Pesawat Sriwijaya Air Jatuh

Punya Pengalaman Penerbang, Ini Reaksi Panglima TNI Hadi Tjahjanto saat Kecelakaan Sriwijaya Air

Punya pengalaman penerbang, reaksi Panglima TNI Hadi Tjahjanto saat kecelakaan pesawat Sriwijaya Air, hingga TNI AU kerahkan helikopter Super Puma

Kolase TribunKaltara.com / KOMPAS.COM / KRISTIANTO PURNOMO dan I MADE ASDHIANA
Panglima TNI Hadi Tjahjanto dan Sriwijaya Air. (Kolase TribunKaltara.com / KOMPAS.COM / KRISTIANTO PURNOMO dan I MADE ASDHIANA) 

TRIBUNKALTARA.COM - Punya pengalaman penerbang, berikut reaksi Panglima TNI Hadi Tjahjanto saat kecelakaan pesawat Sriwijaya Air, hingga TNI AU kerahkan helikopter Super Puma.

Penerbangan Indonesia berduka setelah pesawat Sriwijaya Air dengan nomor penerbangan SJ 182 hilang kontak dan jatuh di Pulau Laki, Kepulauan Seribu, Jakarta, Sabtu (9/1/2021).

Insiden jatuhnya pesawat Sriwijaya Air turut mengundang reaksi dari Panglima TNI Hadi Tjahjanto yang juga punya pengalaman sebagai penerbang.

Panglima TNI Hadi Tjahjanto punya rekam jejak sebagai penerbang handal saat masih prajurit TNI AU.

Sejumlah pesawat termasuk C-130 Hercules hingga pesawat tempur F-16 Fight Falcon pernah diterbangkan Panglima TNI Hadi Tjahjanto.

Baca juga: TNI AL Tak Diam, Terjunkan Pasukan Khusus Denjaka dan Kopaska Cari Pesawat Sriwijaya Air yang Jatuh

Baca juga: Deretan Kecelakaan Pesawat di Indonesia, Terbaru Sriwijaya Air SJ-182 Rute Jakarta-Pontianak

Ketika pesawat Sriwijaya Air rute Jakarta-Pontianak itu hilang kontak dan jatuh, Panglima TNI Hadi Tjahjanto turut merasakan kesedihan.

Melalui akun Twitternya, Panglima TNI Hadi Tjahjanto beraksi hingga berjanji menangani kasus jatuhnya pesawat Sriwijaya Air.

Diketahui pesawat Sriwijaya Air SJY-182 take off pada pukul 14.36 WIB.

Selang beberapa menit kemudian pesawat tersebut hilang.

"Turut berduka cita atas jatuhnya pesawat @SriwijayaAir #sjy182 Semoga keluarga korban diberi ketabahan dan kesabaran," tulis Panglima TNI Hadi Tjahjanto di Twitter.

Tak cuma itu, Hadi Tjahjanto juga berjanji bakal mengerahkan TNI guna bekerja maksimal dalam proses pencarian pesawat Sriwijaya Air yang jatuh.

" TNI akan mengerahkan kemampuan untuk membantu proses evakuasi," tulis Hadi Tjahjanto.

Kerahkan helikopter Super Puma

Sementara itu, Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara ( TNI AU) menyiagakan helikopter dan pesawat untuk membantu pencarian pesawat Sriwijaya Air penerbangan SJ 182 yang hilang kontak di perairan Kepulauan Seribu.

"Merespons hilang kontak pesawat Sriwijaya SJ-218 rute Jakarta-Pontianak, sesuai instruksi Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, TNI AU telah menyiagakan helikopter dan pesawat fix wing untuk mendukung operasi pencarian dan pertolongan," kata Kepala Dinas Penerangan TNI AU Laksamana Pertama TNI Indan Gilang, Sabtu (9/1/2021).

Baca juga: BREAKING NEWS Pesawat Sriwijaya Air Rute Jakarta-Pontianak Diduga Hilang Kontak di Sekitar Laut Jawa

Indan mengatakan, helikopter yang disiagakan adalah helikopter Super Puma NAS-332 Skadron Udara 6 dan EC-725 Caracal Skadron 8 Lanud Atang Sendjaja Bogor.

Selain helikopter, TNI AU juga menyiapkan pesawat fix wing Boeing 737 Intai Maritim Skadron Udara 5 Lanud Sultan Hasanudin Makassar dan CN-295 Skadron Udara 2 Lanud Halim Perdanakusuma Jakarta.

"Personel SAR dari Korpaskhas telah disiagakan," kata Indan.

Ditemukan serpihan yang diduga badang pesawat.

Basarnas akan memulai pencarian ke lokasi pada Minggu (10/1/2021) besok jika malam ini berhasil menemukan titik koordinat lokasi jatuhnya pesawat.

Sementara itu, warga sekitar Pulau Lancang mengaku mendengar suara dentuman pukul 15.00 WIB dan sempat disangka suara guruh karena sedang hujan.

Setelah mendengar suara tersebut, warga Pulau Lancang langsung berlayar menuju perairan sekitar Pulau Laki dan telah memperoleh sejumlah puing-puing yang diduga berasal dari badan pesawat.

Basarnas Tanggapi Temuan Nelayan

Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan ( Basarnas ) belum bisa memastikan sejumlah barang dan serpihan yang ditemukan nelayan bagian dari pesawat Sriwijaya Air.

Deputi Operasi dan Kesiapsiagaan Basarnas Mayjen TNI Bambang Suryo Aji menjelaskan saat ini serpihan dan barang yang ditemukan tersebut sudah dikumpulkan untuk diteliti.

Tim juga telah membangun posko di JITC II untuk mengumpulkan seluruh informasi dan barang-barang yang ditemukan.

Baca juga: Pesawat Sriwijaya Air Hilang Kontak, Ini Kata Bupati Kepulauan Seribu, Nelayan Teriak Minta Tolong

“Serpihan ini masih dicurigai, kami belum bisa memastikan itu bagian pesawat dan sudah ada di kapal kita, tapi kita kumpulkan untuk dianalisis," ujar Bambang saa jumpa pers, Sabtu (9/1/2021).

Bambang menjelaskan dari analisis, diduga pesawat Sriwijaya Air SJ-182 yang hilang kontak jatuh di perairan di antara Pulau Laki dan Pulau Lancang, Kepulauan Seribu Selatan.

Saat ini tim sudah dikerahkan untuk memastikan titik lokasi jatuhnya pesawat.

Diharapkan malam ini tim menemukan lokasi jatuhnya pesawat dan pada Minggu pagi (10/1/2021) akan melaksanakan penyelaman.

“Di peta itu maksimal kedalaman pulau Lancang dan Pulau Laki itu sekitar 20-23 meter,” ujarnya.

Sebelumnya nelayan sempat menemukan rangkaian kabel dan potongan celana levis yang diduga bagian dari pesawat dan penumpang.

Barang-barang tersebut ditemukan di lokasi jatuhnya pesawat Sriwijaya Air.

Sriwijaya Air rute Jakarta-Pontianak hilang kontak sekitar pukul 14.00 WIB, Sabtu (9/1/2021).

Pesawat tipe B737-500 ini hilang kontak di kawasan perairan Kepulauan Seribu. Informasi sementara ada 56 penumpang dalam pesawat tersebut.

Pesawat Sriwijaya Air dijadwalkan terbang Jakarta pukul 14.36 WIB dan tiba di Pontianak pukul 15.44 WIB.

Kronologi pesawat Sriwijaya Air jatuh

Kementerian Perhubungan menjelaskan kronologi jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJY-182 rute Jakarta-Pontianak.

Juru Bicara Kementerian Perhubungan Adita Irawati menjelaskan pesawat hilang kontak pada pukul 14.40 WIB.

Kronologi kejadian pesawat SJY-182 take off pada pukul 14.36 WIB. Pada pukul 14.37 WIB melewati 1700 kaki dan melakukan kontak dengan Jakarta Approach Bandara Soekarno-Hatta.

Baca juga: KRONOLOGI Pesawat Sriwijaya Air Jakarta-Pontianak Kecelakaan, Hilang Kontak Seusai 4 Menit Terbang

Pesawat diizinkan naik di ketinggian 29.000 kaki dengan mengikuti standar. Pada pukul 14.40 WIB Jakarta Approach melihat Sriwijaya Air tidak ke arah 075 derajat melainkan ke barat laut.

"Oleh karenanya ATC (pemandu lalu lintas udara) menanyakan untuk melaporkan arah pesawat, tidak lama kemudian dalam hitungan detik pesawat hilang dari layar radar," ujar Adita saat jumpa pers di Bandara Soekarno Hatta, Sabtu (9/1/2021).

Adita menjelaskan di dalam pesawat terdapat 62 orang yang terdiri dari 50 penumpang. Sebanyak 40 penumpang dewasa, 7 anak-anak dan 3 bayi. Kemudian ada 12 orang kru pesawat. 6 kru aktif dan 6 ekstra kru.

"Saat ini kami terus berkoordinasi bersama Basrnas, KNKT termasuk maskapai Sriwijaya Air," ujarnya.

Di kesempatan yang sama Direktur Utama Sriwijaya Air Jefferson Irwin Jauwena memastikan pesawat dalam kondisi sehat dan layak terbang.

Sebelumnya pesawat juga terbang dari Pontianak ke Jakarta pulang pergi, kemudaian dari Pangkal Pinang-Jakarta dan selanjutnya terbang lagi ke Pontianak.

Terkait penundaan, Jefferson menengaskan hal tersebut dikarenakan cuaca bukan karena kendala teknis.

"Rute ini lanjutan ke Pontianak. Jadi seharusnya tidak ada masalah. Dari perawatan juga tidak ada masalah," ujarnya.

(*)

Artikel ini sebagian telah tayang di Kompas.com dengan judul "Cari Pesawat Sriwijaya Air, TNI AU Kerahkan Helikopter Super Puma ", Klik untuk baca: https://nasional.kompas.com/read/2021/01/09/21105121/cari-pesawat-sriwijaya-air-tni-au-kerahkan-helikopter-super-puma.
Penulis : Ardito Ramadhan
Editor : Icha Rastika
dan
Artikel ini telah tayang di Kompas.tv dengan judul Basarnas Belum Bisa Pastikan Barang yang Ditemukan Nelayan Bagian dari Sriwijaya Air,
https://www.kompas.tv/article/136650/basarnas-belum-bisa-pastikan-barang-yang-ditemukan-nelayan-bagian-dari-sriwijaya-air?page=all
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved