Kabar Artis

Rachel Vennya Galang Dana Korban Bencana Alam Kalsel dan Sulbar, Capai 1 Miliar dalam Hitungan Jam

Selebgram Rachel Vennya galang dana untk korban bencana alam di Kalimantan Selatan dan Sulawesi Barat. jumlah dana yang terkumpul mencapai..

Penulis: Titik Wahyuningsih | Editor: Amiruddin
Instagram @rachelvennya
Rachel Vennya galang dana untuk korban bencana alam Kalsel dan Sulbar 

TRIBUNKALTARA.COM – Selebgram sekaligus pengusaha Rachel Vennya menggalang dana untuk membantu korban di Kalimantan Selatan dan Sulawesi Barat akibat dilanda bencana alam banjir dan gempa.

Melalui kitabisa.com, ibu dari dua anak ini berhasil mengumpulkan dana sejumlah Rp 1,22 miliar dalam kurun waktu 7 jam.

Berdasarkan pantauan terakhir TribunKaltara.com jumlah dana tersebut bertambah hingga mencapai Rp 1, 79 miliar.

Hal tersebut melebihi jumlah yang ditargetkan sebesar Rp 1 miliar. Tercatat sudah ada 401331 donatur yang berpartisipasi dalam penggalangan dana tersebut.

Pantauan sementara penggalangan dana korban bencana alam Kalimantan Selatan dan Sulawesi Barat
Pantauan sementara penggalangan dana korban bencana alam Kalimantan Selatan dan Sulawesi Barat (Kitabisa.com)

Dikutip dari akun Instagram pribadi Rachel Vennya mengungkapkan rasa terimakasih kepada pihak yang membantu menyebarkan dan berdonasi.

Melalui Instagram story yang diunggahnya dirinya juga sempat terkejut karena jumlah dana yang terkumpul sudah melebihi target dalam hitungan jam saja.

Baca juga: TERBARU, 45 Orang Meninggal Dunia Akibat Gempa Sulbar, Terbanyak di Mamuju, Ribuan Warga Mengungsi

Baca juga: Sosok Kasat Lantas Polres Malinau Iptu Supangat, 10 Tahun Lakoni Hobinya Sebagai Penyiar Radio

Baca juga: Viral Sinetron Ikatan Cinta, Ini Alasan Arya Saloka Perankan Aldebaran

Selebgram yang sempat ramai diperbincangkan karena keputusannya melepas jilbabnya itu juga menyampaikan dirinya akan terus memantau progres penggalangan dana ini dan mengabarkannya melalui IG Story.

“Sekarang aku lagi terus komunikasi sama temen-temen Kitabisa supaya hasil donasinya bisa segera disalurin,” tulis Rachel Vennya

Instagram Story Rachel Vennya
Instagram Story Rachel Vennya (Instagram @rachelvennya)

Tak lupa Rachel Vennya juga mengajak followers-nya untuk berdonasi karena kebutuhan untuk korban masih banyak, ia juga menautkan link donasi di unggahan IG Story-nya itu.

Tidak hanya Rachel Vennya sejumlah selebriti Tanah Air dan selebgram seperti Keanu dan Fadil Jaidi juga membuka donasi untuk membantu para korban.

Diketahui melalui unggahan Instagram Story @keanuagl, dirinya menggalang dana melali Kitabisa.com.

Baca juga: Buntut Perselingkuhan Kepala Dusun di Tuban dengan Istri Orang, Digerebek Warga, Begini Nasibnya

Baca juga: Sempat Tak Mengalami Efek Samping, Kini Ariel NOAH Merasakan Hal Tak Biasa Setelah 24 Jam Divaksin

Baca juga: Sempat Tak Mengalami Efek Samping, Kini Ariel NOAH Merasakan Hal Tak Biasa Setelah 24 Jam Divaksin

Dari target Rp 200 juta, jumlah donasi yang terkumpul hingga saat ini mencapai Rp 400 juta dengan jumlah partisipan 10930 donatur.

Melalui platform yang sama, selebgram Fadil Jaidi juga menggalang dana.

dirinya menautkan link donasi di unggahan Instagram Story di akun pribadinya @fadiljaidi.

Adapun pantauan sementara jumlah dana yuang terkumpul sejumlah Rp 1 miliar dan telah mencapai jumlah yang ditargetkan.

Potensi ancaman lebih besar

Sebelumnya diberitakan, hingga saat ini jumlah korban meninggal dunia akibat gempa Sulbar sebanyak 45 orang.

45 korban jiwa tersebut, berada di Mamuju sebanyak 36 orang, dan 9 orang berada di Majene.

Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika ( BMKG ), Dwikorita Karnawati menjelaskan adanya potensi ancaman lebih besar usai guncangan gempa di Majene dan Mamuju, Sulawesi Barat.

Hal itu diungkapkan Dwikorita saat konferensi pers virtual, Jumat (15/1/2021).

Meski tergolong gempa dangkal, jelas Dwikorita, Gempa Majene sangat terasa karena bermagnitudo besar.

"Ini gempa dangkal yang tentunya karena magnitudonya besar, juga sangat dirasakan di permukaan."

"Dengan memperhatikan lokasi episenter, dan kedalaman hiposenternya atau kedalaman pusat gempanya, kita kategorikan gempa dangkal," jelasnya, dilansir Tribunnews.

Ia mengatakan gempa di Majene terjadi dua kali, yakni Kamis (14/1/2021) dan Jumat dini hari tadi.

Pada Kamis pukul 12.00 WIB, gempa bermagnitudo 5,9 mengguncang Majene.

Kemudian pada Jumat pukul 01.28 WIB, gempa kembali mengguncang dengan kekuatan 6,2 magnitudo.

Dwikorita menyebutkan episenter dua gempa yang mengguncang Majene berada ada jarak yang sama, kurang lebih 6 km arah timur laut Majene.

Lebih lanjut, Dwikorita mengungkapkan adanya potensi gempa susulan di Majene.

Hal ini berdasarkan analisis yang dilakukan pihak BMKG.

Ia mengatakan kemungkinan gempa susulan terjadi dengan kekuatan sama seperti Jumat dini hari tadi.

Baca juga: Hasil Liga Italia, Lazio Hancurkan AS Roma di Derby della Capitale, Edin Dzeko Tak Berkutik

Baca juga: Update Sriwijaya Air SJ 182, Mesin Besar 200 Kg Berhasil Diangkat dari Laut, CVR Sudah Ketemu?

Baca juga: Korban Gempa Majene Bertambah, Total 42 Meninggal, BMKG Ingatkan Potensi Ancaman Lebih Besar

"Kami menganalisis, masih dimungkinkan adanya gempa susulan yang cukup kuat seperti dini hari tadi," ujarnya, dikutip dari Kompas.com.

Terkait gempa susulan yang mungkin terjadi, Dwikorita mengatakan bisa saja berpotensi tsunami.

Potensi tsunami itu, kata Dwikorita, bisa terjadi jika guncangan gempa menyebabkan tanah longsor ke laut maupun akibat gempa itu sendiri, jika episenter terjadi di laut dangkal.

"Potensi tsunami ada kemungkinan kalau terjadi gempa susulan, yang dikhawatirkan dapat juga memicu tsunami akibat longsor ke laut ataupun tsunami akibat gempa itu," jelasnya.

Ia pun mengimbau masyarakat Majene untuk menjauhi bangunan yang mudah roboh atau sudah retak sebelumnya.

Bagi masyarakat yang tinggal di pesisir, Dwikorita mengingatkan untuk segera mengungsi ke tempat lebih tinggi.

"Mohon untuk segera meninggalkan pantai menuju ke tempat yang lebih tinggi," katanya.

Dwikorita pun menegaskan agar masyarakat tak menunggu peringatan dini tsunami jika gempa susulan terjadi.

Pasalnya, tsunami bisa terjadi secara cepat dan singkat.

"Jangan menungu peringatan dini tsunami, sebab tsunami bisa terjadi dengan cepat dan singkat," pungkasnya.

Diketahui, gempa mengguncang Majene sebanyak dua kali, pada Kamis siang dan Jumat dini hari.

Hingga Jumat pukul 11.00 WIB, tercatat delapan orang meninggal dunia dan 637 luka-luka.

Mengutip Kompas.com, sebanyak 16 ribu warga saat ini sedang mengungsi akibat gempa.

Mereka tersebar di 10 titik pengungsian, di antaranya Desa Kota Tinggi, Desa Lombong, Desa Kayu Angin, Desa Petabean, Desa Deking, Desa Mekata, Desa Kabiraan, Desa Lakkading, Desa Lembang, dan Desa Limbua.

Sepuluh desa itu tersebar di tiga kecamatan, Kecamatan Ulumanda, Malunda, dan Sendana.

(*)

( TribunKaltara.com / Titik Wahyuningsih )

Jangan Lupa Like Fanpage Facebook TribunKaltara.com

Follow Twitter TribunKaltara.com

Follow Instagram tribun_kaltara

Subscribes YouTube Tribun Kaltara Official

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved