Gempa Majene
Update Gempa Majene Sulbar, 8 Orang Meninggal Dunia, 637 Luka-luka, BMKG Imbau Jauhi Pantai
Update Gempa Majene, 8 orang meninggal dunia, 637 korban luka-luka, BMKG sampaikan imbauan penting jauhi pantai, gempa susulan berpotensi tsunami
TRIBUNKALTARA.COM - Berikut update Gempa Majene, 8 orang meninggal dunia, 637 korban luka-luka, BMKG sampaikan imbauan penting jauhi pantai, gempa susulan berpotensi tsunami.
Korban gempa bumi yang mengguncang Majene Sulawesi Barat ( Sulbar ), Jumat (15/1/2021), pukul 02:28 Wita terus bertambah
Episentrum gempa berada di titik koordinat 2.98 LS, 118.94 BT, di 6 Km timur laut Majene, di kedalaman 10 Km.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana ( BNPB ), menyampaikan 8 orang meninggal dunia di Majene, 637 orang luka, dan 3 ribu jiwa mengungsi akibat gempa Sulbar.
Dilaporkan puluhan bangunan rusak parah termasuk Kantor Gubernur Sulbar di Mamuju ambruk, Hotel Maleo, rumah warga, hingga jaringan listrik putus.
Dijadwalkan Kepala BNPB, Letnan Jenderal TNI Doni Monardo bergegas menuju Majene, Sulawesi Barat hari ini.
Sementara itu, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika ( BMKG ) menyampaikan imbauan penting bagi warga Majene imbas gempa berkekuatan 6,2 Magnitudo itu.

Baca juga: Update Gempa Majene Sulbar, BNPB Sebut 3 Orang Tewas 24 Orang Luka-luka, TNI AU Bergerak
Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati mengatakan bahwa masih terdapat potensi gempa susulan yang cukup kuat, bahkan lebih kuat dari gempa sebelumnya.
“Perlu kami sampaikan bahwa masih ada potensi gemba susulan berikutnya yang masih kuat, bisa mencapai kekuatan yang seperti tadi sudah terjadi, 6,2, atau sedikit lebih tinggi lagi,” kata Dwikorita, seperti dikutip dari siaran langsung Kompas TV, Jumat (15/1/2021).
Kondisi batuan yang sudah terguncang sebanyak dua kali dan pusat gempa berada di bawah laut, berpotensi menimbulkan longsor bawah laut sehingga memungkinkan terjadinya tsunami.
“Sehingga masih atau dapat pula berpotensi terjadi tsunami apabila ada gempa susulan berikutnya,” tambahnya.
Dwikorita juga mengimbau masyarakat untuk menjauhi bangunan atau gedung yang rentan.
Selain itu, BMKG juga berpesan kepada masyarakat yang berada di wilayah pantai untuk segera menjauhinya jika merasa guncangan.
“Oleh karena itu, kami juga mengimbau kepada warga masyarakat di daerah terdampak, tidak hanya menjauhi bangunan-bangunan yang rentan, tapi juga apabila kebetulan masyarakat berada di pantai dan merasakan guncangan gempa lagi, segera menjauhi pantai,” lanjut Dwi.
Baca juga: Gempa Susulan Guncang Majene Dini Hari, Magnitudo Lebih Besar, Kantor Gubernur Sulbar Ambruk
Ia juga mengatakan bahwa masyarakat tidak perlu menunggu peringatan dini tsunami.
“Tidak perku menunggu peringatan dini tsunami karena kejadian tsunaminya bisa sangat cepat, catatan gempa tsunami itu pada menit kedua dan ketiga,” ujarnya.
Sementara itu, Kantor Gubernur Sulawesi Barat terdampak gempa bermagnitudo 6,2 yang berpusat di Majene pukul 02.28 WITA.
Setidaknya dua orang dilaporkan terjebak di reruntuhan Gedung Kantor Gubernur Sulawesi Barat.
“Masih ada dua orang yang terjebak reruntuhan gedung Kantor di Gubernur,” kata Kakansar Mamuju, Saidar Rahmanjaya kepada KOMPASTV, Jumat, (15/1/2021).
Saidar mengatakan kondisi korban reruntuhan Gedung Kantor Gubernur Sulawesi Barat, masih hidup.
Saat ini, katanya, tengah dilakukan proses evakuasi dengan menggunakan alat berat.
“Masih hidup dan akan dievakuasi menggunakan alat berat,” ujar Saidar.
Berdasarkan data Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi BNPB 3 orang terkonfimasi meninggal akibat gempa di Majene yang berdampak ke Mamuju.
Selain itu, puluhan orang terluka dan ribuan orang mengungsi.
Baca juga: Heboh Fenomena Awan di Langit Bogor Mirip Tornado, BMKG Beri Imbauan Serius ke Masyarakat
"Data per Jumat (15/1), pukul 06.00 WIB, BPBD Mamuju melaporkan korban meninggal dunia 3 orang dan luka-luka 24.
Sebanyak 2.000 warga mengungsi ke tempat yang lebih aman," kata Raditya Jati dalam keterangannya.
Gempa bumi yang berpusat di Majene tersebut ikut dirasakan hingga Mamuju Tengah, Mamuju Utara, Polewali Mandar, Pinrang, Pare-pare, Mamasa, Makassar dan Gowa.
(*)
Jangan Lupa Like Fanpage Facebook TribunKaltara.com
Follow Twitter TribunKaltara.com
Follow Instagram tribun_kaltara
Subscribes YouTube Tribun Kaltara Official