Bursa Calon Kapolri
Politisi Demokrat Sebut Pengganti Idham Azis Tak Mungkin Dipaketkan dengan Wakapolri, Kok Bisa?
Politisi Demokrat Didik Mukrianto sebut Kapolri pengganti Idham Azis tak mungkin dipaketkan dengan Wakapolri, kok bisa?
TRIBUNKALTARA.COM - Politisi Demokrat Didik Mukrianto sebut Kapolri pengganti Jenderal Idham Azis tak mungkin dipaketkan dengan Wakapolri, kok bisa?
Hal itu disampaikan Didik Mukrianto menyusul adanya wacana mengganti Kapolri Jenderal Idham Azis dan Wakapolri Komjen Pol Gatot Eddy Pramono secara bersamaan atau dipaketkan.
Penggantian Idham Azis menyusul Jenderal berdarah Bugis itu akan memasuki masa pensiun pada Januari 2021 bulan ini.
Sejumlah nama Jenderal bintang tiga pun kini menguat untuk menggantikan Idham Azis sebagai orang nomor satu di tubuh Polri.
Teranyar, Kompolnas telah menyodorkan lima nama Jenderal kepada Presiden Jokowi untuk selanjutnya dipilih dan diajukan ke DPR.
Baca juga: TERUNGKAP! Orang Kepercayaan Jokowi Calon Kapolri Pengganti Idham Azis, Dapat Tugas Khusus & Loyal
Baca juga: Intip Kekayaan 5 Calon Kapolri Pengganti Idham Azis, Jenderal Seangkatan Tito Karnavian Paling Tajir
Baca juga: Listyo Sigit Disodorkan Jadi Calon Kapolri, Eks Ajudan Jokowi Pernah Gantikan Posisi Idham Azis
Anggota Komisi III DPR Didik Mukrianto menyebut usulan nama calon Kapolri dari Presiden Joko Widodo ( Jokowi ) ke DPR, tidak mungkin dipaketkan dengan calon Wakil Kapolri.
"Terkait dengan wacana atau diskursus pencalonan Kapolri yang dipaketkan dengan calon wakil Kapolri tersebut, secara aturan tidak dimungkinkan dilakukan dalam satu paket dalam proses tehnisnya," ujar Didik Mukrianto saat dihubungi, Jakarta, Senin (11/1/2021).
Didik menjelaskan, berdasarkan Pasal 11 Undang-Undang Nomor 2 tahun 2002, Kapolri diangkat dan diberhentikan Presiden dengan persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat ( DPR ).
Sedangkan menurut Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 52 Tahun 2010, kata Didik Mukrianto , Wakapolri adalah jabatan eselon IA.
"Pengangkatan dan pemberhentian pejabat pada jabatan dan kepangkatan Perwira Tinggi (PATI) bintang dua ke atas, atau yang termasuk dalam lingkup jabatan eselon IA dan IB ditetapkan Kapolri setelah dikonsultasikan dengan Presiden," kata politisi Demokrat itu.
"Maka secara nalar dan logika kalau mendasarkan kepada aturan tersebut, tidak mungkin secara formal bisa dipaketkan," sambung Didik Mukrianto
Sebelumnya, Ketua Presidium Indonesia Police Watch ( IPW ) Neta S Pane menyebut saat ini muncul sebuah gagasan dari lingkungan Istana Kepresidenan untuk membuat satu paket pergantian Kapolri dan Wakapolri.
"Yakni menaikkan Wakapolri Komjen Gatot Eddy menjadi Kapolri pengganti Idham Azis dan sekaligus mendorong Kabareskrim Komjen Sigit menjadi Wakapolri menggantikan Gatot Eddy," kata Neta dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu (6/1/2021).
Surat Presiden soal calon Kapolri belum diterima DPR
Pimpinan DPR RI belum menerima surat presiden (surpres) terkait calon kapolri menjelang Rapat Paripurna Pembukaan Masa Persidangan III untuk tahun sidang 2020-2021, Senin (11/1/2021).
Demikian disampaikan Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad ditemui awak media sebelum rapat paripurna berlangsung.
"Sampai hari ini DPR belum menerima surat dari presiden mengenai calon kapolri," kata Dasco di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (11/1/2021).
Dasco mengatakan, posisi DPR saat ini menunggu surpres dari Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Jika nantinya surpres telah diterima, DPR akan menindaklanjuti surpres sesuai mekanisme.
"Tentunya kami dalan posisi menunggu saja dan apabila surat tersebut sudah sampai tentunya kami akan melakukan proses sesuai mekanisme yang berlaku," ujarnya.
Lebih lanjut, Dasco tidak bisa memperkirakan kapan surpres akan diterima DPR.
Namun, menurutnya Presiden Jokowi telah menmperkirakan kapan seharusnya surpres calon kapolri dikirim sebelum batas waktu yang ditentukan undang-undang.
Ketua Harian DPP Partai Gerindra itu meminta semua pihak untuk menunggu.
"Presiden akan nenghitung mengenai persyaratan surat harus masuk sebelum batas waktu kapolri yang sekarang pensiun. Itu ada aturannya berapa hari," ucap Dasco.
"Tentunya surat tersebut akan datang sebelum masa batas jatuh temponya. Mari kita tunggu saja," imbuhnya.
Diketahui, Jenderal Polisi Idham Azis bakal pensiun dari jabatannya sebagai Kepala kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri) pada Januari 2021.
Terdapat beberapa nama jenderal bintang tiga yang berpeluang menjadi Kapolri, diantaranya Listyo Sigit Prabowo, Gatot Eddy Pramono, Boy Rafli Amar dan Agus Andrianto.
Kompolnas Sodorkan 5 Nama Calon Kapolri
Kabar terbaru bursa calon Kapolri, Menko Polhukam Mahfud MD bocorkan Jenderal calon pengganti Idham Azis di kursi Kapolri, ada Listyo Sigit Prabowo.
Setelah beredar spekulasi nama Jenderal yang masuk di bursa calon Kapolri, Menko Polhukam akhirnya mengumumkan sejumlah nama yang telah dikantongi Presiden Jokowi.
Ada 5 Jenderal polisi yang masuk bursa calon Kapolri pengganti Idham Azis, termasuk Kabareskrim Listyo Sigit Prabowo.
Dalam akun Twitternya, Mahfud MD menjelaskan kelima nama Jenderal polisi ini berdasarkan yang diajukan Kompolnas ke Presiden Jokowi.
"Ini 5 nama Komjen Pol. yg diajukan kpd Presiden oleh Kompolnas utk dipilih sbg calon Kapolri: 1) Gatot Eddy Pramono; 2) Boy Rafly Amar; 3) Listyo Sigit Prabowo; 4) Arief Sulistyanto; 5) Agus Andrianto," tulis Mahfud MD.
Menurutnya 5 Jenderal polisi ini layak sebagai pengganti Idham Azis di kursi Kapolri.
"Kelima org itu dianggap memenuhi syarat profesionalitas, loyalitas, jam terbang," tulis Mahfud MD di Twitter.
Nama Kabareskrim Komjen Listyo Sigit Prabowo sebelumnya dikabarkan bakal terdepak dari bursa calon Kapolri.
Namun faktanya, Komjen Listyo Sigit Prabowo turut diajukan ke Presiden sebagai pengganti Idham Azis.
Uniknya, dari 5 nama Jenderal tersebut, ada satu yang nama baru yang muncul, yakni Komjen Arief Sulistyanto.
Siapakah dia?
Komjen Arief Sulistyanto adalah Perwira Polri yang kini menjabat Kepala Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Polri atau Kalemdiklat Polri.
Sosok Komjen Arief Sulistyanto ternyata angkatan Akpol 1987 lebih senior ketimbang calon Kapolri lainnya maupun Idham Azis.
Pengalamannya cukup matang di bidang Reserse.
Baca juga: TERBARU, Mahfud MD Bocorkan Jenderal Calon Pengganti Idham Azis di Kursi Kapolri, Ada Listyo Sigit
Baca juga: Daftar Kekayaan Jenderal Polisi Anak Buah Idham Azis Calon Kapolri, Siapa Dipilih Presiden Jokowi?
