Pesawat Sriwijaya Air Jatuh

Warga Dengar Suara Gemuruh saat Pesawat Sriwijaya Air Jatuh, Prediksi KNKT Bukan Meledak di Udara

Kesaksian warga mendengar suara gemuruh saat pesawat Sriwijaya Air jatuh, prediksi KNKT bukan meledak di udara.

Kolase TribunKaltara.com / Tribunnews dan KOMPAS.COM
Pesawat Sriwijaya Air Jatuh di perairan gugusan Kepulauan Seribu, Jakarta. (Kolase TribunKaltara.com / Tribunnews dan KOMPAS.COM) 

Prediksi KNKT

Komite Nasional Keselamatan Transportasi ( KNKT ) memprediksi pesawat Sriwijaya Air jatuh dalam keadaan utuh dan bukan meledak di udara.

Pecahnya pesawat Sriwijaya Air diperkirakan terjadi ketika badan pesawat bertabrakan dengan permukaan air.

Ketika dihubungi Kompas TV melalui sambungan telepon dalam program Breaking News, Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono mengatakan serpihan pesawat Sriwijaya Air ditemukan dalam kondisi normal.

Kondisi normal yang dimaksudkannya, dalam artian tidak ada indikasi kehancuran yang tidak wajar.

Baca juga: Kehebatan Denjaka, Pasukan Khusus TNI yang Cari Sriwijaya Air SJ-182, Pernah Hadapi Perompak Somalia

“Memang hancur, tapi hancur natural karena benturan ke air. Sejauh ini yang dilihat bukan karena ledakan di udara. Hancurnya natural karena benturan di air,” ujarnya dalam Program Breaking News di Kompas TV, Minggu (10/1/2021) malam.

Menurutnya, hal ini terlihat dari puing Sriwijaya Air yang berkumpul di satu titik.

Sedangkan jika terjadi ledakan di udara, maka puing yang ditemukan akan menyebar di area yang luas.

Namun demikian, hal ini masih harus dikonfirmasi dengan pembacaan black box.

Saat ini, titik lokasi black box sudah diidentifikasi dan pencarian akan terus dilanjutkan pada hari Senin (11/01/2021).

Menurut Soerjanto, keberadaan black box ini sangat vital untuk mengungkap bagaimana terjadinya kecelakaan Sriwijaya Air.

“Kita bisa tahu pasti parameter apa yang aneh dan di luar normal.

Kita bisa tahu pilotnya ngomong apa, untuk dilakukan analisa. Jadi keberadaan black box itu vital,” tambahnya.

Soerjanto menambahkan, saat ini proses pencarian puing masih terus berlanjut.

Nantinya puing yang ditemukan akan diterima di Demaga JICT dan kemudian disimpan dan diinventarisasi di Tanjung Priok dan disimpan di fasilitas milik Ditjen Laut Kementerian Perhubungan.

Baca juga: Paling Dicari Seusai Pesawat Sriwijaya Air SJ-182 Rute Jakarta-Pontianak Jatuh, Apa Itu Black Box?

Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved