Pesawat Sriwijaya Air Jatuh

Beda FDR & CVR, Komponen Black Box Sriwijaya Air yang Dicari, Bisa Ungkap Penyebab Jatuhnya Pesawat

Beda FDR dan CVR, komponen black box Sriwijaya Air yang paling dicari, bisa ungkap penyebab jatuhnya pesawat di perairan Kepulauan Seribu.

Editor: Amiruddin
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Komponen black box Sriwijaya Air SJ 182, yakni FDR telah ditemukan penyelam TNI-AL. (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN ) 

3. Kecepatan udara

4. Percepatan vertikal

5. Tajuk magnet

6. Posisi kolom kontrol

7. Posisi kemudi rudder

8. Posisi roda kontrol

9. Penstabil horizontal

10. Aliran bahan bakar

Perekam solid-state dapat melacak lebih banyak parameter daripada pita magnetik karena memungkinkan aliran data yang lebih cepat. Solid-state FDR dapat menyimpan hingga 25 jam data penerbangan. Setiap parameter tambahan yang dicatat oleh FDR memberi penyidik ​​satu petunjuk lagi tentang penyebab kecelakaan.

Sejarah kotak hitam

Meski dinamakan kotak hitam, namun perangkat ini sebenarnya tidak berwarna hitam melainkan berwarna orange. Ia tahan benturan ekstrem dan sanggup bertahan di dalam air. Bahkan ini dilengkapi pula dengan underwater locator beacon (ULB) atau underwater acoustic beacon yang akan aktif jika terendam air. ULB akan mengirimkan sinyal kordinat lokasi di mana pesawat itu berada.

Asal usul kotak hitam

Produsen pesawat komersil pertama yang menggunakan pesawat bermesin jet, De Havilland Comet mengalami kecelakaan fatal sebanyak empat kali pada tahun 1953 dan 1954. Tiga diantaranya merupakan kecelakaan yang pada saat itu tak diketahui penyebabnya.

Adapun kecelakaan pertama De Havilland Comet, yang menimpa maskapai penerbangan Canadian Pacific Airlines di Karachi, Pakistan pada 3 Maret 1953 disebut merupakan akibat dari kesalahan pilot.

Kemudian pada 2 Mei 1953 terjadi kecelakaan serupa menimpa Flight BOAC 783/057, kemudian pada 10 Januari 1954 kecelakaan juga menimpa BOAC 781 serta terjadi pada maskapai penerbangan South African Airways Flight 201 pada 8 April 1954.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Batam
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved