Virus Corona

Jepang Klaim Temukan Varian Baru Virus Corona, Beda Jenis dengan Kasus di Inggris dan Afrika Selatan

Update terbaru Covid-19, Jepang klaim temukan varian baru virus corona, beda jenis dengan kasus di Inggris dan Afrika Selatan.

TribunKaltara.com
ILUSTRASI - Virus Corona Covid-19 

TRIBUNKALTARA.COM - Update terbaru Covid-19, Jepang klaim temukan varian baru virus corona, beda jenis dengan kasus di Inggris dan Afrika Selatan.

Kabar buruk bagi Jepang terkait penyebaran kasus virus corona Covid-19.

Kementerian Kesehatan Jepang mengumumkan telah menemukan varian baru virus corona.

Namun varian baru virus corona yang ditemukan di Jepang berbeda dengan yang sebelumnya teridentifikasi di Inggris dan Afrika Selatan.

Klaim Jepang ini berdasarkan temuan varian baru virus corona pada orang yang datang dari Brasil.

Pada Minggu (10/1/2021), Kementerian Kesehatan Jepang mengatakan, varian baru virus corona itu ditemukan dalam tes bandara pada seorang pria berusia 40-an, seorang wanita berusia 30-an dan dua remaja.

Baca juga: Antisipasi Penularan Virus Corona, Pelatihan Sistem Informasi Desa di Malinau Digelar Terbatas

Saat ini Jepang sedang bekerja dengan negara lain, WHO dan ahli medis lainnya untuk menganalisis virus varian baru ini.

Belum diketahui apakan vaksin yang tersedia dapat mencegah varian baru virus yang baru ditemukan ini.

Pria yang dites positif tidak menunjukkan gejala apa pun pada saat kedatangan, tetapi ia dirawat di rumah sakit setelah mengalami kesulitan bernapas.

Sedangkan satu perempuan yang dites positif mengalami sakit kepala.

Satu orang remaja pria mengalami demam, sedangkan satu orang remaja perempuan tidak mengalami gejala.

Baca juga: Tetangga Indonesia Kini Terpuruk Lawan Varian Baru Virus Corona, Sempat Hebat Tangani Covid-19

Sekitar 30 kasus varian dari Inggris dan Afrika Selatan telah dilaporkan sebelumnya di Jepang.

Para ahli khawatir karena varian baru virus corona ini tampaknya menyebar lebih cepat.

Jepang telah mengumumkan keadaan darurat untuk wilayah Tokyo, yang dimulai pada hari Jumat lalu.

Pemerintah meminta restoran dan bar tutup pada jam 8 malam.

Sebagian orang menganggap aturan ini belum cukup, mengingat stasiun kereta dan restoran masih terlihat padat, termasuk di malam hari.

Sejauh ini, Jepang telah menderita sekitar 4.000 kematian terkait dengan Covid-19, dan lebih dari 280.000 kasus Covid-19 yang terkonfirmasi.

Imbauan Dubes RI ke WNI di Jepang

Pemerintah Jepang kembali memberlakukan keadaan darurat untuk Tokyo, Kanagawa, Saitama, dan Chiba.

Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga dalam pernyataan persnya pada Kamis (7/1/2021) mengatakan, status darurat itu berlaku mulai 8 Januari hingga 7 Februari 2021.

Duta Besar RI untuk Jepang Heri Akhmadi mengimbau Warga Negara Indonesia ( WNI) yang bermukim di Jepang agar mematuhi aturan Pemerintah Jepang.

Pernyataan itu disampaikan Heri melalui video pesan singkatnya pada Kamis sebagaimana rilis yang diterima Kompas.com.

Baca juga: 10.680 Dosis Tiba di Kaltara, Vaksin Corona Sinovac Disimpan Dalam Suhu di Bawah 10 Derajat Celcius

Heri mengimbau agar WNI mematuhi peraturan Pemerintah Jpang hal protokol kesehatan maupun kebijakan terkait lainnya seperti aturan keluar-masuk Jepang.

"Tingkatkan kehati-hatian dan kurangi bepergian. Terutama ke tempat-tempat ramai. Kecuali untuk kepentingan yang sangat mendesak," ujar Heri.

Untuk keseharian, Heri juga mengingatkan para WNI di Jepang untuk terus mengenakan masker, rajin mencuci tangan, dan menjaga ventilasi ruangan.

Dia juga mengimbai WNI untuk menghindari kondisi 3C yaitu closed spaces (ruangan tertutup), crowded places (tempat ramai), dan close conversation (mengobrol jarak dekat).

Baca juga: Kisah Paulus, Selamat dari Kecelakaan Pesawat Sriwijaya Air SJ-182, Ternyata Gara-gara Tes Covid-19

Jika terpaksa melakukan kegiatan bersama di dalam ruangan atau makan di restoran, Heri meminta WNI agar memperhatikan ”Five Keeps” untuk kesehatan bersama.

"Pertama, jaga jumlah orang yang makan bersama. Kedua, jaga lamanya waktu makan agar kurang dari 1 jam. Ketiga, jaga suara dan tidak berisik.

Keempat, jaga pemisahan makanan dan minuman. Kelima, jaga ventilasi dan kebersihan ruangan," terang Heri.

Berdasarkan data dari Kedutaan Besar RI (KBRI) Tokyo, ada cukup banyak WNI yang tinggal di kawasan pemberlakuan keadaan darurat.

Di Tokyo terdapat 5.450 orang, Chiba ada 2.697 orang, Saitama ada 3.433 orang, dan Kanagawa dengan 4.044.

Baca juga: Vaksin tak Hentikan Penularan Virus Corona, Gubernur Kaltara Irianto Lambrie: Bukan Berarti Selesai

Secara umum, Jepang mengalami lonjakan kasus Covid-19 baru yang menunjukkan terjadinya pandemi gelombang ketiga. Pada 7 Januari, Tokyo mencatat rekor 2.447 kasus Covid-19 baru atau 40,7 persen dari kasus nasional.

Secara nasional Jepang mencatat 7.490 kasus Covid-19, pertama kalinya kasus nasional di atas angka 7.000 kasus.

Ada pun total jumlah kasus virus corona di Jepang adalah 266.924 kasus dengan jumlah kematian sebanyak 3.859 orang.

(*)

Jangan Lupa Like Fanpage Facebook TribunKaltara.com

Follow Twitter TribunKaltara.com

Follow Instagram tribun_kaltara

Subscribes YouTube Tribun Kaltara Official

Artikel ini telah tayang di Kompas.tv dengan judul Jepang Temukan Virus Corona Varian Baru, Berbeda dengan Jenis yang Ditemukan di Inggris,
https://www.kompas.tv/article/136920/jepang-temukan-virus-corona-varian-baru-berbeda-dengan-jenis-yang-ditemukan-di-inggris?page=all
Sumber: Kompas TV
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved