Virus Corona
Dunia Sudah Vaksinasi Covid-19, WHO Justru Beri Peringatan, Tanda-tanda Buruk Pandemi di 2021
Dunia sudah lakukan Vaksinasi Covid-19, WHO justru beri peringatan, tanda-tanda buruk pandemi virus corona di 2021.
Kita diharapkan dapat menemukan kombinasi terbaik dari semua pembelajaran tersebut.
Ia menyampaikan, pada akhir tahun lalu terjadi pelaporan yang tidak akurat dari data yang menunjukkan penurunan infeksi Covid-19 selama masa liburan, sehingga menimbulkan kesan tenang yang semu selama pandemi.
Setelah itu, menurutnya kasus kembali meningkat, dengan tambahan 5 juta infeksi Covid-19 di seluruh dunia dan 85.000 kematian.
Baca juga: Jepang Klaim Temukan Varian Baru Virus Corona, Beda Jenis dengan Kasus di Inggris dan Afrika Selatan
“Pastinya di belahan bumi utara, khususnya di Eropa dan Amerika Utara, kami telah melihat badai musim dingin yang sempurna: dingin, orang-orang masuk ke dalam (suatu negara), percampuran sosial yang meningkat dan kombinasi faktor-faktor lain yang telah mendorong peningkatan penularan di banyak negara,” ujar Ryan.
Amerika Serikat memimpin lonjakan kasus Covid-19 dengan menyumbang setengah dari jumlah kasus secara global dan 45 persen dari seluruh kematian akibat virus corona.
Eropa masih menyumbang sepertiga infeksi baru, tapi menunjukkan penurunan sebesar 10 persen dari minggu sebelumnya.
Maria Van Kerkhove, pimpinan teknis WHO untuk Covid-19 juga memperingatkan, "Setelah liburan, di beberapa negara situasinya akan menjadi jauh lebih buruk sebelum nantinya akan menjadi lebih baik."
Baca juga: Kebijakan Jokowi Pilih Raffi Ahmad saat Vaksinasi Covid-19 Jadi Sorotan Media Internasional
Di tengah meningkatnya kekhawatiran akan virus corona varian baru yang lebih menular seperti yang terdeteksi di Inggris, pemerintah di seluruh Eropa pada hari Rabu mengumumkan pembatasan virus corona yang lebih ketat dan lebih lama.
Swiss memperketat aturan pembukaan dan penutupan toko, Italia memperpanjang keadaan darurat Covid-19 dan Jerman meminta warganya untuk mengurangi kontak sosial. Semua ini dilakukan dalam upaya pengendalian virus corona.
“Saya khawatir kita akan tetap berada dalam pola puncak dan palung, puncak dan palung, tapi kami dapat melakukannya dengan lebih baik,” kata Van Kerkhove.
Dia juga mengingatkan untuk menjaga jarak fisik. "Semakin jauh, semakin baik. Pastikan Anda menjaga jarak itu dari orang-orang di luar rumah tangga dekat Anda," tambahnya.
China Kembali Laporkan Kasus Kematian Akibat Covid-19
Otoritas kesehatan China mengumumkan korban meninggal akibat Covid-19, pertama dalam delapan bulan terakhir.
Lebih dari 20 juta orang berada dalam lockdown di kawasan utara, dengan satu provinsi menetapkan status darurat.
Penyebabnya adalah mereka mengalami lonjakan dalam kasus infeksi harian, setelah di bulan-bulan sebelumnya laporan harian hanya dihitung jari.
Baca juga: Tampil di Mata Najwa, Epidemolog UI Pandu Riono Ragukan Target Jokowi soal Vaksin Corona Sinovac