Gempa Majene
Korban Gempa Majene Bertambah, Total 42 Meninggal, BMKG Ingatkan Potensi Ancaman Lebih Besar
Kabar terbaru dari Gempa Majene dan Mamuju, Sulawesi Barat ( Sulbar ), total 42 orang meninggal dunia, BMKG sudah ingatkan potensi ancaman lebih besar
Terkait gempa susulan yang mungkin terjadi, Dwikorita mengatakan bisa saja berpotensi tsunami.
Potensi tsunami itu, kata Dwikorita, bisa terjadi jika guncangan gempa menyebabkan tanah longsor ke laut maupun akibat gempa itu sendiri, jika episenter terjadi di laut dangkal.
"Potensi tsunami ada kemungkinan kalau terjadi gempa susulan, yang dikhawatirkan dapat juga memicu tsunami akibat longsor ke laut ataupun tsunami akibat gempa itu," jelasnya.
Ia pun mengimbau masyarakat Majene untuk menjauhi bangunan yang mudah roboh atau sudah retak sebelumnya.
Baca juga: Gempa Susulan Guncang Majene Dini Hari, Magnitudo Lebih Besar, Kantor Gubernur Sulbar Ambruk
Bagi masyarakat yang tinggal di pesisir, Dwikorita mengingatkan untuk segera mengungsi ke tempat lebih tinggi.
"Mohon untuk segera meninggalkan pantai menuju ke tempat yang lebih tinggi," katanya.
Dwikorita pun menegaskan agar masyarakat tak menunggu peringatan dini tsunami jika gempa susulan terjadi.
Pasalnya, tsunami bisa terjadi secara cepat dan singkat.
"Jangan menungu peringatan dini tsunami, sebab tsunami bisa terjadi dengan cepat dan singkat," pungkasnya.
Diketahui, gempa mengguncang Majene sebanyak dua kali, pada Kamis siang dan Jumat dini hari.
Hingga Jumat pukul 11.00 WIB, tercatat delapan orang meninggal dunia dan 637 luka-luka.
Mengutip Kompas.com, sebanyak 16 ribu warga saat ini sedang mengungsi akibat gempa.
Mereka tersebar di 10 titik pengungsian, di antaranya Desa Kota Tinggi, Desa Lombong, Desa Kayu Angin, Desa Petabean, Desa Deking, Desa Mekata, Desa Kabiraan, Desa Lakkading, Desa Lembang, dan Desa Limbua.
Sepuluh desa itu tersebar di tiga kecamatan, Kecamatan Ulumanda, Malunda, dan Sendana.
(*)