Virus Corona
Jepang Klaim Temukan Varian Baru Virus Corona, Beda Jenis dengan Kasus di Inggris dan Afrika Selatan
Update terbaru Covid-19, Jepang klaim temukan varian baru virus corona, beda jenis dengan kasus di Inggris dan Afrika Selatan.
Sebagian orang menganggap aturan ini belum cukup, mengingat stasiun kereta dan restoran masih terlihat padat, termasuk di malam hari.
Sejauh ini, Jepang telah menderita sekitar 4.000 kematian terkait dengan Covid-19, dan lebih dari 280.000 kasus Covid-19 yang terkonfirmasi.
Imbauan Dubes RI ke WNI di Jepang
Pemerintah Jepang kembali memberlakukan keadaan darurat untuk Tokyo, Kanagawa, Saitama, dan Chiba.
Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga dalam pernyataan persnya pada Kamis (7/1/2021) mengatakan, status darurat itu berlaku mulai 8 Januari hingga 7 Februari 2021.
Duta Besar RI untuk Jepang Heri Akhmadi mengimbau Warga Negara Indonesia ( WNI) yang bermukim di Jepang agar mematuhi aturan Pemerintah Jepang.
Pernyataan itu disampaikan Heri melalui video pesan singkatnya pada Kamis sebagaimana rilis yang diterima Kompas.com.
Baca juga: 10.680 Dosis Tiba di Kaltara, Vaksin Corona Sinovac Disimpan Dalam Suhu di Bawah 10 Derajat Celcius
Heri mengimbau agar WNI mematuhi peraturan Pemerintah Jpang hal protokol kesehatan maupun kebijakan terkait lainnya seperti aturan keluar-masuk Jepang.
"Tingkatkan kehati-hatian dan kurangi bepergian. Terutama ke tempat-tempat ramai. Kecuali untuk kepentingan yang sangat mendesak," ujar Heri.
Untuk keseharian, Heri juga mengingatkan para WNI di Jepang untuk terus mengenakan masker, rajin mencuci tangan, dan menjaga ventilasi ruangan.
Dia juga mengimbai WNI untuk menghindari kondisi 3C yaitu closed spaces (ruangan tertutup), crowded places (tempat ramai), dan close conversation (mengobrol jarak dekat).
Baca juga: Kisah Paulus, Selamat dari Kecelakaan Pesawat Sriwijaya Air SJ-182, Ternyata Gara-gara Tes Covid-19
Jika terpaksa melakukan kegiatan bersama di dalam ruangan atau makan di restoran, Heri meminta WNI agar memperhatikan ”Five Keeps” untuk kesehatan bersama.
"Pertama, jaga jumlah orang yang makan bersama. Kedua, jaga lamanya waktu makan agar kurang dari 1 jam. Ketiga, jaga suara dan tidak berisik.
Keempat, jaga pemisahan makanan dan minuman. Kelima, jaga ventilasi dan kebersihan ruangan," terang Heri.
Berdasarkan data dari Kedutaan Besar RI (KBRI) Tokyo, ada cukup banyak WNI yang tinggal di kawasan pemberlakuan keadaan darurat.