Berita Nasional Terkini
Prabowo Berikan Kunci Mobil ke Jenderal Andika Perkasa, Menhan Borong Ratusan Maung Pindad untuk TNI
Menhan Prabowo Subianto berikan kunci mobil secara simbolis ke KSAD Jenderal Andika Perkasa, borong ratusan rantis Maung Pindad untuk TNI
TRIBUNKALTARA.COM - Menteri Pertahanan ( Menhan ) Prabowo Subianto berikan kunci mobil secara simbolis ke KSAD Jenderal Andika Perkasa, borong ratusan rantis Maung Pindad untuk TNI.
Kabar gembira bagi TNI, Menhan Prabowo Subianto memberikan 'hadiah tahun baru' kendaraan taktis Maung produksi PT Pindad.
Penyerahan Maung Pindad ke TNI itu dilakukan secara simbolis saat Prabowo Subianto memberikan kunci mobil ke KSAD Jenderal Andika Perkasa, Rabu (13/01/2021).
Juru Bicara Menteri Pertahanan, Dahnil Anzar Simanjuntak, mengatakan kendaraan tersebut diserahkan usai Prabowo Subianto memimpin Rapim Kementerian Pertahanam 2021 hari kedua.
Selain itu, kata Dahnil, Prabowo Subianto juga menyerahkan empat unit Kendaraan Armour ILSV Jeforce dan 100 unit sepeda motor untuk TNI.
Baca juga: Datangi Mabes TNI AD, Prabowo Paparkan Revisi Doktrin ke Para Jenderal, Ada KSAD Andika Perkasa
Dahnil mengatakan kendaraan tersebut diperuntukkan untuk mendulung operasi TNI di berbagai wilayah di Indonesia.
Kendaraan tersebut, kata Dahnil, diserahkan Prabowo kepada tiga Kepala Staf Angkatan yakni KSAD Jenderal Andika Perkasa, Kepala Staf TNI Angkatan Udara Marsekal TNI Fadjar Prasetyo, dan Kepala Staf TNI Angkatan Laut Laksamana TNI Yudo Margono.
"Kementerian Pertahanan saat ini tengah memesan rantis Maung sebanyak 500 unit yang diselesaikan secara bertahap oleh PT Pindad (Persero)," kata Dahnil dalam keterangan tertulisnya pada Rabu (13/1/2021).
Dahnil mengatakan hal tersebut merupakan upaya Kementerian Pertahanan dalam mendukung peningkatan produksi alutsista dalam negeri.

Baca juga: Pengakuan Kolonel TNI Senior ke KSAD Jenderal Andika Perkasa, Kerap Diremehkan Sebelum Ikut Seskoad
Selain itu, kata Dahnil, hal itu sesuai yang tercantum dalam UU No 16 tahun 2012 tentang Industri Pertahanan.
"Bahwa pengembangan industri pertahanan merupakan bagian terpadu dari perencanaan strategis pengelolaan sumber daya nasional untuk kepentingan pertahanan dan keamanan negara," kata dia.
Dahnil mengatakan Kementerian Pertahanan Republik Indonesia menyelenggarakan Rapat Pimpinan Kementerian Pertahanan (Rapim Kemhan) Tahun 2021 selama dua hari yaitu pada tanggal 11 dan 13 Januari 2021.
Ia menjelaskan, kegiatan tersebut dilaksanakan secara sederhana dengan metode tatap muka dan virtual, dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan secara ketat dan berpedoman pada kebijakan pemerintah tentang pembatasan kegiatan masyarakat atau pengetatan pembatasan sosial berskala besar (PSBB).
Baca juga: Pantau Pencarian Pesawat Sriwijaya Air, Panglima TNI Hadi Tjahjanto Siapkan Alutsista Canggih
Rapim Kemhan Tahun 2021, kata Dahnil, fokus pada tema “Kemandirian Pertahanan dan Keamanan yang Kuat Mewujudkan Indonesia Tangguh”.
Rapim Kemhan Tahun 2021 tersebut, kata dia, menyampaikan capaian dan kerja yang telah dilaksanakan oleh Kemhan sebagai refleksi satu tahun kinerja di bidang penyelenggaraan kebijakan pertahanan negara pada kabinet Indonesia Maju.
Dahnil mengatakan tema tersebut dilatarbelakangi oleh pemahaman Pertahanan dan Keamanan yang kuat akan mampu menangkal berbagai Ancaman, Gangguan, Hambatan dan Tantangan (AGHT) dan merupakan salah satu persyarat tetap tegaknya NKRI serta terselenggaranya pembangunan termasuk didalamnya perekonomian nasional.
"Kemandirian Pertahanan juga berarti kemampuan untuk semaksimal mungkin memenuhi kebutuhan alutsista sendiri, hal ini tentunya dengan menggerakkan industri pertahanan dalam negeri dan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi nasional," kata Dahnil.
Pada tahun 2020, kata dia, Indonesia memasuki tahun pertama dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah 2020-2024 yang merupakan bagian dari agenda pembangunan 5 tahunan terakhir dalam rencana pembangunan jangka panjang nasional 2005-2025.
Dalam rangka mendukung rencana kerja pemerintah tahun 2021, kata dia, UO Kemhan melaksanakan program dan kegiatan terkait dua prioritas nasional yaitu pembangunan manusia dan pengentasan kemiskinan, serta mengenai stabilitas, dan tentu tetap mempertimbangkan Lingkungan strategis yang sedang berkembang baik regional maupun global.
Rapim tersebut langsung dipimpin oleh Menteri Pertahanan RI, Prabowo Subianto dengan dihadiri para Pejabat Kementerian Pertahanan secara terbatas, dan sebagian mengikuti secara Virtual.
Rapim juga dihadiri oleh Para Kepala Staf dan Kasum TNI serta para Direksi BUMN yang terkait dengan Industri Pertahanan.

Baca juga: Kehebatan Denjaka, Pasukan Khusus TNI yang Cari Sriwijaya Air SJ-182, Pernah Hadapi Perompak Somalia
Sebelumnya pada tahun lalu, Menhan Prabowo Subianto telah memesan 500 unit mobil perang dengan bracket senjata kaliber 7,62 dan konsul senapan serbu SS2-V4.
Menurut Prabowo Subianto, pembelian kendaraan perang dari PT Pindad sesuai arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi), agar mengutamakan industri dalam negeri untuk pengadaan barang.
"Pindad adalah industri dalam negeri, kita ingin hidupkan industri dalam negeri, kita ingin ciptakan lapangan kerja, kita ingin tingkatkan pendapatan bangsa kita," papar Prabowo.
Prabowo menyebut, selain buatan produk dalam negeri, pemerintah juga tetap membutuhkan alat utama sistem persenjataan (alutsista) dari luar negeri.
Namun, Prabowo tidak menyebut apa saja yang akan dibeli dari luar negeri.
"Ada beberapa yang kita butuh dari luar negeri, ya kita cari di luar negeri," ucap Prabowo.
Sementara itu, PT Pindad juga telah mampu membuat produk pendukung kegiatan pertahanan keamanan antara lain rantis ringan 4 x 4, Medium Tank Harimau, Mortir, Retrofit Meriam S-60 dan Munisi 57 mm.
Selain itu PT Pindad juga telah mampu melakukan Harwat Tank Scorpion, Leopard, dan AMX-13 serta membuat senapa serbu untuk Kopassus yang bekerjasama dengan Caracal.
(*)