Berita Nunukan Terkini

Kisah Bocah Disabilitas di Nunukan, Hafal Nama-nama Menteri Jokowi, Idolakan Mensos Tri Rismaharini

Kisah bocah disabilitas di Nunukan, hafal nama-nama Menteri Jokowi, idolakan Mensos Tri Rismaharini

Penulis: Febrianus Felis | Editor: Amiruddin
TRIBUNKALTARA.COM/FELIS
Ardiman seorang anak disabilitas fisik di Nunukan penghafal nama Menteri Kabinet Jokowi-Ma'ruf, dan idolakan Menteri Sosial, Risma. TRIBUNKALTARA.COM/ Febrianus Felis. 

TRIBUNKALTARA.COM, NUNUKAN - Kisah bocah disabilitas di Nunukan, hafal nama-nama Menteri Jokowi, idolakan Mensos Tri Rismaharini .

Di balik keterbatasan fisik, Ardiman (14) seorang anak laki-laki di Nunukan, Kalimantan Utara (Kaltara) memiliki kemampuan menghafal yang cukup baik.

Ardiman tinggal disebuah rumah panggung berbahan kayu bersama kakek dan nenek serta kedua tantenya di Jalan TVRI, Gang Delima, RT 20, Kelurahan Nunukan Timur.

Dari pengakuan sang nenek, Sadiah (69), Ardiman lahir pada 22 Februari 2007 di sebuah rumah sakit kota Tarakan.

Baca juga: Audisi LIDA Indonesia 2021 Kaltara Batch 2, Peserta Asal Nunukan Ini Akui Pertama Kali Ikut Audisi

Baca juga: Kasus Konfirmasi Covid-19 Terus Meningkat, Bupati Nunukan Asmin Laura Kembali Berlakukan Jam Malam

Baca juga: UPDATE Tambah 27, Kasus Covid-19 Nunukan jadi 710, Jubir Satgas Sebut 52 Specimen Belum Diperiksa

Ia dilahirkan melalui proses caesar bersama saudara kembarnya bernama Budiman.

Kehendak Tuhan atas dua anak kembar itu berbeda, meskipun Ardiman terlahir dengan organ tubuh yang lengkap, namun tak bisa berjalan sama sekali.

Hal itu berbeda dengan adiknya, Budiman yang terlahir sempurna. Sejak lahir, dua saudara kembar itu terpisah tempat tinggal. Budiman tinggal bersama kedua orang tuanya di kota Tarakan, sementara Ardiman tinggal bersama kakek dan nenek.

Selama ini untuk berdiri Ardiman harus mencari pegangan yang ada disekitarnya seperti lemari, kursi, meja dan pagar di atas rumah.

Bahkan, ia tak bisa berdiri untuk waktu yang lama. Kalaupun harus duduk, Ardiman tak bisa tegak lama. Sehingga ia sesekali duduk membungkuk.

Untuk berpindah dari satu tempat ke tempat yang lain, Ardiman terpaksa harus ngesot di lantai.

Sebagai penyandang disabilitas fisik, tak mematahkan sedikitpun semangat Ardiman untuk bersekolah.

Ardiman mengenyam pendidikan mulai dari TK, SD hingga sekarang ia duduk di bangku SMP kelas I. Saat ini ia bersekolah di SMPN2 Nunukan.

"Sebenarnya sudah diterima di SMPN1, tapi dia milih untuk sekolah di SMPN2 karena di sana banyak temannya," kata sang nenek kepada TribunKaltara.com, Sabtu (09/01/2021), pukul 10.00 Wita.

Jarak rumah dengan tempat sekolah Ardiman terbilang cukup jauh, sehingga untuk sampai ke sekolah Ardiman diantar secara bergantian oleh kakek dan tantenya yang bernama Ana.

Halaman
123
Sumber: Tribun Kaltara
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved