Penemuan Drone Laut

Faktor Kuat Seaglider Digunakan China untuk Aksi Mata-mata, Walau Dibantah KSAL, Bukan Kali Pertama

Berikut ini faktor kuat seaglider atau drone laut digunakan China untuk mata-mata laut Indonesia, meski sudah dibantah KSAL Laksamana TNI Yudo Margono

Kolase TribunKaltara.com / Tribunnews dan KOMPAS.COM
Penemuan drone laut atau seaglider yang ditemukan nelayan di Selayar, Sulawesi Selatan, beberapa waktu lalu. (Kolase TribunKaltara.com / Tribunnews dan KOMPAS.COM) 

Untuk mengetahuinya, imbuh dia, bila kemampuan di dalam negeri tidak memadai, Indonesia tentu bisa menghubungi berbagai pakar dunia yang mendalami hal ini melalui perwakilan Indonesia di seluruh dunia.

“Dalam konteks saat ini, maka ada baiknya sambil menunggu kepastian, Kementerian Luar Negeri membuat pernyataan keras yang ditujukan kepada siapapun negara, bila saatnya nanti terkuak memata-matai Indonesia. Bahwa Indonesia tidak akan segan-segan melakukan tindakan yang keras dan tegas,” kata Hikmahanto.

Indonesia di saat Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), dia menjelaskan, pernah melakukan tindakan tegas saat diduga ada penyadapan oleh intelijen Australia.

Saat itu, dia mengingatkan kembali, bahwa Dubes Indonesia untuk Australia dipanggil pulang untuk beberapa waktu dan sejumlah kerjasama Indonesia dan Australia dibekukkan.

Bukan Kali pertama

Penemuan drone laut diduga milik mata-mata China masuk ke Indonesia pada awal Januari 2021 bukanlah kali pertama.

Pada Maret 2019, drone laut diduga milik mata-mata China juga pernah jatuh di perairan Bintan.

Kala itu, warga setempat mengira drone laut sepanjang dua meter tersebut adalah rudal.

Dikutip Tribunnews dari YouTube iNews, drone laut itu ditemukan terdampar di perairan Pulau Tenggel, Bintan, Kepulauan Riau.

Disebutkan drone itu tidak berbahaya karena tak berfungsi lagi.

Saat ditemukan, drone milik mata-mata China itu sudah berkarang.

Diduga drone jatuh ke laut sejak Desember 2018.

Kapolres Bintan saat itu, AKBP Boy Herlambang, menegaskan bahwa drone tersebut bukanlah rudal.

Dilansir Kompas.com, Boy mengatakan, berdasarkan hasil pengecekan, drone itu buatan China.

Diduga drone itu milik lembaga penelitian China yang tengah melakukan penelitian, namun hanyut sampai ke Indonesia.

Benda aneh yang ditemukan nelayan Pulau Tenggel, Kecamatan Bintan Pesisir, Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau, Sabtu (23/3/2019) siang kemarin, yang sempat diduga rudak ternyata drone laut. (DOK POLRES BINTAN via KOMPAS.com)
Benda aneh yang ditemukan nelayan Pulau Tenggel, Kecamatan Bintan Pesisir, Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau, Sabtu (23/3/2019) siang kemarin, yang sempat diduga rudak ternyata drone laut. (DOK POLRES BINTAN via KOMPAS.com) (DOK POLRES BINTAN via KOMPAS.com)

Baca juga: Nelayan Sulawesi Temukan Benda Mirip Rudal, Jenderal Anak Buah Marsekal Hadi Tjahjanto Turun Tangan

Sumber: Tribunnews.com
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved