Afrika Selatan pada akhir pekan lalu cukup untuk mendorong pertemuan darurat CDC Afrika minggu ini.

Varian baru virus corona tersebut ditemukan dalam dua sampel pasien yang dikumpulkan pada 3 Agustus dan pada 9 Oktober di negara bagian Osun, Nigeria, menurut makalah penelitian yang dilihat oleh kantor berita The Associated Press.

Tidak seperti varian baru corona yang terlihat di Inggris.

CDC Afrika belum mengamati peningkatan garis keturunan yang begitu cepat di Nigeria dan tidak memiliki bukti yang menunjukkan bahwa varian P681H berkontribusi pada peningkatan penularan virus di Nigeria.

"Namun, perbedaan relatif dalam skala surveilans genom di Nigeria vs Inggris mungkin menyiratkan penurunan kekuatan untuk mendeteksi perubahan tersebut,” sebut CDC.
Lonjakan infeksi

Berita itu muncul saat kasus virus corona melonjak di Nigeria dan Afrika Selatan. Dalam sepekan terakhir, Nigeria melaporkan peningkatan kasus sebesar 52% dan Afrika Selatan meningkat 40%, kata Nkengasong.

Varian baru di Afrika Selatan adalah yang dominan di sana, kata Nkengasong, karena infeksi yang dikonfirmasi di negara itu mendekati satu juta.

“Kami yakin mutasi ini tidak akan berpengaruh pada penyebaran vaksin corona ke benua itu," katanya tentang varian Afrika Selatan.

Baca juga: UPDATE Tambah 3, Kasus Kematian Covid-19 Kaltara Jadi 42, Lagi 43 Orang Terkonfirmasi Virus Corona

Menteri kesehatan Afrika Selatan pada Rabu malam mengumumkan tingkat penyebaran virus corona yang mengkhawatirkan di negara itu, dengan lebih dari 14.000 kasus baru dikonfirmasi pada hari terakhir, termasuk lebih dari 400 kematian.

Itu merupakan peningkatan kasus terbesar dalam satu hari terbesar.

Negara ini memiliki lebih dari 950.000 kasus infeksi corona.

Untuk pertama kalinya sejak mengonfirmasi kasus virus pertama di sub-Sahara Afrika pada Februari 2020, Nigeria menjadi sorotan selama pandemi ini, saat jumlah kasus infeksi corona melonjak.

"Selama beberapa minggu terakhir, kami mengalami peningkatan besar dalam jumlah sampel ke lab referensi [Nigeria CDC]," kata Direktur Jenderal CDC Chikwe Ihekweazu di Twitter, Kamis.

Nigeria memiliki lebih dari 80.000 kasus virus korona yang dikonfirmasi.

Benua Afrika memiliki lebih dari 2,5 juta kasus corona atau 3,3% dari kasus global.

Penjelasan WHO soal varian baru virus corona

Varian virus corona baru hasil mutasi diperkirakan lebih menular dan mematikan. Namun, Organisasi Kesehatan Sedunia ( WHO) menilai kabar tersebut tidak berdasar.

WHO sedang memperlajari varian virus corona yang ditemukan di Inggris dan Afrika Selatan.

WHO menambahkan tidak ada bukti bahwa virus itu lebih mematikan atau lebih parah dari varian umum, dan hal terbaik yang bisa dilakukan masyarakat adalah berusaha meredam penularan.

Dalam pengarahan rutin di markas WHO di Jenewa, para pejabat mengatakan mereka terus menerima data mengenai varian itu dan ada laporan dari Inggris bahwa varian baru itu bisa lebih mudah menular.

Dirjen WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan kepada para wartawan bahwa mereka bekerja sama dengan para ilmuwan untuk memahami bagaimana perubahan genetika ini berdampak pada cara virus itu berperilaku.

Dia menekankan bahwa mutasi virus corona bukan hal baru. "Virus-virus bermutasi setiap saat; itu alami dan sudah diperkirakan sebelumnya," ungkap Tedros.

Baca juga: Dewi Perssik Alami Gejala Langka Saat Terkonfirmasi Covid-19, Sekujur Tubuh Timbul Bercak Kemerahan

Tedros mengatakan mencegah penyebaran virus itu secepatnya merupakan langkah yang sangat membantu. “Semakin lama kita biarkan virus menyebar, semakin besar peluang virus itu berubah,” katanya.

Dia menambahkan pemerintah dan rakyat di seluruh dunia harus mengambil langkah pencegahan yang diperlukan untuk membatasi penularan virus corona.

Sementara itu, presiden AS terpilih Joe Biden menerima vaksin COVID-19 di Rumah Sakit ChristianaCare di Newark, negara bagian Delaware, hari Senin (21/12/2020).

Biden mendapat suntikan pertama vaksin buatan Pfizer-BioNTech.

Suntikan diberikan oleh Tabe Masa, perawat dan kepala Unit Kesehatan Pegawai pada RS itu.

(*)

Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul "Muncul lagi jenis baru virus corona di Nigeria, setelah di Inggris dan Afrika Selatan"
https://internasional.kontan.co.id/news/muncul-lagi-jenis-baru-virus-corona-di-nigeria-setelah-di-inggris-dan-afrika-selatan?page=all
Sumber: Kontan
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved