Gunung Semeru Erupsi

Detik-detik Gunung Semeru Meletus, Muntahkan Awan Panas Menjulang, Warga Berlarian

Detikk-detik Gunung Semeru meletus, muntahkan awan panas menjulang, warga berlarian panik

Kolase TribunKaltara.com / Twitter / @BNPB_Indonesia
Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, meletus, Sabtu (16/01/2021). (Kolase TribunKaltara.com / Twitter / @BNPB_Indonesia) 

Erupsi Gunung Semeru Sebelumnya

Saat Gunung Semeru Meletus, Bupati Lumajang, Thoriqul Haq mendatangi pos pantau Gunung Semeru yang ada di Desa Sumberwuluh Kecamatan Candipuro, Selasa (1/12/2020).

Bupati Thoriq menjelaskan bahwa, aktivitas Gunung Semeru sebelum meletus terpantau normal pada pukul 23.55.

"Jadi normal seperti hari-hari biasa, tetapi mulai pukul 01.23 mulai awan panas terlihat hingga berjarak 1 kilometer," ujar Thoriq, Selasa (1/12/2020).

Namun pada pukul 1.45 aktivitas itu meningkat secara signifikan. Hingga akhirnya setelah mengeluarkan letupan berkali-kali hingga 4.33.

"Jadi hampir tiga jam awan panas sampai akhirnya guguran disertai letusan awan jaraknya sampai 11 kilometer sampai daerah Curah (Besuk Kobokan)," imbuhnya.

Namun kata Thoriq, mulai pukul 4.33 aktivitas Gunung Semeru mengalami penurunan, hingga saat ini.

"Saya memantau dari pos memang betul reda tapi bukan berarti bisa dijamin reda," katanya.

Sementara itu pada Sabtu 28 November 2020, Gunung Semeru yang terletak di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur mengeluarkan lava pijar.

Guguran lava pijar itu terjadi pada sekitar pukul 05.30 WIB.

Kabid Pencegahan Kesiapsiagaan dan Logistik BPBD Kabupaten Lumajang Wawan Hadi Siswoyo mengatakan, guguran lava pijar itu mengarah hingga 300-400 meter dari puncak.

"Luncura lava pijar itu Lava pijar itu mengarah ke wilayah Besuk Kobokan, jadi masih jauh dari pemukiman warga," ujar Wawan, Sabtu (28/11/2020).

Kata Wawan, Gunung Semeru memuntahkan lava panas karena mengalami peningkatan magma dari dalam gunung.

Selain itu, hujan lebat disertai angin kencang juga menyebabkan material vulkanik berupa lava pijar itu keluar.

"Jadi selama dua puluh empat jam terakhir (27/11), Gunung Semeru mengalami 2 kali letusan, guguran 3 kali, hembusan 7 kali, vulkanik dalam 2 kali, tektonik lokal satu kali dan tektonik jauh 3 kali," jelasnya.

Sumber: Tribun Jatim
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved