2 Kemungkinan Miliarder China Jack Ma Menghilang Usai Kritik Pemerintahan Xi Jinping, Akhir Riwayat?

2 kemungkinan miliarder China Jack Ma menghilang usai kritik pemerintahan Xi Jinping, akhir riwayat?

Twitter @AJEnglish
Bos Alibaba dan Ant Group, Jack Ma. Keberadaan Jack Ma kini menjadi misteri. Diduga kuat, ia hilang dari publik setelah melontarkan kritik ke pemerintah China. 

TRIBUNKALTARA.COM - 2 kemungkinan miliarder China Jack Ma menghilang usai kritik pemerintahan Xi Jinping, akhir riwayat?

Misteri menghilangnya Bos Alibaba dan Ant Group, Jack Ma hingga kini masih hangat dibicarakan.

Sudah dua bulan terakhir ini miliarder China Jack Ma menghilang.

Ada dua kemungkinan terjadi kepada Jack Ma.

Kemungkinan pertama, Jack Ma dipenjara.

Kemungkinan kedua, Jack Ma meninggal.

menghilangnya Jack Ma dikaitkan dengan kritiknya kepada pemerintahan Xi Jinping.

Baca juga: Prediksi Sampdoria vs Inter Milan di Liga Italia, Tanpa Lukaku, Antonio Conte Siapkan Skema Khusus

Baca juga: Sule Teriak Keras ke Nathalie Holscher Gegara Ini, Ibu Tiri Rizky Febian Akui Sering Bertengkar

Baca juga: Live Streaming RCTI Liga Italia, AC Milan vs Juventus, Niat Ronaldo Cs Tumbangkan Anak Buah Pioli

Baca juga: Tidak Lagi Wawancarai Kursi Kosong, Menkes Akan Hadir di Mata Najwa, Tema Beres-beres Kursi Menkes

Keberadaan Jack Ma masih menjadi misteri.

Diduga kuat, Jack Ma hilang dari publik setelah melontarkan kritik ke pemerintah China.

Apa sebenarnya kritik yang disampaikan Jack Ma ke pemerintah China?

Usut punya usut, kritik Jack Ma disampaikan pada Oktober lalu di Shanghai, China.

Orang terkaya nomor 25 versi Bloomberg's Billionaires Index ini mengkritik aturan perbankan di China yang dia samakan seperti pegadaian.

Untuk itu, Jack Ma menginginkan adanya perubahan atau reformasi.

"Sistem finansial hari ini adalah warisan dari masa industri," ungkap Jack Ma.

"Kita harus membangun sesuatu yang baru untuk generasi selanjutnya dan generasi muda. Kita harus mereformasi sistem saat ini," tegas Jack Ma.

Setelah itu, Jack Ma dilaporkan tidak terlihat di publik sejak dua bulan lalu.

Termasuk tidak menghadiri acara final TV show-nya sendiri, Africa's Business Heroes.

Baca juga: Pengusaha Sukses, Jack Ma Minta Karyawannya Berhubungan Suami Istri 6 Kali Seminggu

Di tengah situasi itu, video lawas yang memprediksi "akhir riwayat" sang miliarder itu apakah akan berakhir di penjara atau mati kembali viral di media sosial.

Melansir Newsweek, video tersebut diunggah 11 September 2019 di Twitter.

Isinya tentang percakapan antara miliarder China yang diasingkan, Guo Wengui (Miles Kwok), dengan Direktur Investasi Hayman Capital Management, Kyle Bass.

Laporan hilangnya Jack Ma dari publik membuat video percakapan antara Miles Kwok dan Direktur Kyle Bass mencuat kembali di Twitter dan telah dibagikan ratusan kali.

Baca juga: Bantu UKM Raup Lebih Banyak Uang, Jack Ma Akan Bangun Sekolah Pengusaha di Indonesia

Di dalam video itu, Jack Ma diprediksi oleh Miles Kwok hanya akan mengalami dua akhir hidup.

"Hanya ada dua cara (akhir) bagi miliarder di China, dia dipenjara atau mati," ungkap Kwok dikutip dari Real Vision.

Jika memang benar pendiri Alibaba itu menghilang karena kritiknya terhadap pemerintah sehingga menyebabkan dia harus mendekam di penjara atau dibunuh, maka prediksi dua tahun lalu itu bisa dibilang benar.

Miles Kwok sendiri, orang yang memprediksi akhir hidup Jack Ma, adalah seorang pebisnis China yang diasingkan dan menjadi aktivis politik.

Dia menguasai Beijing Zenith Holdings dan aset lainnya.

Lihat videonya:

Profil Jack Ma

Dikutip dari Surya, Selasa (5/1/2021), Jack Ma Lahir pada 10 September 1964 di Hangzhou, Provinsi Zheijiang.

Jack Ma lahir dari keluarga miskin dimana keluarganya menjadi korban revolusi kultural yang berlangsung di China.

Ayahnya berprofesi sebagai pemusik dan pendongeng tradisonal.

Di masa kecil, Jack Ma mulai tertarik belajar Bahasa Inggris.

Guna mengasah kemampuannya berbahasa Inggris, Jack Ma menjadi pemandu wisata.

Jack Ma
Jack Ma (time.com)

Ia bekerja menjadi pemandu wisata di sebuah hotel di di dekat Danau Hangzhou, sekitar 160 kilometer dari Shanghai.

"Setiap hari selama lima tahun, saya menawarkan jasa guide secara gratis dan mereka mengajari saya bahasa inggris," ungkapnya dalam sebuah kesempatan wawancara sebagaimana dilansir TRND Videos.

Setelah remaja, Jack Ma pun melanjutkan pendidikannya ke universitas.

Sayangnya, ia gagal masuk ke universitas yang ia inginkan.

Baca juga: Pemerintah Jalin Kerja Sama Alibaba, Jack Ma Akan Didik Talenta Startup Indonesia

Tidak hanya itu, Jack Ma juga ditolak sebanyak 10 kali oleh salah satu universitas paling prestisius di dunia, Harvard University.

Selanjutnya dia mendaftar ke Universitas Keguruan Hangzhou, semacam institut keguruan dan ilmu pendidikan.

Di sini dia belajar menjadi guru sekolah menengah.

Setelah lulus dari Universitas, dengan gelar Sarjana di bidang bahasa Inggris, dia ditugaskan mengajar di universitas.

Ketika itu gaji Ma sebulan sebesar 100-120 renminbi, setara dengan Rp 114.000-Rp 142.500 per bulan.

Baca juga: Jack Ma Manusia Rp 570 Triliun Ini akan Saksikan Acara Penutupan Asian Games di Jakarta

Pada tahun 1992, saat perekonomian China mulai bertumbuh, dia mencoba melamar di berbagai pekerjaan, akhirnya ia menjadi sekretaris general manager gerai penjual ayam goreng Kentucky Fried Chicken.

Di sinilah ia bekenalan dengan komputer dan internet, dari seorang teman.

Ketika dia mencari kata "beer" di mesin pencari Yahoo, dia menemukan kenyataan bahwa tidak ada data tentang China.

Akhirnya dia tertarik pada komputer dan meminjam uang 2.000 dollar AS dari kerabatnya untuk mendirikan perusahaan komputer.

Padahal dia tidak mengerti tentang komputer ataupun surat elektronik, bahkan dia tidak pernah menyentuh keyboard komputer sebelumnya.

Setelah mengenal internet inilah, dia memutuskan untuk memfasilitasi para pedagangan Tiongkok menjual barang ke luar negeri melalui dunia maya, dia mendirikan Alibaba.

Sekarang perusahaan yang dia pimpin, Alibaba Group bernilai lebih dari US$ 200 miliar setelah melantai di Bursa New York pada Oktober 2014.

"Tak ada seorang pun yang percaya bahwa saya dapat berhasil. Karena semua orang berkata bahwa saya ini orang yang aneh, punya pikiran berbeda."

"Mereka tak percaya ketika saya mengutarakan ide untuk melakukan sesuatu hal dengan internet," ucapnya.

"Mereka bilang, 'ini ide bodoh kan? Kita tak pernah mendengar tentang internet dan kamu pun tak tahu apa-apa soal komputer" tambah Jack Ma menirukan ucapan teman-temannya.

Baca juga: Segera Undur Diri dari Posisi Ketua Eksekutif Alibaba, Jack Ma Ingin Ikuti Jejak Bill Gates

Baca juga: Nobu Rela Bayar Cukup Besar Demi Bertemu Gisel di Medan dan Lakukan Hubungan Suami Istri di Hotel

Baca juga: AKHIRNYA Menkes Hadir Lagi di Mata Najwa, Nonton Streaming Trans7 Beres-beres Kursi Menkes

Ia tak menyerah, bahkan ketika usahanya bangkrut.

Jack Ma berhasil meyakinkan teman-temannya untuk berinvestasi mengembangkan bisnis itu.

Kini, prediksi Jack Ma benar.

Ia berhasil mengembangkan AliBaba hingga menjadi yang paling sukses di dunia.

Bahkan nilai AliBaba disebut-sebut melebihi potensi yang dimiliki facebook.

Dalam perhitungan per hari, AliBaba pun disebut berhasil melampaui e-Bay dan Amazon.

"Saya cuma ingin cari kerja, tapi karena tidak dapat, maka saya yang ciptakan sendiri pekerjaan itu," tandasnya. (*)

Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul Hilang lebih dari dua bulan, Jack Ma diprediksi telah tewas atau dipenjara, https://internasional.kontan.co.id/news/hilang-lebih-dari-dua-bulan-jack-ma-diprediksi-telah-tewas-atau-dipenjara
Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Biodata Jack Ma yang Diduga Hilang setelah Kritik Pemerintah China, Si Miskin Berubah Jadi Miliarder, https://surabaya.tribunnews.com/2021/01/04/biodata-jack-ma-yang-diduga-hilang-setelah-kritik-pemerintah-china-si-miskin-berubah-jadi-miliarder

Jangan Lupa Like Fanpage Facebook TribunKaltara.com

Follow Twitter TribunKaltara.com

Follow Instagram tribun_kaltara

Subscribes YouTube Tribun Kaltara Official

Sumber: Kontan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved