Gunung Semeru Erupsi
Tak Cuma Muntahkan Awan Panas dan Guguran Lava, Ini yang Diwaspadai Setelah Gunung Semeru Meletus
Tak cuma muntahkan awan panas dan guguran lava, ini yang perlu diwaspadai setelah Gunung Semeru di Lumajang, Jawa Timur, meletus.
"Terjadi Awan panas guguran Gunung Semeru pukul 17.24 sampai dengan 18.35 WIB dengan amplitudo maksimum 22 mm durasi 4.287 detik," kata Kasbani.
2. Selain awan panas, juga keluarkan guguran lava
Selain mengeluarkan awan panas, Gunung Semeru juga mengeluarkan guguran lava.
Menurut Kepala Subbidang Mitigasi Gunung Api Wilayah Barat pada Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Nia Haerani, guguran lava itu meluncur sejauh 500 hingga 1.000 meter ke arah Curah Kobokan, Lumajang.
"Aktivitas guguran lava juga terjadi dengan jarak luncur antara 500 hingga 1.000 meter dari Kawah Jonggring Seloko ke arah Besuk Kobokan," ujar dia.
3. Waspadai potensi banjir lahar dingin
Nia menjelaskan, awan panas guguran yang kerap keluar dari Kawah Jonggring Seloko Gunung Semeru dapat memicu terjadinya banjir lahar dingin.
Hal itu bisa terjadi jika hujan turun dengan intensitas tinggi.
Nia pun meminta warga mewaspadai potensi terjadinya banjir lahar dingin ini.
Khususnya, bagi warga yang tinggal di sekitar Daerah Aliran Sungai (DAS) Curah Kobokan.
"Jika terjadi hujan, dapat terjadi lahar di sepanjang aliran sungai yang berhulu di daerah puncak," tutur dia.
Baca juga: Mbah Rono Jelaskan Aktivitas Gunung Semeru Meletus Ingatkan Masyarakat Waspada Lahar Hujan
4. Hujan abu di sejumlah tempat
Dampak erupsi Gunung Semeru, sejumlah tempat di Lumajang mengalami hujan abu.
Hal ini dijelaskan oleh Kabid Penanggulangan Bencana dan Logistik BPBD Kabupaten Lumajang, Wawan Hadi.
"Untuk dampaknya hanya terjadi hujan abu di kawasan Pronojiwo, Candipuro dan Pasrujambe," tutur dia, Sabtu (16/1/2021) malam. Di daerah yang mengalami hujan abu, BPBD telah menurunkan tim.