Baca juga: IPW Sebut Komjen Gatot Eddy Masuk Bursa Calon Kapolri Pengganti Idham Azis, Listyo Sigit Prabowo?
Pengamat sebut pilihan bukan angkatan 1988
Direktur Eksekutif ETOS Indonesia Institute Iskandarsyah menyoroti soal isu pergantian Kapolri dan Wakapolri yang disinyalir berganti satu paket.
Adapun maksud dari isu satu paket itu sendiri yakni skenario Presiden Jokowi menaikkan Wakapolri Komjen Gatot Eddy Pramono sebagai Kapolri, dan kemudian mendorong Kabareskrim Komjen Sigit Listyo sebagai Wakapolri.
"Menurut saya, Jokowi tidak akan meminta Komjen Gatot Eddy Pramono untuk duduk di pucuk pimpinan tertinggi Polri, karena kita ketahui Gatot Eddy lulusan Angkatan 1988 dan itu satu angkatan dengan Kapolri Jendral Idham Azis sebagai Kapolri yang akan berakhir masa jabatannya," kata Iskandarsyah saat dikonfirmasi, Jumat (8/1/2021).
Iskandarsyah pun mempertanyakan bagaimana bisa satu angkatan bisa memimpin Korps Bhayangkara dua periode.
Menurutnya, kemungkinan itu justru akan jatuh kepada Kabaharkam Komjen Agus Andrianto yang akan menggantikan Kapolri Idham Aziz.
Kemudian, posisi Wakapolri akan diisi oleh Kabareskrim Komjen Sigit.
"Kabaharkam Agus angkatan 1989 dan Kabareskrim Sigit angkatan 1991. Ini komposisi yang pas" katanya.
Dengan begitu, Iskandarsyah menilah setiap angkatan sudah diwakili menjabat Kapolri.
"Angkatan 87 sudah diwakili oleh Pak Tito. Angkatan 88 juga sudah diwakili oleh Pak Idham Aziz. Sudah saatnya regenerasi berikutnya yang akan memimpin," tambah Iskandarsyah.
"Sebaiknya, janganlah dua generasi yang sama dipaksakan. Berikan generasi-generasi berikutnya," jelas Iskandarsyah.
Indonesia Police Watch (IPW) menyampaikan presiden Joko Widodo (Jokowi) diperkirakan tengah mempertimbangkan menunjuk Komjen Gatot Eddy menjadi Kapolri menggantikan Jenderal Idham Azis yang memasuki masa pensiun.
Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane menyampaikan gagasan tersebut mulai menguat di lingkungan istana.
Nantinya, Jokowi akan sekaligus menunjuk Kabareskrim Listyo Sigit Prabowo sebagai Wakapolri untuk menggantikan posisi Gatot.
"Saat ini ada gagasan dari lingkungan Istana Kepresidenan untuk membuat satu paket pergantian Kapolri dan Wakapolri, yakni menaikkan Wakapolri Komjen Gatot Eddy menjadi Kapolri pengganti Idham Azis dan sekaligus mendorong Kabareskrim Komjen Sigit menjadi Wakapolri menggantikan Gatot Eddy," kata Neta dalam keterangannya, Rabu (6/1/2021).
Dari pantauan IPW, gagasan tersebut semakin serius dibahas kalangan Istana atau kalangan dekat Presiden Jokowi menjelang penyerahan nama Kapolri baru ke DPR.
Ini setelah Wanjakti Polri dan Kompolnas menyampaikan usulan nama nama calon Kapolri kepada Presiden.
"Diperkirakan usulan nama calon Kapolri itu sudah disampaikan Wanjakti Polri, sementara usulan nama dari Kompolnas diperkirakan baru diserahkan pada Jumat 8 Januari 2021," ungkap dia.
(*)
Jangan Lupa Like Fanpage Facebook TribunKaltara.com
Follow Twitter TribunKaltara.com
Follow Instagram tribun_kaltara
Subscribes YouTube Tribun Kaltara Official