Virus Corona

Usia di Atas 80 Tahun, Paus Fransiskus dan Paus Benediktus XVI Tetap Disuntik Vaksin Corona Pfizer

Pemimpin umat Katolik Roma, Paus Fransiskus dan Paus Emeritus Benediktus XVI tetap disuntik vaksin corona Pfizer, meski usianya di atas 80 tahun.

TRIBUNKALTARA.COM - Pemimpin umat Katolik Roma, Paus Fransiskus dan Paus Emeritus Benediktus XVI tetap disuntik vaksin corona Pfizer, meski usianya di atas 80 tahun.

Kabar dari Vatikan yang telah melakukan vaksinasi Covid-19 terhadap pemimpin umat Katolik, Paus Fransiskus.

Tak cuma Paus Fransiskus, Paus Emeritus Benediktus XVI juga ikut disuntik vaksin corona demi meredam penyebaran Covid-19.

Melalui juru bicara Matteo Bruni mengatakan, kegiatan tersebut merupakan bagian dari program vaksinasi Pemerintah Kota Vatikan.

"Saya bisa membenarkan sebagai bagian dari program, dosis pertama diberikan kepada Paus Fransiskus dan Paus Emeritus," jelas Bruni.

Baca juga: Duka Dari Vatikan, Orang Dekat Paus Fransiskus Meninggal Dunia Karena Komplikasi Covid-19

Berdasarkan laporan yang beredar sebelumnya, Paus Fransiskus sudah menerima vaksin Covid-19 pada Rabu (13/1/2021).

Kabar itu terjadi pada hari pertama program vaksinasi Covid-19 di Vatikan.

Namun, pejabat setempat menolak untuk mengomentarinya.

Sementara berdasarkan laporan The Vatican News, Paus Benediktus XVI sudah mendapatkan injeksinya pada Kamis pagi (14/1/2021).

Seperti diberitakan AFP, Paus Benediktus berusia 83 tahun. Sementara penerusnya yang berasal dari Argentina berumur 84 tahun.

Dalam wawancara yang disiarkan pada akhir pekan, Paus dengan nama asli Jorge Mario Bergoglio itu menyerukan agar publik bersedia divaksin.

"Terdapat keengganan berujung bunuh diri yang tak bisa saya jelaskan. Tetapi saya meminta agar Anda divaksin," tegasnya.

Baca juga: Tampil di Mata Najwa, Epidemolog UI Pandu Riono Ragukan Target Jokowi soal Vaksin Corona Sinovac

Paus pertama yang berasal dari kalangan Jesuit itu dikenal sering berbaur dengan umat, dan kadang terporet tak memakai masker.

Namun sejak virus corona menyebar di seluruh dunia pada awal 2020, Paus Fransiskus dilaporkan mengurangi kegiatan audiensinya.

Terdapat kekhawatiran bagaimana Sri Paus bakal menghadapinya jika terinfeksi corona, mengingat dia hanya mempunyai satu paru-paru.

Pada usia 21 tahun, Paus Fransiskus hampir meninggal karena menderita pleurisy, yang menyebabkan salah satu paru-paru harus diangkat.

Dalam buku Let Us Dream, Paus memuturkan dia bisa memahami jika korban Covid-19 begitu kesulitan bernapas saat di ventilator.

Laporan media setempat menyebutkan Paus Fransiskus menerima vaksin Pfizer, yang disetujui di Uni Eropa pada 21 Desember.

Vaksin Pfizer berhasil lawan varian baru virus corona

Perusahaan bioteknologi asal Jerman, BioNTech, mengumumkan bahwa vaksin yang dikembangkan bersama Pfizer berhasil melawan varian virus corona yang ditemukan di Inggris dan Afrika Selatan.

Hal itu terungkap melalui temuan dari hasil studi pendahuluan.

BioNTech mengumumkan hasil temuan awal itu pada Jumat (8/1/2021) sebagaimana dilansir dari AFP.

“Antibodi dari orang yang telah menerima vaksin Covid-19 yang dikembangkan Pfizer-BioNTech secara efektif menetralkan SARS-CoV-2 dengan mutasi kunci yang juga ditemukan pada dua strain yang sangat mudah menular," kata BioNTech.

Baca juga: Tidak Ikut Vaksinasi Covid-19, Gubernur Kaltara Irianto Lambrie Beber Alasannya, Ternyata Gegara Ini

Diberitakan sebelumnya, varian baru virus corona yang berasal dari Inggris dan Afrika Selatan itu disebut berkali-kali lipat lebih menular daripada varian sebelumnya.

Varian baru virus corona B117, yang muncul di Inggris akhir tahun lalu, telah terbukti lebih menular antara 40 hingga 70 persen daripada varian virus corona sebelumnya.

BioNTech mengatakan, penelitian yang dilakukan oleh Pfizer dan University of Texas Medical Branch menunjukkan bahwa mutasi varian baru virus corona di Inggris dan Afrika Selatan tidak menciptakan resistensi terhadap respons imun yang diinduksi oleh vaksin Pfizer-BioNTech.

Kendati demikian, peneliti dalam studi tersebut mengatakan itu masih temuan awal dan perlu dilakukan penelitian lebih lanjut.

Baca juga: Berbeda dengan Presiden, Ibu Negara Tak Ikut Disuntik Vaksin Corona Hari Ini, Kemana Iriana Jokowi?

Kabar baik

Hasil temuan dalam penelitian itu juga belum dilakukan peer-review, salah satu sistem peninjauan dalam artikel jurnal ilmiah.

Namun demikian, para ahli mengutarakan optimisme dan tetap mewanti-wanti untuk berhati-hati atas temuan tersebut.

"Ini kabar baik, terutama karena ini bukan berita buruk," kata profesor farmakoepidemiologi di London School of Hygiene and Tropical Medicine, Stephen Evans.

Evans menambahkan, temuan tersebut merupakan kabar baik karena vaksin virus corona dari Pfizer- BioNTech efektif melawan varian baru virus corona meski baru temuan awal.

Pasalnya, jika hasil temuan awal saja sudah menunjukkan hasil yang kurang bagus, maka lain pula ceritanya.

Bulan lalu, pengembang Jerman, BioNTech, mengatakan memiliki teknologi untuk menghasilkan vaksin baru melawan strain Sars-CoV-2 yang bermutasi hanya dalam waktu enam pekan.

Profesor Imunologi dan Penyakit Menular di Edinburgh University, Eleanor Riley, mengatakan ada alasan untuk optimistis bahwa vaksin Covid-19 berbasis mRNA terbukti efektif melawan banyak varian yang bermutasi.

"Akan ada mutasi lainnya dan kami perlu memantau situasi dengan hati-hati dengan mengulangi jenis studi ini pada varian baru saat kemunculannya," kata Riley.

(*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Paus Fransiskus dan Paus Benediktus XVI Terima Vaksin Covid-19", Klik untuk baca: https://www.kompas.com/global/read/2021/01/14/195716470/paus-fransiskus-dan-paus-benediktus-xvi-terima-vaksin-covid-19?page=all#page2.
Penulis : Ardi Priyatno Utomo
Editor : Ardi Priyatno Utomo
dan
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Vaksin Covid-19 dari Pfizer-BioNTech Berhasil Lawan Varian Baru Virus Corona", Klik untuk baca: https://www.kompas.com/global/read/2021/01/09/070320770/vaksin-covid-19-dari-pfizer-biontech-berhasil-lawan-varian-baru-virus?page=2.
Penulis : Danur Lambang Pristiandaru
Editor : Danur Lambang Pristiandaru
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved