Longsor di Manado

Kisah Pilu Kifni Kawulur, Anak Buah Idham Azis Tewas Tertimbun Longsor di Manado, Baru Naik Pangkat

Update longsor di Manado, 6 orang meninggal dunia, seorang polisi anak buah Kapolri Jenderal Idham Azis juga dilaporkan tewas tertimbun.

Editor: Amiruddin
Istimewa via Tribun Manado
Basarnas Manado melakukan pencarian korban longsor. (Istimewa via Tribun Manado) 

TRIBUNKALTARA.COM - Update longsor di Manado, 6 orang meninggal dunia, seorang polisi anak buah Kapolri Jenderal Idham Azis juga dilaporkan tewas tertimbun.

Sebanyak enam orang dilaporkan meninggal dunia akibat tanah longsor yang terjadi di Manado, Sulawesi Utara ( Sulut ).

Dari enam korban jiwa, seorang di antaranya merupakan anak buah Kapolri Jenderal Idham Azis.

Korban diketahui bernama Aiptu Kifni Kawulur (48), yang merupakan anggota Polsek Tikala, yang sehari-harinya bertugas selaku Bhabinkamtibmas.

Belakangan terungkap, Aiptu Kifni Kawalur baru saja naik pangkat di kepolisian.

Baca juga: Cegah Balap Liar di Akhir Pekan, Wilayah Ini Akan Jadi Titik Pengawasan Satlantas Polres Malinau

Baca juga: Hujan Lebat Semalaman, BPBD Bulungan Sebut Potensi Banjir di Kota Tanjung Selor Kaltara Rendah

Baca juga: Aman Dikonsumsi, Pasokan Buah Asal Surabaya Diperiksa Pejabat Karantina Pertanian Tarakan

Warga Kota Manado, Sulawesi Utara diselimuti duka setelah hujan deras yang terjadi sepanjang Sabtu (17/01/2021).

Hujan deras menyebabkan bencana banjir dan longsor di Kota Manado menewaskan 5 orang dan satu orang masih dinyatakan hilang. Banjir terjadi hampir semua titik Kota Manado.

Berikut identitas korban longsor yang meninggal:

1. Fany Poluan (53)

2. Arni Lorens (40)

3. Chelsea (7).

4. Aiptu Kifni Kawulur (48)

5. Meyni Pondaag (62)

6. San Hasan

Berikut Fakta lengkap hujan deras sebabkan longsor di Kota Manado:

Longsor di Perkamil

Bencana longsor merenggut nyawa tiga orang daalm satu di lingkungan V, Perkamil, Pall Dua, Manado, Sabtu (16/1/2021).

Korbannya, seorang pria Fanny Poluan (50) , istrinya Arni Laurens (44) dan anaknya Chelsea (8).

Kini korban pria akan dimakamkan di Perkamil sedangkan istri dan anaknya dikuburkan di Kota Tomohon.

Para korban tertimbun longsor saat sedang tidur ketika hujan deras.

Korban Arni Laurens dan anaknya Chelsea dibawa oleh anak Arni dari suami pertama untuk dimakamkan di Kota Tomohon.

Putra Korban Fanny Poluan, Maxi Salea (27) mengatakan peristiwa tersebut terjadi pada Sabtu pukul 14.30 saat hujan sangat deras.

"Saat hujan kami sedang tidur di kamar sebelah saya bersama keluarga saya sedangkan ayah, berada di kamar sebelah," ucap sang anak.

Maxi mendengar bunyian yang sangat kuat, suara menggelegar seperti guntur.

"Dengan begitu kami anak-anak langsung keluar dan melihat di kamar orangtua sudah tertimbun, kami langsung membongkar korban tetapi karena hanya kami bertiga anak-anak saat kejadian jadi lama dievakuasi," ungkap Maxi, anak korban dari istri pertama

"Saya heran baru sekarang hujan lalu kami semua tidur, padahal biasanya tidak karena kami sudah tahu di belakang rumah rawan longsor," ungkapnya

Seorang Anggota Polri Meninggal Dunia di Pall Empat

Hujan deras yang melanda Kota Manado memakan korban dengan terjadinya tanah longsor di perumahan Aspol, lingkungan 6, Pall VI, Tikala, Manado, Sabtu (16/1/2021).

Korbannya adalah Aiptu Kifni Kawulur (48), anggota Polsek Tikala sekaligus Bhabinkamtibmas di Kelurahan Kairagi Weru dan Dendengan Luar.

Korban meninggal tertimbun tanah di rumahnya sekitar pukul 15.15 Wita

Korban meninggalkan seorang orang istri dan tiga orang anak.

saat kejadian korban sedang membersihkan saluran air di samping rumah karena saluran air tersumbat.

Tak berselang lama tiba tiba tanah yang berbatasan dengan dinding samping kanan rumah longsor dan menimpa korban.

Saat kejadian korban sempat teriak minta tolong dan ditolong oleh Aiptu Heston Mokat anggota Polsek Tikala, bersama Aiptu Rony Pangemanan anggota Polsek Tikala.

Derasnya air dan lumpur menimbun Aiptu Kifni Kawulur sehingga sekitar 15 menit baru bisa di evakuasi.

Korban langsung dibawa ke RS Bhayangkara Manado. Korban sudah meninggal dunia di RS Bhayangkara

Sementara itu, kenangan terhadap orang baik mendatangkan berkat.

David Olad Ratu, Warga Desa Mariri Baru, Kacamatan Poigar, Kabupaten Bolmong ini, semasa bertugas di Manado banyak sekali dibantu Aiptu Kifni Kawulur

"Saya terkejut sekali mendengar peristiwa itu," kata dia kepada Tribun Manado Minggu (17/1/2021) pagi di Lolak, Bolmong.

Di matanya, almarhum Aiptu Kifni Kawulur sangat baik. Ia suka membantu dan memberi nasehat.

"Saya orang Bolmong ini bisa beradaptasi di Manado karena peran beliau," kata dia.

David mendoakan Aiptu Kifni Kawulur agar beroleh tempat di surga dan keluarga diberi penghiburan.

Natali salah satu netizen membeber, korban masih bersaudara dengannya.

Sebut dia, peristiwa itu sungguh tragis. "Ia baru naik pangkat di kepolisian," ujarnya.

Informasi yang dihimpun Tribun, ibadah pelepasan direncanakan Minggu (18/1/2021) pukul 14.00 Wita.

Tiga Pesawat Gagal Mendarat di Bandara Sam Ratulangi Manado

Hujan deras mengguyur Kota Manado menyebabkan 3 pesawat gagal mendarat di Bandara Sam Ratulangi Manado Sabtu (16/01/3/2021)

Stakeholder Relations Bandara Internasional Sam Ratulangi Manado, Yanti Purnomo mengatakan, ada tiga pesawat yang tak bisa mendarat karena cuaca buruk.

"Ada tiga penerbangan yang divert dan RTB karena faktor cuaca," ujar Yanti kepada Tribun Manado, Sabtu (16/01/2021) petang.

Tiga penerbangan itu, pertama Lion Air JT 778 rute Makassar - Manado yang seharusnya mendarat pukul 14.05 WITA terpaksa kembali ke Bandara asal.

"Statusnya Return to Base (RTB) terpaksa kembali ke Makassar karena cuaca buruk di Manado," katanya.

Sementara dua penerbangan lainnya dialihkan pendaratannya.

Pertama, Citilink nomor penerbangan QG 9306 dari Jakarta yang se harinya mendarat di Samrat dialihkan ke Balikpapan.

Pesawat tersebut, sesuai jadwal akan mendarat di Bandara Samrat Manado pukul 13.20 Wita namun kondisi cuaca tak memungkinkan dialihkan ke Balikpapan.

Satu penerbangan lagi, pesawat pribadi dari Manila Filipina yang hendak mendarat di Manado dialihkan ke Gorontalo.

Pesawat bernomor penerbangan T7TUN itu seharusnya mendarat pukul 12.45 WITA tapi karena cuaca dialihkan pendaratannya ke Bandara Jalaludin Gorontalo.

Sejauh ini, kata Yanti operasional Bandara Sam Ratulangi sudah normal pasca dialihkannya tiga penerbangan tersebut.

Longsor Malalayang 2 Tewas

Longsor menyebabkan tanggul jebol menimpa kediaman Keluarga Makarawung-Pondaag di Lorong Cempaka, Kelurahan Malalayang I Barat Lingkungan II, Sabtu (16/01/2021) sore.

Tanggul sekitar 20 meter jebol dan menimpa kediaman Joudy Makarawung. Korban notabene adalah Kepala Lingkungan (Pala) II.

Dua orang jadi korban dalam bencana yang meruntuhkan rumah yang dijadikan kos-kosan tersebut.

Korban pertama, Meyni Pondaag (62), istri Joudy, dan San Hasan

San Hasanmerupakan warga setempat yang indekos di rumah korban.

Kepala Basarnas Manado Sinaga mengatakan jika korban yang ditemukan bernama Meyni Pondaag (62) pemilik kos.

"Korban sudah ditemukan dan sudah meninggal dunia," kata Sinaga Sabtu Malam

Ia membeberkan ada tiga korban dalam peristiwa longsor yang terjadi di Kecamatan Malalayang tersebut.

Ketiganya yakni Kevin (40) berhasil dievakuasi dan selamat, dan satunya lagi San Hasan (30) sempat hilang sampai sabtu malam.

Baca juga: Ariel NOAH Terang-terangan Beber Anya Geraldine Bisa Jadi Pacarnya, Satu Kriteria Sudah Terpenuhi

Baca juga: Tak Cuma Muntahkan Awan Panas dan Guguran Lava, Ini yang Diwaspadai Setelah Gunung Semeru Meletus

Baca juga: Liverpool vs Man United, Sir Alex Ferguson Tak Mau Ketinggalan Duel Panas Big Match Liga Inggris

San Hasan ditemukan meninggal pada Minggu pagi.

Lurah Malalayang I Barat, Meilina Mamitoho mengatakan, longsor terjadi sekitar pukul 16.00 Wita saat hujan tengah deras-derasnya.

"Kami dapat berita tadi sore. Setelah ditelusuri, ada dua korban. Satu istri Pala Joudy dan satunya Pak Hassan," katanya.

Minggu (17/01/2021) pagi, Basarnas Manado berhasil menemukan satu korban yang tertimbun longsor di Jalan Sea, Kecamatan Malalayang, bernama San Hasan.

Ferry memastikan jika korban ditemukan dalam keadaan meninggal dunia.

"Kita sudah dapatkan lokasinya, dan tadi tangan korban sudah kelihatan," kata Humas Basarnas Manado Ferry Ariyanto

Ia mengaku jika korban ditemukan masih dalam rumah yang tertimbun longsor.

Namun posisi korban tergeser dari lokasi yang terakhir yang dilaporkan warga.

"Mungkin karena dorongan tanah, jadi korban sedikit tergeser," ungkapnya.

Hingga saat ini, Basarnas Manado masih terus berupaya agar korban bisa diangkat dari tumbunan tanah.

"Kendalanya karena banyak reruntuhan bangunan yang tertimbun. Tapi secepatnya kita upayakan agar korban bisa diangkat," tegasnya.

Pencarian kali ini cukup dibantu banyak warga masyarakat, serta anggota TNI dan Polri.

Satu alat berat juga diturunkan dalam proses pencarian.

Sungai Sario Meluap

Hujan yang mendera Kota Manado sejak pagi, Sabtu (16/01/2021) membuat sejumlah wilayah di Manado terendam banjir.

Luapan drainase dan sungai menggenangi permukiman warga. Begitu juga dengan jalan-jalan utama yang tergenang.

Seperti sebagian di Jalan A. Yani Manado yang tergenang akibat luapan anak Sungai Sario.

Air naik setinggi lutut orang dewasa atau sekitar 50 cm menggenangi jalan yang menghubungkan Jalan Sam Ratulangi dan Jalan Bethesda dan Mongisidi tersebut.

Genangan lumayan panjang, dari depan KONI-Ajenrem hingga simpang empat Taspen-Granada.

Hal ini membuat kendaraan macet. Mobil dan motor masih bisa lewat namun perlu berhati-hati.

Antrean kendaraan mengular hingga Jalan Samrat. Karena satu arah, kendaraan menumpuk di dua lajur depan KONI Sario.

Pantauan Tribun Manado, petugas dari Polresta Manado sibuk mengatur kendaraan yang hendak lewat. Mereka dibantu warga setempat.

Beberapa kendaraan terpaksa didorong karena mati mesin ketika melewati genangan. Pengendara motor banyak yang terpaksa mendorong tunggangannya.

Sementara itu, juga menutup akses jalan di Kelurahan Batukota, Kecamatan Malalayang, Kota Manado, Sabtu (16/1/2021).

Dari informasi yang diterima Tribun Manado, hingga sore tadi tak ada kendaraan yang bisa melewati akses jalan menuju Kelurahan Batukota.

Tak hanya itu, hujan melanda Kota Manado menyebabkan banyak kendaaran macet.

Citra (25) warga menado mengatakan air sudah menggenang sejak sore.

Ia pun sudah menunggu selama hampir empat jam di salah satu minimarket waralaba bersama beberapa warga lainnya.

Selain banjir, Citra mengaku tak bisa pulang karena motornya mogok.

"Motor mogok kemasukan air, jadi tidak bisa pulang," katanya.

Selain Citra, ada sekitar 20-30 mobil yang juga mogok karena banjir.

"Kalau motor ada sekitar 10-15 orang yang mogok. Tapi setelah coba dinyalakan bisa dan sudah ada beberapa yang pergi," tambah Citra.

Kini, air sudah mencapai lutut orang dewasa dan berpotensi semakin tinggi jika hujan terus berlanjut.

Warga Kalasey Lepas Ternak dari Kandang

Warga Kalasey, Kabupaten Minahasa yange berbatasan Kota Manado, harus bekerja keras mengejar ternak babi milik mereka hingga ke jalan raya.

Pasalnya, akibat hujan deras yang melanda Kota Manado membuat banjir di beberapa titik tak terkecuali di Kalasey.

Tak mau hewan ternaknya mati sia-sia dalam kandang, warga pun memilih melepaskannya.

Christo Londok salah satu warga mengaku jika melepas ternak memang sudah lama dilakukan, apalagi saat banjir.

"Warga disini memilih untuk melepas ternaknya karena takut akan mati saat banjir," aku dia.

Ia menambahkan jika air sudah mulai surut, maka warga akan menangkap kembali ternak-ternak mereka.

"Memang harus dikejar, karena banyak ternak yang sampai ke jalan raya," aku dia.

Meski begitu, ia berharap cuaca semakin membaik.

"Semoga hujan segera berhenti, agar tak ada lagi banjir," tegasnya

Hoaks DAS Tondano Level Bahaya

Beredar perkembangan ketinggian air di Tonsea Lama, Sabtu (16/1/2021) hingga pukul 21.55 Wita setinggi 290 Cm sedangakan ketinggian air normal antara 250-300 cm.

Dengan begitu curah hujan yang terjadi pada hari ini, tidak mempengaruhi ketinggian di Pintu air Tonsealama, karena di alirkan melewati Inteke Pembangkit Listrik PLTA Tonsealama beban listrik sbb:

a. Unit I = 0
b. Unit II = 3.5 MW
c. Unit III = 3.5 MW
d. Total beban = 7 MW
e. Total debit air 8.823 M3/d.

Demikian laporan dari petugas di Tonsea Lama, Minahasa.

Sudah banyak beredar di Facebook dibagikan banyak orang, kabar yang menuliskan bahwa masyarakat Manado harus hati-hati dan waspada bendungan Tondano mulai terbuka tim SAR sudah waspada.

Hal tersebut dibantah Staf Humas Basarnas Manado Feri Arianto.

"Menurutnya, yang beredar di Facebook bahwa tim SAR sudah di bendungan Tondano itu HOAX karena belum ada informasi yang masuk bagi tim mereka."

"Kalau masalah yang di bendungan Tondano yang di Pall Dua itu dipastikan HOAX atau belum benar apalagi dalam suasana sekarang ini," ungkapnya.

Baca juga: Komodo Serang Bocah hingga Tangannya Putus, Ibu Kaget Lihat Anaknya Tiba-tiba Bercucuran Darah

Baca juga: Update Gempa Majene Sulbar Minggu 17 Januari 2021, Korban Meninggal Bertambah, Terbanyak di Mamuju

Baca juga: Inter Milan vs Juventus di Liga Italia, Sinyal Bahaya Cristiano Ronaldo ke Pasukan Antonio Conte

Basarnas Manado Siaga 24 Jam

Kepala Kantor Basarnas Manado Sinaga, sudah memerintahkan anggotanya untuk mempersiapkan peralatan untuk mengantisipasi apabila terjadi banjir, pohon tumbang atau tanah longsor.

Basarnas Manado menerima laporan telah terjadi beberapa titik lokasi banjir, pohon tumbang dan tanah longsor sehingga perlu penanganan cepat.

Basarnas Manado lalu berkoordinasi dengan instansi terkait, sehingga setiap kejadian bencana atau musibah cepat tertangani.

Beberapa lokasi yang sudah ditangani Basarnas Manado dan Tim SAR Gabungan yakni mengevakuasi 3 korban longsor di Perkamil.

Selain itu, Basarnas juga mengevakuasi masyarakat Ranotana yang terjebak banjir.

Dan saat ini tim SAR Gabungan sedang melakukan evakuasi korban tanah longsor yang masih hilang di Kecamatan Malalayang.

Kepala Kantor Basarnas Manado Sinaga meminta anggotanya untuk siap bila diminta melakukan evakuasi baik banjir, longsor, hingga pohon tumbang.

Saya memimpin langsung untuk memastikan setiap titik tempat kejadian bisa tertangani dengan cepat," kata dia, sesuai rilis yang diterima Tribun Manadoo.

"Kami pusatkan seluruh unsur tim SAR gabungan di Malalayang Satu saat ini," aku dia.

Sinaga menegaskan siap menerima laporan apalagi kehilangan keluarga yang tertimbun longsor.

"Bila ada informasi, silahkan laporkan melalui Call Center 115 atau dinomor 082187123778 Humas Basarnas Manado," tegasnya. 

(*)

Artikel ini telah tayang di tribunmanado.co.id dengan judul Berita Lengkap Banjir Longsor di Manado, 6 Meninggal, Warga Lepas Ternak, Pesawat Gagal Mendarat, https://manado.tribunnews.com/2021/01/17/berita-lengkap-banjir-longsor-di-manado-6-meninggal-warga-lepas-ternak-pesawat-gagal-mendarat?page=all
Penulis: Aldi Ponge
Editor: Aldi Ponge
Sumber: Tribun Manado
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved